Senin, 20 April 2015

Diqu Zarobi Alfadia_PMI 6_Ekologi Manusia


Tugas Ekologi Manusia
oleh:
Diqu Zarobi Alfadia (1112054000015)
TRAGEDI LONGSOR BANJARNEGARA, JAWA TENGAH
Banjarnegara adalah Kabupaten yang memiliki kawasan pegunungan dengan resiko tanah longsor cukup tinggi. Pada hari Kamis (11/12) dan Jumat (12/12) kemarin, setidaknya terjadi tanah longsor di 25 lokasi meski dalam skala kecil. Longsor di dusun Jemblung adalah yang terbesar.
Bencana tanah longsor terjadi pada hari Jumat malam (12/12). Dusun Jemblung, di Kabupaten Banjarnegara berada di sebuah lembah kecil, dengan perbukitan di belakangnya. Hujan yang terus turun selama dua hari menyebabkan bukit itu longsor dan menyapu Puluhan rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga di Dusun Jemblung RT 05 RW 01, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, sekitar pukul 17.30 WIB. Sekitar 200 orang dapat menyelamatkan diri. Namun sisanya meninggal dan hilang akibat longsor yang terjadi di daerah tersebut. Korban dari Longsor yang terjadi di Dusun Jemblung, Kabupaten Banjarnegara ini sebanyak 95 orang yang sudah ditemukan.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan beberapa penyebab terjadinya longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dusun Jemblung, Banjarnegara, diguyur hujan yang cukup deras selama 2 hari. Akibatnya, tanah di lokasi tersebut menjadi penuh dengan air. Kemudian, menurut Sutopo,  materi penyusun bukit Telaga Lele, di Dusun Jemblung, merupakan endapan vulkanik tua sehingga solum atau lapisan tanah cukup tebal dan terjadi pelapukan.
Selain itu, kemiringan lereng di bukit tersebut kurang dari 60%. Saat kejadian, mahkota longsor berada pada kemiringan lereng 60-80%. Kemudian, Sutopo mengatakan, tanaman di atas bukit tempat terjadinya longsor adalah tanaman semusim, dengan jenis palawija, yang tidak rapat. Akibatnya, kondisi tanah menjadi longgar dan mudah terbawa air.
Selain itu, Sutopo juga mengatakan, penyebab longsor tidak lepas dari ulah manusia sendiri. "Budidaya pertanian yang tidak mengindahkan konservasi juga jadi penyebab. Kondisi tanah dan air di lokasi kejadian, di mana tidak ada terasering pada lereng tersebut," kata Sutopo.
ANALISIS:
Longsor yang terjadi di dusun jemblung kabupaten banjarnegara ini merupakan salah satu bencana alam yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Tanah yang tidak dapat lagi menahan serapan air hujan yang terjadi selama dua hari akhirnya menjadi longsor. Ini disebabkan oleh penanaman yang dilakukan oleh warga dusun jemblung. Mereka membuka lahan yang awalnya berdiri pepohonan yang menampung air dan mencegah banjir dan dijadikan lahan pertanian untuk warga sekitar. Tanaman yang ditanampun merupakan tanaman yang tidak memiliki akar serabut dan tidak dapat menahan air yang kemudianterjadilah longsor tersebut. Hal tersebut sudah tentu merusak alam bahkan ekosistem didalam hutan tersebut. Adanya pembukaan lahan tersebut mendatangkan dampak yang sangat buruk.
Dalam kasus ini, manusia sebagai salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya bencana alam. Upaya mereka dalam menjadikan lahan yang awalnya adalah sebagai penahan air dan kemudian dijadikan lahan pertanian, akhirnya menjadi bencana bagi mereka sendiri.
Dalam menghadapi peristiwa ini, sangat diperlukan peran penting dari pemerintah maupun pihak terkait untuk menyelamatkan hutan dan keberlangsungan hidup yang ada didalamnya. Peran tidak kalah pentingnya yaitu dari masyarkat itu sendiri. Untuk menjaga kelestarian hutan maka diperlukan adanya penjagaan yang ketat dari berbagai kalangan. Sehingga tidak terjadi kerusakan seperti dalam pemberitaan tersebut.
Peristiwa diatas harusnya bisa jadi pelajaran bagi masyarakat lainnya. Kita tak seharusnya memperlakukan alam seenaknya dan semaunya kita Akan tetapi kita juga harus memiliki kesadaran akan peduli terhadap alam dan lingkungan. Pemerintah juga harusnya tanggap terhadap bencana dengan melakukan penetapan tempat-tempat yang rawan akan bencana dan melakukan sosialisasi untuk tidak menebangi pepohonan. Lahan yang sudah gundul harus direboisasi dan dilakukan peneneman kembali agar tidak lagi terjadi longsor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini