Rabu, 13 Maret 2013

Tugas 1, Budhi Baihakki, PMI 4


Teori-Teori Dasar dalam Psikologi Sosial
Ada lima teori dasar dalam psikologi sosial diantaranya adalah :
1.      Teori genetik
2.      Teori belajar
3.      Teori psikoanalisa
4.      Teori kognitif
5.      Teori peranan
1.TEORI GENETIK
            Teori ini menekankan kualitas pembawaansejak lahir atas tingkah laku sosial.Dasar asumsi: komponen dari tingkah lakusosial dihubungkan atau mempunyai akar pada penyebab genetik yang tidakdipelajari.Pengikut : Konrad Lorenz, WilliamMcDougle. Lorenz : tingkah laku agresi adalah perwujudandari instink agresi yang dibawa sejak lahir danberasal dari kebutuhan untuk melindungi diri.McDougle: banyak tingkahspesifik dapatdijelaskan dalam istilah instink,tingkah lakumemiliki tujuan langsung yang tidak dipelajari. Contoh: Ibu  melindungi anaknya maka dia menjelaskan tingkah laku tersebut sebagaiparental insting.
2.TEORI BELAJAR
Teori belajar merupakan lawan dari teori genetik. Teori belajar lebih menekankan pada peranan situasi dan lingkungan sebagai sumber penyebab tingkah laku. Teori ini menganalisa tingkah laku sosial dalam  istilah asosiasi yang dipelajari antara stimulus dan respon. Tokoh: Pavlov, Skinner, dan Albert Bandura.Penelitian Pavlov nampak bahwa proses belajar terjadi ketika suatu stimulus netral dalam situasi terkondisi sebelumnya menimbulkan respon yang terkondisi. Skinner mengemukakan bahwa mekanisme belajar juga terjadi ketika sebuah respon diikuti reinforcement. Albert  Bandura mengemukakan bahwa anak belajar tingkah laku baru dengan melihat orang lain (model) yang melakukannya dan mengamati konskuensi dari sejumlah tingkah laku. Jika model yang melakukannya mendapat reward, maka tingkah laku akan dilakukannya di masa yang akan datang. Tetapi jika model tersebut mendapatkan  hukuman , pengamat akan kurang suka melakukan tingkah laku tersebut.
Contoh langsung aplikasi teori belajar dalam psikologi sosial yaitu teori pertukaran sosial.George Homans: jika kita memperhatikan interaksi sosial , maka akan nampak ada alasan masuk akal untuk meramalkan bahwa manusia cenderung berinteraksi dengan mereka-mereka yang memberikan ganjaran (pujian, hakistimewa, martabat dsb) dan akan menghindari mereka-mereka yang menimbulkan kerugian.
Ciri-ciri teori belajar: Sebab-sebab perilaku diduga terutama terletak pada pengalaman belajar individu di masa lampau.Cenderung menempatkan penyebab prilaku terutama pada lingkungan eksternal dan tidak pada pengertian individu subjektif terhadap yangterjadi.Biasanya pendekatan belajar diarahkan untuk menjelaskan perilaku yang nyata dan bukan keadaan subjektif atau psikologis (faktor-faktor internal seperti emosi/perasaan, motif danpersepsi).
Dalam psikologi sosial, teori belajar telah digunakan untuk menjelaskan berbagai gejala perilaku sosial seperti : agresi, altruisme, daya tarik interpersonal, komunikasi, prasangka dan pembentukan sikap.Pada bidang-bidang ini teori belajar menjadi mekanisme penjelas yang dominan, akan tetapi di lain hal kecil peranannya. Namun demikian, dalam psikologi sosial, teori belajari lebih banyak diminati.
3.TEORI PSIKOANALISA
Teori psikoanalisa telah mengarahkan kerja para ahli psikologi sosial pada sejumlah topik tentang tingkah laku soisal yang diselidiki dalam arti proses ketidaksadaran, misalnya perilaku agresi dipandang sebagai suatu manifestasi dari insting mati, prasangka kelompok minoritas dipandang sebagai konflik individu pada masa kecil dengan orang tuannya yang kaku. Pengaruh psikoanalisa terhadap psikologi sosial relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan teori lainnya.
4.TEORI KOGNITIF
Teori kognitif menempatkan secara khusus proses-proses berpikir dan bagaimana orang-orang dalam memahami dan mempresentasikan dunia.Dasar teori : teori gestalt.Teori gestalt diminati para ahli psikologi sosial karenadua alasan: 1. psikologi gestalt mengembangkan teknik-teknik eksperimen yang menjadikan ahli psikologi sosialpada studi laboratorium. 2. penekanan psikologi gestalt pada pengalaman-pengalaman naif pada cara bagaimana orang memahami dan mengamati suatusituasi. Teori belajar berpendapat bahwa penglaman adalah objektif, psikologi gestalt pengalaman adalah subjektif. Pandangan dasar teori gestalt: gejala psikologi terjadi pada suatu medan yang merupakan suatu sistem yang saling tergantung yang melipui persepsi dan penglaman masa lampau. Unsur-unsur individu dari medan ini tidak dapat dipahami tanpa mengetahui medan tersebut secara keseluruhan.
Psikologi gestalt menekankan pada persepsi dan kognisi secara umum. Aplikasi dari teori ini adalah riset tentang bagaimana orang-orang membentuk kesan atas orang lain.Teori kognitif juga menelurkan teori atribusi: sebuah studi sistematis atas bagaimana para pengamat menentukan penyebab tingkah lakuorang lain dan kognisi sosial yang berbicara tentang bagaimana cara orang berpikir dalam memahami dan mengerti dunia sosial mereka.
5.TEORI PERANAN
Teori ini awalnya merupakan hasil kerja sosiologi.Persepektif dasar dari teori ini adalah bahwa tingkah laku dibentuk oleh peranan-peranan yang diberikan masyarakat bagi individu-individu untuk melaksanakannya.Teori ini mengakui pengaruh-pengaruh faktor sosial pada tingkah laku individu pada situasi yang berbeda. Peranan: sekumpulan tingkah laku yang dihubungan dengan suatu posisi tertentu.Menurut teori ini peranan yang berbeda akan membuat jenis tingkah laku yang berbeda pula, tetapi apa yang membuat tingkah laku itu sesuai dalam suatu situasi dan tidak sesuai dalam situasi lain relatif bebas pada seseorang yang menjalankan peranan tersebut.Masing-masing peranan diasosiasikan dengan sejumlah harapan mengenai tingkah laku apa yang sesuai dan dapat diterima dalam peran tersebut (role expectation). Implikasi dari teori peran adlah jika kitamemiliki informasi tentang role expectation untuk suatu posisi tertentu, maka kitadapat meramalkan bagian dari perilaku yang bermakna dari orang yang melaksanakan posisi itu. Menurut teori ini peran tidak hanya menentukan perilaku, tetapi juga belief dan sikap.Peran juga mempengaruhi nilai-nilai yang dipegang orang dan mempengaruhi arah dari pertumbuhan dan perkembangan kepribadian mereka.
            Teori peran telah mempengaruhi kepada studi tentang proses pengelolaan kesan (impression management), yaitu suatu bidang yang mempelajari cara bagaimana orang-orang mencoba membentuk kesan spesifik dan positif tentang dirinya.Keterbatasan teori peran: sulit dalam menjelaskan perilaku yang menyimpang (deviant behavior).[i]


Wirawan, Sarlito. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika
Wirawan, Sarlito. 2006. Teori-Teori Psikologi Sosial.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Baron & Byrne.1994. Psikologi Sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini