Rabu, 13 Maret 2013

Perspektif teori sosiologi untuk komunikasi massa_QuinnRizky_Peretemuan ke1

Persoalan-persoalan dalam komunikasi sangat erat kaitannya dengan masalah sosiologi, terutama pada
konten media yang banyak menyita perhatian publik (masyarakat). Sehingga tidak
bisa dikatakan bahwa studi-studi sosiologi komunikasi terbatas pada hubungan
antara orang, kelompok, dan masyarakat saja, melainkan ada juga hubungan antara
orang dengan kelompok dan hubungan antara masyarakat dengan media.

Oleh karena itu, studi Sosiologi komunikasi mempelajari tentang bagaimana komunikasi
yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat baik komunikasi massa dan efeknya,
bagaimana komunikasi yang terjadi antar masyarakat yang berbeda budaya, dan
bagaimana hubungan antara komunikasi dan perubahan sosial serta pembangunan dalam
masyarakat bagi masyarakat dan juga teknologi komunikasi yang berkembang dalam
kehidupan masyarakat dan efeknya bagi masyarakat itu sendiri. 
Karena
Menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 1992:471), "sosiologi komunikasi merupakan
kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan
atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh-mempengaruhi antara
para individu,  dan individu dengan
kelompok maupun antar kelompok.Sedangkan Komunikasi massa adalah proses
komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi
dan untuk menyampaikan sebuah informasi kepada khalayak luas. Adapun
keterkaitan antara teori komunikasi massa dengan teori sosiologi
yaitu ketika berbicara tentang bagaimana tatanan sosial di dalam masyarakat,
dan bagaimana keterlekatan individu dalam berbagai unit sosial.
Media
merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan
komunikasi. Sedangkan Massa sendiri merupakan refleksi dari kehidupan sosial. Setiap
bentuk kehidupan sosial yang ada dalam sebuah masyarakat adalah refleksi dari
kondisi sosial masyarakat itu sendiri. Misalnya dalam contoh kasus ketika Massa
demonstran yang ada di Korea Selatan melakukan demonstrasi menentang kebijakan
perusahaan yang tidak menaikan gaji para karyawannya, berbeda pada saat
demostrasi yang terjadi di Indonesia. Massa demostran di Korea Selatan lebih
terlihat sopan dan teratur serta dengan jelas menyampaikan tuntutan mereka.
Sedangkan Massa Demonstran yang ada di Indonesia, terlihat lebih emosional dan
cenderung tidak terorganisir. Karakter demonstran yang berbeda ini disebabkan
karena kondisi masyarakat Korea Selatan dan Indonesia sangat berbeda. Pada
masyarakat Indonesia yang sedang berubah dan mengalami ephoria serta histeris
disebabkan persoalan reformasi yang berjalan sangat cepat dan drastis dan di
dukung oleh tingkat pendidikan masyarakatnya yang rendah, sedangkan masyarakat
di Korea Selatan tidak banyak mengalami kondisi semacam ini, karena pengalaman
perubahan yang berbeda.
Adanya
hubungan media dengan masyarakat, menempatkan media massa sebagai suatu pranata
sosial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi. Sebagai pranata
sosial media massa berfungsi melakukan pengendalian sosial (social control) di
tengah kehidupan masyarakat. Media massa sendiri menjadi objek
pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat. Oleh karena itu, efektif
atau tidaknya social control yang dilakukan oleh media massa, akan tergantung
pada integritas media massa itu sendiri serta tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap media massa yang bersangkutan. Jadi pengawasan sosial yang berlangsung
sifatnya adalah timbal balik antara media massa dengan menyasarakat itu
sendiri. Karena pertumbuhan media massa sebagai perangkat kehidupan baik bagi
individu maupun untuk bermasyarakat, turut mengubah masyarakat yang tadinya
bersifat agraris menjadi masyarakat kota. Pada saat yang sama, pertumbuhan
menuju masyarakat yang bersifat urban itu memang membutuhkan sarana dan
aktivitas komunikasi yang bersifat modern, yakni komunikasi massa.
Jadi
kesimpulannya setiap masyarakat membutuhkan sarana dan tata
cara dalam berkomunikasi. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat
antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau
antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan
orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.Dengan demikian komunikasi menjadi unsur
penting dalam berlangsungnya kehidupan. Sebab tidak mungkin manusia hidup di
suatu lingkungan tanpa berkomunikais satu sama lain.
Daftar Pustaka
1. Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi (teori, paradigma, dan diskursus teknologi komunikasi di masyarakat),kencana prenada media group, cetakan ke-2,2006
2. http://bujang-blagak.blogspot.com/2012/11/makalah-sosiologi-perspektif-umum-media_21.  (11 Maret 2013: 09.40)
3. http://muhamadrizka.wordpress.com/2012/12/01/sosiologi-komunikasi-massa/
(11
Maret 2013 : 09.40)
1. http://handri-haryadi.blogspot.com/2011/12/makalah-komunikasi-massa-dan-humas.html (11 Maret 2013 : 21.54)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini