Senin, 08 April 2013

Metodologi Studi Media dan Sistem Sosial_Sutrisno Sugiyono_tugas5

I . Pendahuluan
Metodologi Studi Media dan system Sosial
Metodologi berasal dari bahasa Yunani "metodos" dan ""logos, kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu "metha" yang berarti melalui atau melewati dan "hodos" yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. logos artinya ilmu.
Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji.
Ilmu terdiri atas empat prinsip:
1.     keteraturan (orde)
2.     sebab-musabab (determinisme)
3.     kesederhanaan (parsimoni)
4.     pengalaman yang dapat diamati (empirisme)
Dengan prinsip-prinsip yang demikian maka ada banyak jalan untuk menemukan kebenaran. Metodologi adalah tata cara yang menentukan proses penelusuran apa yang akan digunakan.
Metodologi penelitian adalah tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap melakukan sebuah penelitian
Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam ilmu komunikasi, media bisa diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan ala-alat komunikasi. Kalimat media sebenarnya berasal dari bahasa latin yang secara harafiah mempunyai arti perantara atau pengantar.
 Definisi Media
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti "Perantara" atau "Pengantar" yaitu perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001).
Sedangkan dalam bahasa arab media berasal dari kata "wasaaila" artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Cricitos, 1996).
Pengertian media yang diungkapkan oleh para ahli
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sistem Sosial
            Ditinjau secara etimologis, istilah system berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema. Artinya, sehimpun komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Berbeda dengan mozaik yang merupakan sekumpulan pecahan-pecahan kaca tanpa ada kaitan, maka sebuah system terdiri dari pecahan-pecahan subsistem yang saling terkait-erat satu sama lain dan merupakan satu kesatuan. dalam berbagai perbincangan akademis, pengertian system kemudian terus berkembang dan menunjuk pada beberapa arti. Pertama, pengertian ssitem yang digunakan untuk menunjuk sehimpun gagasan atau ide yang tersusun, terorganisasi dan membentuk suatu kesatuan yang logis dan kemudian dikenal sebagai buah pikiran filsafat tertentu, agama, atau bentuk pemerintah tertentu. Misalnya, system teologi,Agustinus, system pemerintahan demokratis, dan semacamnya. Kedua, pengertian system yang digunakan untuk menunjuk sekelompok atau sehimpun atau sekesatuan (unity) dari benda-benda tertentu, yang memiliki hubungan secara khusus. Misalnya, sepeda, sepeda motor, mobil, dan semacamnya. Dan Ketiga, pengertian system yang dipergunakan dalam arti metode atau tata cara. Misalnya, system mengetik sepuluh jari, system modul dalam pengajaran, system belajar jarak jauh, dan semacamnya.

II . Metode Studi
            Dalam penulisan Resume ini, penulis menggunakan metode studi pustaka. Dalam pengerjaannya, penulis mencari dan mendapatkan sumber informasi dari buku-buku yang membahas mengenai pengantar sosiologi dan buku yang berkaitan dengan sosiologi.. Seperti buku sosiologi: Teks Pengantar & Terapan (J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto). Dan mencari beberapa sumber di wikipedia.
III . Analisis
            Dinjau secara sosiologis, kehidupan social berlangsung dalam suatu wadah yang disebut masyarakat. Dalam konteks pemikiran system, masyarakat akan dipandang sebagai sebuah system (social). Di satu sisi, pandangan ini selain menunjuk pada suatu satuan masyarakat yang besar, misalnya masyarakat desa, masyarakat kota atau masyarakat Indonesia. Dan di sisi lain, juga bisa menunjuk pada satuan masyarakat yang kecil, misalnya keluarga, sekolah, organisasi, pabrik, dan lain-lain. menurut Talcott Parson, kehidupan social itu harus dipandang sebagai sebuah system (social). Artinya, kehidupan tersebut harus dilihat sebagai suatu keseluruhan atau totalitas dari bagian-bagian atau unsure-unsur yang saling berhubungan satu sama lain, saling tergantung, dan berada dalam suatu kesatuan. kehidupan social seperti itulah yang disebut sebagai system social. Dengan kata lain, sebuah system social kemudian dapat didefinisikan sebagai suatu pola interaksi social yang terdiri dari komponen-komponen social yang teratur dan melembaga (institutionalized).
Daftar Pustaka
J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar & Terapan, Perdana media Group,



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini