METODOLOGI PENELITIAN (KUALITATIF DAN KUANTITATIF)
1. METODOLOGI KUALITATIF
Metodologi penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Oleh sebab itu penelitian ini disebut metode kualitatif. Istilah lainnya ialah the pospositivistic, etnografic, phenomenological, subjective, case study, qualitative, and humanistic.
A. Langkah-langkah dalam metode kualitatif:
1) Studi pendahuluan
Studi pendahuluan berguna untuk menjajaki keadaan di lapangan, masalah apakah kiranya yang layak dan penting untuk diteliti. Studi lapangan bersifat anjuran sebelum mengadakan penelitian, baik untuk penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
Masalah pada mulanya sangat umum, kemudian mendapatkan fokus yang ditunjukkan untuk hal-hal yang lebih khusus. Tetapi fokus itu masih dapat berubah.
2) Pembuatan pradesain penelitian
Teori yang digunakan tidak dapat ditentukan sebelumnya secara apriori. Penelitian tidak bertujuan untuk menguji atau membuktikan teorinseperti dalam metode kuantitatif, melainkan untuk dikembangkan yang akhirnya menelorkan atau menemukan teori baru berdasarkan data yang didapatkannya di lapangan.
3) Seminar Pradesain
Setelah pradesain selesai dibuat, maka perlu diseminarkan. Seminar berguna untuk mendapatkan umpan balik terhadap hal-hal yang perlu mendapat perbaikan, dan setelah pradesain mendapat persetujuan pembimbing, barulah penelitian terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang relevan.
4) Memasuki Lapangan
Langkah awal dalam usaha memasuki lapangan ialah memilih lokasi situasi sosial. Setiap situasi sosial mengandung unsur: tempat, pelaku, dan kegiatan.
a) Tempat
ialah wadah dimana manusia melakukan kegiatan tertentu. Misalnya: kantor, sekolah, pasar, dan sebagainya
b) Pelaku
Ialah semua orang yang terdapat dalam wadah tertentu. Misalnya: kepala kantor, pegawai, pembeli, dan sebagainya.
c) Kegiatan
Ialah aktifitas yang dilakukan orang dalam wadah tertentu. Kegiatan yang saling berhubungan disebut peristiwa.
Adapun empat hal yang harus diperhatikan dalam memasuki lapangan adalah: mengadakan hubungan formal dan informal, mendapatkan izin, memupuk rasa saling menghormati dan memepercayai, dan mengidentifikasi responden sebagai informan.
5) Pengumpulan Data
Data-data yang dikumpulkan meliputi tempat, pelaku, dan kegiatan seperti yang telah disinggung sebelumnya. Ketiga dimensi itu dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) Ruang atau tempat ditinjau dari penampilan fisiknya
b) Pelaku, yaitu semua orang yang terlibat dalam situasi
c) Kegiatan, yaitu apa yang dilakukan orang dalam situasi itu
d) Objek, yaitu benda-benda yang terdapat ditempat itu
e) Perbuatan, yaitu tindkan-tindakan tertentu
f) Kejadian atau peristiwa, yaitu rangkaian kegiatan
g) Waktu, yaitu urutan kegiatan
h) Tujuan, yaitu sesuatu yang ingin dicapai orang berdasarkan makna perbuatan orang
i) Perasaan, emosi yang dirasakan dan dinyatakan.
6) Analisis Data
Tujuan analisis data adalah untuk mengungkapkan:
a) data apa yang masih perlu dicari
b) hipotesis apa yang perlu diuji
c) pertanyaan apa yang mesti dijawab
d) metode apa yang harus digunakan untuk mendapatkan informasi baru
e) kesalahan apa yang harus diperbaiki
Secara garis besar, langkah-langkah untuk menganalisis data adalah:
a) mereduksi data
b) display data
c) pengambilan simpulan dan verifikasi
B. Ciri-Ciri Metode Kualitatif
Ciri-ciri metode kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Sumber data berada dalam situasi yang wajar (natural setting), tidak dimanipulasi oleh angket dan tidak dibuat-buat sebagai kelompok eksperimen
2. Laporannya sangat deskriptif
3. Mengutamakan proses dan produk
4. Peneliti sebagai instrumen penelitian (key instrument)
5. Mencari makna, dipandang daripikiran dan perasaan responden
6. Mementingkan data langsung (tangan pertama), oleh sebab itu penelitiannya menggunakan observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi
7. Menggunakan triangulasi, yaitu memeriksakan kebenaran data yang diperoleh kepada pihak lain
8. Menonjolkan rincian yangkontekstual, yaitu menguraikan sesuatu secara rinci tidak terkotak-kotak
9. Subjek yang diteliti dianggap berkedudukan sama dengan peneliti, bahkan penliti belajar kepada responden
10. Menggunakan perspektif emic (pendapat responden), daripada etic (pendapat peneliti)
11. Mengadakan verifikasi melalui kasus yang bertentangan
12. Sampel dipilih secara purposif
13. Menggunakan audit trail yaitu memeriksa data mentah, analisis, dan kesimpulan kepada pihak lain, biasanya pembimbing
14. Partisipasi peneliti tidak mengganggu natural setting
15. Analisis data dilakukan sejak awal sampai penelitian berakhir
16. Desain penelitian tampil selama proses penelitian (emergent).
2. METODOLOGI KUANTITATIF
Secara garis besar, pada penelitian kuantitatif ada tiga tipe analisis, yaitu analisis utama/primer sering dikenal dengan analisis data primer (primary analysis); analisis sekunder atau orang menyebut analisis data sekunder (secondary analysis) dan meta-analysis (Glass, 1976 dalam sarantakos, 2002).
Analisis primer (primary analysis) marupakan suatu analisis asli yang dilakukan oleh peneliti yang menghasilkan temuan tentang topik spesifik. Dengan demikian, analisis data primer adalah suatu analisis yang mempertimbangkan informasi/data utama/primer (data dari tangan pertama) yang diperoleh dalam suatu penelitian.
Analisis sekunder (secondary analysis) adalah suatu analisis tentang temuan-temuan yang ada dari penelitian lain, yang mungkin menggunakan metode yang berbeda yang lebih halus. Dengan demikian analisis ini lebih memfokuskan pada data yang telah dikumpulkan/disusun dan dianalisis serta melakukan suatu analisis kedua atau ketiga kalinya.
meta-analysis adalah suatu analisis tentang data atau informasi yang telah dikumpulkan/disusun dan dianalisis dari beberapa studi.
PENGOLAHAN DATA
Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data merupakan kegiatan pendahuluan yang meliputi tahap editing dan coding (pembuatan kode), penyederhanaan data, dan mengkode data.
1) Pemeriksaan data (editing)
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a) Lengkapnya pengisian jawaban
b) Kejelasan tulisan
c) Kejelasan makna jawaban
d) Konsistensi/keajekan kesesuaian antarjawaban
e) Kejelasan makna jawaban
f) Relevansi jawaban
g) Keseragaman kesatuan data
2) Pembuatan Kode (coding)
Coding dilakukan sebagai usaha untuk menyederhanakan data, yaitu dengan memberi simbol angka pada tiap-tiap jawaban, atau suatu cara mengklasifikasi jawaban responden atas suatu pertanyaan menurut macamnya dengan jalan menandai masing-masing jawaban dengan kode tertentu.
3) Penyederhanaan Data
Penyederhanaan data dilakukan agar data tersebut mudah dianalisis serta disimpulkan untuk menjawab masalah yang dikemukakan dalam penelitian. Meskipun dalam proses penyederhanaan itu ada informasi yang hilang, namun kegiatan ini sangat membantu memberi gambaran yang lebih jelas dan teratur. Penyederhanaan data hanya mengubah bentuk datanya saja, yaitu dengan memberikan kode (simbol angka) pada jawaban responden sehingga data tetap dipertanggung jawabkan.
4) Mengkode Data
Mengkode data dilakukan dengan memindahkan semua data dari kuesioner ke lembaran kode atau kartu tabulasi dengan menggunakan kode sebagaimana yang telah ditetapkan pada buku kode.
Sumber:
Suryanto, Bagong dan Sutinah. 2005. Metode penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana
Usman, Husaini dan Purnomo setiady Akbar. 1995. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar