Nama : Vikron Fahreza
Terkait dengan pembangunan desa (rural development), secara tradisional Mosher menyebutkan bahwa pembangunan desa mempunyai tujuan untuk pertumbuhan sektor pertanian, dan integrasi Nasional, yaitu membawa seluruh penduduk suatu negara ke dalam pola utama kehidupan yang sesuai, serta menciptakan keadilan ekonomi berupa bagaimana pendapatan itu didistribusikan kepada seluruh penduduk, Menurut Fellman & Getis (2003:357), pembangunan desa diarahkan kepada bagaimana mengubah sumber daya alam dan sumber daya manusia suatu wilayah atau Negara, sehingga berguna dalam produksi barang dan melaksanakan pertumbuhan ekonomi, modernisasi dan perbaikan dalam tingkat produksi barang ( materi) dan konsumsi.
Dengan demikian, pembangunan desa diarahkan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai hambatan dalam kehidupan sosial ekonomi, seperti kurang pengetahuan dan keterampilan, kurang kesempatan kerja, dan sebagainya. Akibat berbagai hambatan tersebut, penduduk wilayah pedesaan umumnya miskin (Jayadinata & Pramandika, 2006: 1), Sasaran dari program pembangunan pedesaan adalah meningkatkan kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi masyarakat desa, sehingga mereka memperoleh tingkat kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan material dan spiritual.
Infrastruktur masih menjadi persoalan serius di negeri ini, terutama di tingkat pedesaan. Tidak sedikit infrastruktur desa yang saat ini kondisinya amburadul tak terurus. Bahkan, masih banyak desa yang belum memiliki infrastruktur.
Pembangunan jalan, akses penyediaan listrik, jembatan desa, dan irigasi desa, masih minim. Sarana air bersih, saluran air minum, pasar desa, dan sanitasi, tidak jauh berbeda. Semuanya itu masih buruk, sementara banyak masyarakat yang sangat membutuhkan fasilitas tersebut.
Buruknya kondisi infrastruktur desa diperparah dengan tiadanya pemberdayaan desa. Kehidupan di desa tidak mengalami kemajuan atau setidaknya berjalan sangat lambat,
sebenarnya sudah tak terhitung program pemerintah yang dikucurkan ke desa. Umumnya program yang digulirkan mengarah pada pemberian bantuan fisik kepada masyarakat. Namun, ketika program berakhir, maka berakhir pula fungsi dari bantuan itu. Pembangunan di desa boleh dibilang sangat jarang yang berhasil oleh karena itu, desa di Indonesia ini sangatlah tertinggal dari kota. Sebenarnya bisa saja desa-desa tersebut menjadi wilayah yang maju, asalkan para pejabatnya tidak mementingkan diri sendiri dan mau membenahi semua infastruktur yang ada di desa tersebut, mungkin dengan demikian para warga akan lebih semangat dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi desanya sendiri, dilain sisi mengapa para perantau yang berasal dari desa lebih suka hidup di kota ketimbang tinggal didesa tempatnya lahir?. Jawabannya sangat sederhana karena kota dengan berjuta pesonanya menawarkan berbagai macam hal yang dapat dilakukan disana seperti ; pusat perbelanjaan yang megah, akses kemana-mana yang mudah, belum lagi kota menjadi lading berbagai jenis usaha. Dikota asalkan rajin maka rezeki itu akan mudah didapat. Sedangkan didesa hanya sawah dan hutanlah yang menghiasi sehingga desa hanya menjadi tempat yang selalu dikeruk oleh kota. Dengan demikian seharusnya pemerintah lebih memerhatikan wilayah pedesaan, sebab desa jauh memiliki sumber daya alam yang potensial ketimbang kota.
Pembangunan jalan, akses penyediaan listrik, jembatan desa, dan irigasi desa, masih minim. Sarana air bersih, saluran air minum, pasar desa, dan sanitasi, tidak jauh berbeda. Semuanya itu masih buruk, sementara banyak masyarakat yang sangat membutuhkan fasilitas tersebut.
Buruknya kondisi infrastruktur desa diperparah dengan tiadanya pemberdayaan desa. Kehidupan di desa tidak mengalami kemajuan atau setidaknya berjalan sangat lambat,
sebenarnya sudah tak terhitung program pemerintah yang dikucurkan ke desa. Umumnya program yang digulirkan mengarah pada pemberian bantuan fisik kepada masyarakat. Namun, ketika program berakhir, maka berakhir pula fungsi dari bantuan itu. Pembangunan di desa boleh dibilang sangat jarang yang berhasil oleh karena itu, desa di Indonesia ini sangatlah tertinggal dari kota. Sebenarnya bisa saja desa-desa tersebut menjadi wilayah yang maju, asalkan para pejabatnya tidak mementingkan diri sendiri dan mau membenahi semua infastruktur yang ada di desa tersebut, mungkin dengan demikian para warga akan lebih semangat dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi desanya sendiri, dilain sisi mengapa para perantau yang berasal dari desa lebih suka hidup di kota ketimbang tinggal didesa tempatnya lahir?. Jawabannya sangat sederhana karena kota dengan berjuta pesonanya menawarkan berbagai macam hal yang dapat dilakukan disana seperti ; pusat perbelanjaan yang megah, akses kemana-mana yang mudah, belum lagi kota menjadi lading berbagai jenis usaha. Dikota asalkan rajin maka rezeki itu akan mudah didapat. Sedangkan didesa hanya sawah dan hutanlah yang menghiasi sehingga desa hanya menjadi tempat yang selalu dikeruk oleh kota. Dengan demikian seharusnya pemerintah lebih memerhatikan wilayah pedesaan, sebab desa jauh memiliki sumber daya alam yang potensial ketimbang kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar