Selasa, 28 Mei 2013

Media Cetak dan Media Konvensional_Anjar Sukmawati Maurie

Media Cetak dan Media Konvensional (Struktur, Sistem, dan Dampak)
Nama   : Anjar Sukmawati Maurie
Kelas   : Kpi 6f
Nim     : 1110051000196
            Kata "media" berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti "perantara" atau "pengantar". Dengan demikian, media merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia,benda,ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan[1].
            Menurut Gerlach dan Ely menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.[2]
       
     Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakanbahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik).[3]
            Dalam pengertian ini, media cetak yang dipakai untuk memasang iklan adalah surat kabar dan majalah. Dalam media ini dikenal jenis iklan baris, iklan display, dan iklan advetorial. Iklan baris adalah iklan yang pertama kali dikenal masyarakat. Umumnya hanya terdiri dari iklan lowongan pekerjaan; iklan penjualan rumah, mobil bekas,tanah, handphone; dan penawaran jasa tertentu.Iklan ini ukurannya kecil dan banyak mengandung singkatan tertentu.
            Iklan display merupakan iklan yang paling dominan pada surat kabar maupun majalah. Ukurannya sangat bervariasi, biasanya minimal dua kolom,hingga maksimal satu halaman. 
            Iklan advertorial adalah iklan yang ditulis dengan gaya editorial. Isi pesan dan gaya penulisannya lebih serius. Dalam modul ini yang menjadi fokus pembelajaran adalah iklan jenis display dan advertorial.



[1] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 136.
[2] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006), 3.
[3] http://media.diknas.go.id/media/document/3537.pdf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini