KONFLIK SOSIAL DAN PERTENTANGAN DALAM MASYARAKAT PERSAINGAN DALAM BERUSAHA : WARUNG MAKAN
YASIR ARAFAT (NIM 1112051100049)
JURNALISTIK 1 B
I. Latar Belakang
Di Indonesia banyak sekali terdapat warteg (warung tegal) yang sudah sangat familiar dikenal oleh masyarakat Indonesia. khususnya masyarakat menengah ke bawah yang datang ke warteg untuk memenuhi kebutuhan jasmani nya. dalam memenuhi kebutuhan jasmani nya yaiut dengan cara datang langsung ke warteg yang di inginkan lalu memesan makanan nya dan memilih laukpauk nya maka langsung di sediakan oleh para pelayan nya. Keberadaaan warteg itu memang menjadi sangatlah penting bagi kalangan masayarakat menengah ke bewah. Kehadirannya (keberadaan nya) dirasa sangatlah bermanfaat sekali dalam memenuhi hasrat akan kebutuhan jasmani masyarakat yang menggemarinya.
Dari sekian banyak warteg yang ada di Indonesia, salah satu warteg yang sudah tidak asing lagi bagi para pengunjungnya yang kebanyakan adalah para pelajar (santri) yaitu warteg. BAROKAH tapi anak-anak lebih mangenal nya dengan sebutan warteg Mas pri. karna pemilik warteg tersebut bernama mas oleh karna itu dia melihat peluang bisnis yang terbuka untuk mengambil banyak keuntungan dalam bisnis ini melihat tempat nya yang sangat strategis dekat dengan sekolahan jika bel istirahat sudah berbunyi maka dimulailah kesibukan mas pri dan istri nya untuk melayani para pembeli yang kebanyakan anak-anak sekolahan.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
WARTEG MAS PRIYONO
- Apa yang menyababkan mas pri berani mebuka usaha warteg ini ?
Yang membuat saya berani untuk membuka usaha warung makan ini adalah karna dorongan dari keluarga untuk mengangkat ekonomi keluarga agar menjadi lebih baik dan agar bisa untuk menambah penghasilan sehari-hari saya.
- Bagaiman prospek nya setelah dua tahun anda membuka wateg ini ?
Ya allhamdulilah seperti jawaban yang pertama tadi kalau warteg ini cukup di minati sama anak-anak sekolah ya cukuplah untuk menambah penghasilan saya sehari-hari untuk menghidupi anak dan istri saya dirumah dan alhamdulillah nya lagi saya bisa ngotrak di kontrakan yang sedikit lebih bagus.
WARTEG IBU IRA (bunda)
1. Apa yang membuat ibu berani untuk membuka warung makan dekat dengan warung makan lainnya ? Apakah ibu tidak takut menjadi pesaingnya dalam usaha ini ?
Ya saya melihatnya dari potensi pelanggannya ya seperti anak sekolah guru-gurunya itu. tempat ini sangat berpotensi sekali untuk membuka usaha warung makan ini maka dari situlah saya memberanikan diri saya untuk membuka warung makan di sini dan berdekatan dengan warung makan lainnnya. Bicara soal persaingan bisnis ya kalau itu sih sudah pasti saya akan menjadi pesaing baru bagi para penjual yang sudah lebih dulu berjualan disini ya kita di sini sama-sama mencer nafkah saya mohon untuk para pedagang semuanya mengerti akan hal itu yang penting bersaing secara baiklah dan kami semua Alhamdulillah sudah menganggap para pedagang di sini sudah seperti saudara karna itensitas kami yang sering bertemu dan saling bertegur sapa.
2. Bagaiman dengan pendapatan yang akan di hasilkan ?
Semuanya juga sudah pada tau kalau itu berbalik kepada ya di atas aja allah SWT. Rezeki itu sudah ada yang mengatur pelanggan rmai atau pelanggan sepi iu sudah menjadi barang yang biasa bagi kkami di sini sebagai seorang pedagang dan kami sudah memaklumi akan hal itu.
III. Metode Penelitian
Dalam penelitian yang ke 2 ini, saya menggunakan metode kualitatif. Berbincang ngobrol dengan pemilik werteg karna mengingat jangka waktu yang pendek maka metode inilah yang menurut saya paling cocok untuk penelitian seperti ini.
Waktu : Minggu, 19 Desember 2012 Pkl. 14.00 – 17.00 WIB
Lokasi : MA. Attaqwa pusat Ujung harapan, bahagia, bekasi
Landasan penilitian Kualitatif
Landasan birfikir dalam penelitian kualitatif adalah max webber (1997) yang menyatakan bahwa pokok penelitian sosiologi bukanlah gejala-gejala sosial. Teapi pada makna-makna yang terdapat pada tindakan-tindakan perorangan yang mendorong terwujudnya tindakan tersebut unutk itu metode yang utama unutuk sosiologi max weber adalah verstehen atau pemahan (jadi bukan erklaren atau enjelasan). Agar dapat memahami maknayang ada dalam gejala social.maka peneliti haru bisa berperan sebaga pelaku yang di telitinya dan harus dapat memahami pelaku yang di telitinya agar dapat mencapai tingkat pemahaman yang sempurna mengenai makna-makna yang terwujud dalam gejala-gejala social yang di amatinya di telitinya.
IV. Gambaran Subyek
Mas pri, adalah pemilik warung makan tersebut. dan bertugas untuk mengawasi dan melayani pembeli bersama sang istri pekerjaannya setiap harinya dengan tujuan mendapatkan hasil kerja yang baik dan ketercapaian target yang diinginkan. Beliau adalah orang yang bertanggung jawab atas kinerjanya sendiri dan orang yang konsisten dengan apa yang dilakukan atau di kerjakan nya.
Bunda panggilan anak-anak unutuk warung makan ibu ira beliau adalh pemilik warung makan tersebut dia sering berjaga di warung tersebut terkadang berjaga dengan suaminya dia membuka warung makan di sini untuk menambah pengasilan keluarga unutuk kebutuhan sehari-hari dia merasa tidak bisa hana dari penghasilansang suami yang bekerja di sebuah toko peralatan pembuatan besi dia mempunyai 2 orang anak, kehidupan yang sederhana akan selalu dijalaninya dengan senang hati.
V. Analisis
Warung makan ini bekerja sama dengan pihak sekolahan untuk bisa berjualan di sekolah tersebut agar bisa bekerja dengan aman dan nyaman yang membuat para menarik para pembeli agar mau makan di warung makan nya.
Dari penelitian yang saya lakukan, jam buka warung makan tersebut yaitu buka dari hari senin - sabtu mulai dari jam 07.30 – 21.00 wib dan sang pemilik meberikan tips dalam berusaha yaitu :
TIPS DALAM BERUSAHA
Dalam menjalankan usaha warteg(warung makan), maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan usaha, antara lain :
- Lokasi usaha
- Makanan yang ditawarkan
- Harga jual
- Kontinuitas bahan baku
- Tenaga kerja
VI. Daftar Pustaka
Bapak Supriyanto (Mas pri), pemilik warung makan
Ibu Ira (Bunda), Pemilik warung makan