Keadaan desa setelah ditinggal warganya ke kota
A. Pendahuluan
Penyebab terjadinya seseorang datang ke perkotaan kebanyakan adalah mencari kerja dan mencari kehidupan yang lebih baik dibanding didesa perkotaan lebih mendukung berbagai aspek perekonomian dibanding desa dan terjadinya . Dari fakta diataslah peneliti tertarik untuk mengambil tema desa setelah ditinggal warganya ke kota.
1. Apa tujuan anda datang ke kota?
2. Apakah anda yakin tujuan anda datang ke kota akan benar-benar tercapai?
3. Apa penyebab anda lebih memilih datang ke kota dibanding tetap didesa ?
4. factor apa yang paling jadi penyebab anda lebih memilih datang ke kota?
5. Bagaimana keadaan desa setelah ditinggal oleh warganya?
.
C. Metodologi
Metode yang digunakan adalah wawancara, dengan mewawancarai narasumber penulis bisa mendapatkan informasi yang luas.
D. Hasil
Keadaan yang paling terlihat dan juga akibat muncul dan terjadinya polarisasi tersebut adalah banyak masyarakat pedesaan, baik dengan sukarela maupun terpaksa, keluar dari desa tempat kelahirannya dan pergi mengadu nasib mencari pekerjaan di kota karena semakin sempitnya lapangan kerja yang tersedia di desa. Beberapa peneliti seperti Mantra (1980) dan McGee (1982) menyatakan mobilitas penduduk merupakan salah satu strategi yang penting bagi rumah tangga pedesaan untuk mendapatkan dan menaikan penghasilan mereka. Hugo (1986) menyatakan motif migrasi, khususnya migrasi sirkuler dan migrasi pulang-balik adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga yang menetap di desa. Gejala ini menonjol terutama desa yang kurang maju atau desa di mana kesempatan kerja yang ada sangat terbatas. Dikatakan Effendi (1985) bahwa mobilitas penduduk berfungsi sebagai salah satu sarana penduduk desa untuk ikut menikmati buah pembangunan.
Urbanisasi sebagai gejala sosial, ekonomi, dan budaya ternyata menyajikan cerita yang menarik tidak saja menyangkut kota besar di mana para migran berdatang-an, namun juga menyangkut desa asal migran. Hal ini disebabkan oleh sikap kaum migran yang secara kultural masih tetap sebagai orang desa, walaupun mereka telah puluhan tahun hidup di kota. Anggapan dan sikap bahwa mereka hidup di kotakota, pada umumnya masih mengadakan hubungan, bahkan mengirimkan sebagian penghasilannya ke desa. Namun bila disi-mak lebih mendalam, keberadaan urbanisasi ternyata tidak selalu membawa akibat yang menguntungkan bagi warga pedesaan. hanya sementara waktu, tidak hanya ditunjukkan dalam hal kualitas tersebut, melainkan mereka juga membangun ekonomi desanya. Saefullah (1994) berdasarkan penelitian di Jawa Barat, menunjukkan kenyataan urbanisasi mempunyai andil yang cukup besar terhadap proses pembangunan baik di daerah asal maupun daerah tujuan. Orang-orang desa yang telah "berhasil" hidupnya di kota.
Penelitian yang kami lakukan adalah dengan mendengar pandangan para warga desa yang lebih memilih untuk datang ke kota dan meninggalkan desanya untuk kepentingan mencari nafkah , seperti fakta sebenarnya yang terjadi menurut pandangan bapak samsuri yang lebih memilih untuk datang ke kota untuk mencari nafkah dan meninggalkan desanya saat tahun 2002 ,saat itu beliau memilih ke kota untuk memiliki pendapatan yang lebih disbanding apa yang ia dapat didesa , saat tahun 2002 saat itu beliau melihat desa memang lebih memiliki potensi karna belum begitu banyak orang desa yang datang ke kota ,namun sekitar 3 sampai 4 tahun berikutnya beliau banyak melihat perubahan terjadi didesanya , para pemuda lebih memilih untuk datang ke kota dan meninggalkan pekerjaan seperti bertani , bercocok tanam dan sebagainya .
Dari banyaknya warga desa yang datang ke kota memberi dampak yang sangat terasa di desa seperti makin berkurangnya tenaga kerja pertanian yang sangat dibutuhkan untuk mendistribusi dan mengembangkan pertanian didesa , dengan seiringnya hal itu terjadi pula kekurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar