Sabtu, 12 Oktober 2013

Trs: Ayu Utami Saraswati KPI1B_Tugas4_Teori Max Weber



TEORI MAX WEBER

Dalam buku "ECONOMY AND SOCIETY"
    
Konsep umum yang membahas tentang tipe-tipe ideal. Konsep-konsep umum ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan individualitas pada setiap perkembangan, karakteristik yang membuat orang melahirkan kesimpulan dengan cara berbeda dari orang lain.  
Seperti dicatat Burger, "Tipe-tipe ideal yang disajikan dalam "Economy and Society" ialah campuran dari definisi, klasifikasi dan hipotesis spesifik yang tampaknya sulit diselaraskan dengan pernyataan Weber. Meskipun tidak setuju dengan Burger terkait dengan inkonsistensi Weber dalam mendefinisikan tipe-tipe ideal, Hekman (1983: 38-59) juga mengakui bahwa Weber mengelompokkan macam-macam tipe ideal yaitu sebagai berikut :

1.  Tipe ideal historis. Ini terkait dengan fenomena yang ditemukan pada masa sejarah tertentu. Misalnya, pasar kapitalis modern.
2.  Tipe ideal sosiologi umum. Ini terkait dengan fenomena yang bersinggungan dengan beberapa periode historis dan masyarakat. Misalnya, birokrasi.
3.  Tipe ideal tindakan. Ini merupakan tipe tindakan murni yang didasarkan pada motivasi pelaku. Misalnya, tindakan afektual.
4.  Tipe ideal struktural. Ini merupakan bentuk sebab dan akibat tindakan sosial. Misalnya dominasi tradisional.



Dalam buku "THE PROTESTANT ETHNIC AND THE SPIRIT OF CAPITALISME"

   
Buku The Protestant Ethic bukanlah buku tentang kelahiran kapitalisme modern, melainkan tentang asal usul semangat tertentu yang pada akhirnya membuat kapitalisme modern (karena sebelumnya memang telah ada beberapa bentuk kapitalisme) berkembang dan mulai mendominasi ekonomi.
Menurut Weber, semangat kapitalisme tidak dapat didefinisikan begitu saja berdasarkan kerakusan ekonomi; dalam banyak hal justru sebaliknya. Weber melacak dampak Protestanisme Asketis – terutama Calvinisme terhadap kelahiran semangat kapitalisme. 
   Calvinisme ialah aliran Protestanisme yang paling menarik perhatian Weber. Salah satu ciri Calvinisme yaitu gagasan bahwa hanya sejumlah kecil orang terpilih yang memperoleh keselamatan. Selain itu, Calvinisme berujung pada gagasan predestinasi; orang telah ditakdirkan apakah termasuk ke dalam golongan orang yang diselamatkan atau dikutuk. Tidak ada yang dapat dilakukan individu atau agama secara keseluruhan untuk memengaruhi nasib ini, kecuali mereka yang dapat menemukan kesuksesan ekonomi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini