Senin, 11 Maret 2013

Teori Dasar Psikologi Sosial _Siti Nuraini _1

Kata psikologi itu mengandung kata psyche, yang dalam bahasa Yunani berarti "jiwa" , dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata "ilmu" , sehingga istilah "ilmu jiwa" itu merupakan terjemahan belaka dari istilah "psikologi".
Ilmu jiwa itu merupakan istilah bahasa Indonesia sehari – hari dan yang dikenal tiap – tiap orang, sehingga digunakan dalam arti yang luas dan lazim dipahami orang. Sedangkan kata psikologi merupakan suatu istilah ilmu pengetahuan suatu istilah yang scientific, sehingga digunakan untuk menunjukkan kepada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak ilmiah. Psikologi sosial yang menguraikan tentang kegiatan – kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi – situasi sosial, seperti situasi kelompok, situasi massa, dan seterusnya.

Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. Dari berbagai pendapat tokoh-tokoh tentang pengertian psikologi sosial dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.
Sedangkan latar belakang timbulnya psikologi sosial, banyak beberapa tokoh berpendapat, semisal, Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi sosial antar manusia. Bedah lagi dengan Gustave Le Bon, bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlaianan sifatnya.
Jiwa massa lebih bersifat primitif (buas, irasional, dan penuh sentimen) dari pada sifat-sifat jiwa individu. Berlaianan dengan Le Bon, Sigmund Freud berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja sering tidak disadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang berpendapat dalam buku yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan psikologi sosial.
Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi sosial tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai disebagaian besar universitas
Dasar mempelajari psikologi sosial berdasarkan potensi –potensi manusia, dimana potensi ini mengalami proses perkembangan setelah individu itu hidup dalam lingkungan masyarakat. Potensi-potensi tersebut antara lain:
1.      kemampuan menggunakan bahasa
2.      adanya sikap etik
3.      hidup dalam 3 dimensi (dulu, sekarang, akan datang )
Ketiga pokok di atas biasa disebut sebagai syarat human minimum. Dengan demikian yang tidak memenuhi human minimum dengan sendirinya sukar digolongkan sebagai masyarakat. Obyek manusia mempelajari psikologi sosial adalah kegiatan-kegiatan sosial / gejala-gejala sosial. Sedangkan metode sosial antara lain : a. Metode Eksperimen, b. Metode survey, c. Metode Observasi, d. Metode diagnostik – psychis, e. Metode Sosiometri.
Sebagai ilmu yang obyeknya manusia, maka terdapat saling hubungan antara psikologi sosial dengan ilmu-ilmu lain yang obyeknya juga manusia seperti misalnya : Ilmu hukum, Ekonomi, sejarah, dan yang paling erat hubungannya adalah sosiologi. Letak psikologi sosial dalam sistematik psikologi termasuk dalam psikologi yang bersifat empirik dan tergolong psikologi khusus yaitu psikologi yang menyelidiki dan yang mempelajari segi-segi kekhususan dari hal-hal yang bersifat umum dipelajari dalam lapangan psikologi khusus. Sedangkan kedudukan psiklogi sosial didalam lapangan psikologi termasuk dalam psikologi teoritis, sedangkan psikologi sosial tergolong dalam psikologi teoritis.
Mengenai psikologi sosial terdapat pertentangan faham diantara beberapa tokoh ilmu jiwa sosial yang dalam garis besarnya dapat dikelompokan menjadi dua aliran yakni, aliran subyektifisme yang menyatakan bahwa individulah yang membentuk masyrakat dalam segala tingkah lakunya. Dan aliran kedua adalah, obyektivisme yang merupkan kebalikan dari aliran subyektivisme, bahwa masyarakatlah yang menentukan individu.
Selain dua aliran di atas, masih ada aliran yang membicarakan masalah hubungan antara individu dengan masyarakat diantaranya adalah aliran historis dan cultural personality.
Psikologi adalah ilmu tentang perilaku dan proses mental.  Sosial (massa) dapat diartikan sebagai bentuk kolektivisme (kebersamaan). Oleh karena itu psikologi massa atau psikologi sosial akan berhubungan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok massa. (http. suryanto.blog.unair.ac.id di akses 15 Oktober 2010). Psikologi sosial adalah psikologi yang mempelajari psikologi seseorang di masyarakat, yang mengkombinasikan ciri-ciri psikologi dengan ilmu social untuk mempelajari pengaruh masyarakat terhadap individu dan antarindividu (Hollander dalam Pidarta, 2007:219).
Definisi Psikologi Sosial yang diberikan oleh para Sarjana Psikologi Sosial menunjukan ruang lingkup Psikologi Sosial. Beberapa definisi diantaranya adalah sebagai berikut :
"Social Psycology is scientific study of the experience and behavior of individuals in relation to social stimulus situation" (Sherif & Sherif dalam Sarwono, 1984: 3).
"Social Psycology can be defined as the science of interpersonal behavior events" (Krech, Crutchfield & Ballachey dalam Sarwono, 1984:3).
"Social Psycology is the scicentific studyof human interaction" (Watson dalam Sarwono, 1984:3).
"Social Psycology is the study of the individual human being as he interacts, largely symbolically with his environment" (Dewey & Humber dalam Sarwono, 1984:3).
"Social Psycology is a subdiscipline of psychology that especially involves the scienctific study of the behavior of individuals as a function of social stimuli" (Jones & Gerard dalam Sarwono, 1984:3).
"Social Psycology is ther scienctific study of the experience and behavior of individuals in relation to other individuals, groups and culture (Mc. David & Harari dalam Sarwono, 1984:3).
DAFTAR PUSTAKA
Gerungan Dipl, W.A. DR. Psych, Psikologi Sosial, 2000, Refika Aditama Bandung
Wirawan Sarwono, Sarlito, Prof. Dr, Teori – teori Psikologi Sosial, 2010, Raja Grafindo Persada Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini