Rabu, 13 Maret 2013

Perspektif Teori Sosiologi untuk Komunikasi Massa_Nanda Cahaya Febriana_Tugas 1

I. Pendahuluan
Dalam kehidupan kita sehari-hari saat ini televisi radio dan internet
merupakan suatu alat bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan
sebagai alat kontrol masyarakat terhadap kerja pemerintahan. Televisi,
radio, dan internet merupakan contoh alat komunikasi massa. Apakah itu



Komunikasi Massa? Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi
yang lahir bersamaan dengan adanya penggunaan alat-alat canggih yang
dapat melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Komunikasi massa
diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai
kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa).
Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang
mass mediated. Istilah mass communications atau communication
diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai
kependekan dari media of mass communication (Susanto, 1974).

Dalam hal ini masyarakat yang menerima informasi dari media massa
merupakan masyarakat yang beragam. Dari tingkat pendidikan, strata
sosial, maupun agama. Hal tersebut menyebabkan informasi yang
didapatkan oleh masyarakat tingkat pemahamannya berbeda-beda. Oleh
karena itu, untuk mengetahuinya diperlukan ilmu pengetahuan mengenai
perilaku masyarakat akibat dari adanya informasi yang diterima dari
media massa tersebut. Ilmu yang sesuai dalam hal ini adalah Ilmu
Sosiologi. Hal tersebut dikarenakan ilmu ini membahas tentang pola
interkasi sosial masyakarakat, apa yang mempengaruhi dan dipengaruhi
pola interaksi sosial masyarakat tersebut, serta dampak yang terjadi
akibat dari pola interksi sosial tersebut.
Untuk lebih memahami perspektif teori Sosiologi yang berhubungan
dengan Komunikasi massa, maka disini saya mencoba menjelaskan
bagaimana Perspektif teori Sosiologi untuk Komunikasi massa.

II. Metode Studi
Dalam penulisan karya tulis ini, saya menggunakan metode studi
pustaka. Metode Studi Pustaka Merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku literatur di
perpustakaan.
Buku yang dipergunakan dalam penulisan karya ini adalah buku yang
berjudul Pengantar Ilmu komunikasi karya Wiryanto terbitan Grasindo
tahun 2004, kemudian saya juga menggunakan buku Pengantar Sosiologi ,
dasar analisis, teori, dan pendekatan menuju analisis masalah-masalah
sosial, perubahan sosial, dan kajia-kajian strategis karya Nurani
Soyomukti terbitan Ar-Ruzz Media tahun 2010. Saya juga menggunakan
unduhan mengenai Niklas Luhmann yang saya akses dari situs
marciatajudinn.pbworks.com PPT Teori Sistem Niklas Luhmann pada
tanggal 10 Maret 2013 pukul 05.19 PM.

III. Analisis isi
Menurut Sosiolog asal Jerman, Niklas Luhmann tentang fenomena
masyakarakat kontemporer (memusatkan diri pada gejala sosial misal :
globalisasi, krisis ketidakpercayaan krisis ketidakpastian dsb)
merupakan suatu keharusan bagi ilmu sosiologi untuk mengkaji suatu
teori yang bersifat universal. Teori tersebut harus membahas segala
hal yang sangat kompleks yang terjadi di masyarakat saat ini. Teori
ini di sebut teori Sistem Niklas Luhmann.
Menurut beliau setiap perubahan suatu sistem adalah perubahan
lingkungan bagi suatu sistem lainnya. Setiap pertumbuhan kompleksitas
di suatu tempat akan memperbesar kompleksitas lingkungan untuk suatu
sistem lainnya. Dalam hal ini teori sistem dibuat untuk meminimalisir
kompleksitas yang ada di lingkungan dengan adanya Otopoeises. Apa itu
Otopoeises ? Otopoieses adalah Proses penciptaan diri (self-creation)
dengan merujuk kepada diri sendiri (self referential) namun melalui
pemanfaatan materi yang terdapat dalam lingkungan (environment).
Dalam teori sistem Niklas Luhmann dijelaskan mengenai Masyarakat
sebagai Komunikasi. Dalam komunikasi, sistem melakukan seleksi
informasi berdasarkan pengertian tertentu yang dimiliki. Pesan
komunikasi tidak akan diterima seutuhnya, karena komunikasi memuat 3
macam seleksi yaitu : informasi, penyampaian, dan pemahaman. Sama
halnya dengan Komunikasi Massa, dimana informasi yang didapat dari
media massa tidak dapat seutuhnya di terima oleh masyarakat karena
tidak semua masyarakat memiliki pemahaman dan pemikiran yang sama.
Masyarakat khususnya di Indonesia adalah masyarakat yang beragam dari
segi agama, pendidikan dan budaya. Oleh karena itu informasi yang
diterima dari media massa seperti televisi, radio, dan jenis-jenis
media massa lainnya tingkat pemahamannya berbeda-beda.
Contoh kasus yang terjadi akhir-akhir ini adalah maraknya berita kasus
korupsi yang dilakukan oleh pejabat tinggi negara. Media massa sebagai
alat Catch dog bagi masyarakat terhadap jalannya pemerintahan,
melakukan berbagai macam cara agar berita yang di dapat terus
diperbaharui sesuai dengan perkembangan kasus-kasus korupsi yang
terjadi. Dalam hal ini masyarakat sebagai sistem yang mengawasi
jalannya pemerintahan tidak semuanya memiliki tingkat pendidikan yang
sama rata. Alhasil berita yang disampaikan tidak serta merta mereka
pahami. Mungkin hanya sebagian kecil yang memahami, sisanya mereka
hanya mentah-mentah menerima berita tersebut. Hal tersebut sangat
disayangkan karena kurangnya pemerataan pendidikan di Indonesia yang
mengakibatkan tidak tecapainya pesan yang disampaikan dari media massa
ke khalayak ramai.
Oleh sebab itu, perlunya perspektif teori sosiologi untuk komunikasi
massa, agar pesan yang disampaikan media massa dapat dipahami dengan
benar sebenar-benarnya benar dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Wiryanto, Pengantar Ilmu komunikasi, Jakarta ;Grasindo 2004
Nurani Soyomukti, Pengantar Sosiologi , dasar analisis, teori, dan
pendekatan menuju analisis masalah-masalah sosial, perubahan sosial,
dan kajian-kajian strategis, Jakarta :Ar-Ruzz Media 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini