Minggu, 20 April 2014

Dinara Oktaviana_Tugas5_Tanggapan Masyarakat dengan adanya Taman Spathodea Kebagusan Jak-Sel

TANGGAPAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA TAMAN SPATHODEA

KEBAGUSAN JAKARTA SELATAN

 

       I.            Latar Belakang

Taman Spathodea merupakan taman kota satu-satunya yang ada di wilayah Kebagusan, Jakarta Selatan. Taman Spathodea dibuat oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta pada 2011 dan selesai sekitar pertengahan 2012. Sebelum dibuat taman kota, dulu wilayah ini dijadikan tempat pembuangan sampah. Nama Taman Spathodea diambil dari nama pohon Spathodea Campanulata atau disebut Kembang Kerucutan yang banyak ditanam di taman ini. Tanaman ini berasal dari Afrika, jadi cocok ditanam di daerah tropis seperti di Indonesia. Letak taman Spathodea tidak terlalu jauh dari Taman Margasatwa Ragunan. Ada sebutan lain untuk Taman Spathodea yaitu Taman Miring, karena memang bentuk tanahnya miring. Letak Taman Spathodea bisa dibilang cukup strategis karena tidak jauh dari minimarket, masjid, dan SPBU. Hadirnya Taman Spathodea memberikan ruang terbuka hijau untuk wilayah Kebagusan yang dimana banyak perumahan elite bergaya Town House dan padat dengan pemukiman warga. Taman ini memiliki luas sekitar 1 hektar dengan pemandangan hamparan rumput hijau, jalan setapak berlapiskan konblok, pepohonan rindang nan teduh, dan 2 danau buatan yang dihuni ikan air tawar. Selain itu, di taman ini ada jogging track kurang lebih 100 meter, toilet, satuan pengamanan, bangku taman yang berjejer rapi dan area bermain anak seperti ayunan, bak pasir,  perosotan, dan jungkat-jungkit. Masyarakat yang datang ke taman ini mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai lanjut usia. Mereka yang datang ke Taman Spathodea dengan berbagai tujuan, ada yang hanya sekedar jalan-jalan, memberi makan ikan, mengerjakan tugas, menemani anak bermain hingga seringkali terlihat pasangan muda duduk berdampingan. Taman Spathodea tidak pernah sepi pengunjung sekalipun terik matahari menyengat kulit kepala, karena selain fasilitas yang nyaman, masuk ke taman ini pun gratis. Mungkin bagi pengunjung yang datang menggunakan kendaraan bermotor akan dikenakan biaya parkir sekitar dua ribu rupiah.

Menurut penyaji, Taman Spathodea bisa dijadikan tempat rekreasi bagi semua lapisan masyarakat karena murah merakyat. Selain itu, taman ini memiliki udara yang sejuk di pagi hari sehingga terasa nyaman ketika dihirup sampai ke paru-paru. Dan yang paling penting Taman Spathodea juga sebagai resapan air di daerah Kebagusan, Jakarta Selatan.

 

 

    II.            Pertanyaan Penelitian

1)      Menurut Anda taman Spathodea tempat yang seperti apa ?

2)      Bagaimana dengan keamanan dan kebersihan di taman ini ?

3)      Apakah tempat ini efektif sebagai tempat interaksi sosial ?

4)      Jika datang ke taman ini biasanya apa yang dilakukan atau ada tujuan khusus ?

5)      Apakah fasilitas disini sudah cukup atau ada yang perlu ditambah ?

6)      Taman Spathodea persis di pinggir jalan, apakah menggangu kenyamanan ?

7)      Apakah Anda keberatan dengan adanya pungutan biaya parkir disini ? padahal kan seharusnya gratis ?

8)      Adanya pedagang kaki lima di depan taman, mengganggu atau membantu Anda ?

9)      Hadirnya Taman ini merupakan suatu yang bijak atau sia-sia ?

 

 III.            Metode Penelitian

1)      Wawancara

Mewawancarai beberapa masyarakat yang sedang berkunjung ke Taman Spathodea dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

2)      Observasi

Mengunjungi dan melihat suasana Taman Spathodea secara langsung.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini