Dalam sosiologi, terdapat cara (metode) yang digunakan untuk mempelajari objek sosiologi (masyarakat), yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode itu sendiri adalah cara kerja yang digunakan untuk memudahkan dalam melakukan suatu kegiatan atau penelitian.
Metode kualitatif
Dalam istilah bahasa Jerman dinamakan sebagai metode verstehen (pengertian). Metode kualitatif ini mengutamakan bahan yang sukar untuk diukur dengan angka-angka atau ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata didalam masyarakat. Contohnya penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang. Terbagi menjadi dua, yaitu:
Metode Historis
Metode ini menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Sosiolog yang menyelidiki akibat revolusi (secara umum) akan mempergunakan bahan-bahan sejarah untuk meneliti revolusi yang terjadi pada masa silam.
Metode Komparatif
Metode ini mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya, untuk memperoleh perbedan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya. Perbedaan dan persamaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang; masyarakat dengan tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama.
Metode Kasus
Metode ini digunakan untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat (community). Bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat. Alat yang digunakan dalam metode kasus seperti, interview (wawancara), questionnaires (pertanyaan), schedules (daftar pertanyaan), participant observer technique dan lain.
Metode kuantitatif
Metode ini mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala yang diteliti dapat diukur dengan skala-skala, indeks, tabel maupun formula, yang semua tu menggunakan ilmu eksak.
Di samping metode di atas, beberapa metode yang digunakan sosiologi untuk menelaah masyarakat berdasarkan jenisnya. Metode tersebut meliputi metode induktif, deduktif, fungsionalisme, empiris, dan rasionalisme.
Induktif. Mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapat kaidah-kaidah yang berlaku dalam lapangan yang lebih luas.
Deduktif. Menggunakan proses sebaliknya dari induktif yaitu dimulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan khusus.
Fungsionalisme. Metode yang bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Gagasan pokok metode ini bahwa unsur-unsur ysng membentuk masyarakat yang mempunyai timbal balik yang saling memengaruhi dan masing-masing mempunyai fungsi tersendiri dalam masyarakat.
Empiris. Metode yang mendasarkan diri kepada keadaan-keadaan yang dengan nyata diperoleh dari dalam masyarakat.
Rasionalistis. Metode yang mengutamakan penilaian dengan logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang kemasyarakatan.
Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry® saya www.blackberry.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar