Minggu, 20 April 2014

Isra Wahyuni_Tugas5_Antusiasme Para Pemilih Muda Pada Pemilu Calon Legislatif 2014 Dikalangan Mahasiswa

Antusiasme Para Pemilih Muda Pada Pemilu Calon Legislatif  2014 Dikalangan Mahasiswa

 

I.                   LATAR BELAKANG

Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, public relations, komunikasi massa, lobby dan kegiatan lain-lain.

Dari sekitar 190 juta warga yang memiliki hak pilih dalam pemilu, 7,4 persen di antaranya atau sekitar 14 juta orang adalah generasi muda yang akan memakai hak pilih untuk pertama kalinya, yang berkesempatan menentukan wajah baru Indonesia dalam pemilu 2014. Antusiasme para pemilih pemula begitu terasa. Untuk pertama kali dalam hidupnya, mereka akan menjalankan hak politiknya. Jumlah pemilih kelompok pemula di Indonesia dari pemilu ke pemilu terus bertambah. Berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih pemula pada Pemilu 2014 mencapai 11 persen dari total 186 juta jiwa pemilih. Jumlah ini meningkat dibandingkan dua pemilu sebelumnya. Pada tahun 2004, jumlah pemilih pemula sekitar 27 juta dari 147 juta pemilih (18,4 persen). Sementara pada Pemilu 2009, ada sekitar 36 juta pemilih dari 171 juta pemilih (21 persen). Kelompok pemilih pemula ini adalah mereka yang berusia 17-22 tahun, yang untuk pertama kalinya akan berpartisipasi dalam pemilu. Status mereka adalah pelajar, mahasiswa, atau pekerja muda.

1.Mengapa penelitian ini penting?

Dengan jumlah pemilih muda yang relatif besar membuat mereka sering menjadi rebutan partai politik maupun para politisi untuk mendongkrak perolehan suara.
Para pemilih pemula biasanya antusias untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) karena untuk pertama kali menggunakan hak pilih mereka.

2.Asumsi

Jiwa muda dan coba-coba masih mewarnai alur berpikir para pemilih pemula, sebagian besar dari mereka hanya melihat momen pemilu sebagai ajang partisipasi dengan memberikan hak suara mereka kepada partai dan tokoh yang mereka sukai/gandrungi. Antusiasme mereka untuk datang ke TPS tidak bisa langsung diterjemahkan bahwa kesadaran politik mereka sudah tinggi. Kebanyakan pemilih pemula baru sebatas partisipasi parokial semata. Mereka masih membutuhkan pendewasaan politik sehingga mampu berpartisipasi aktif dan dapat berkontribusi positif dalam upaya menjaga dan menyukseskan demokratisasi.

II.                PERTANYAAN PENELITIAN

1.      Seberapa besar partisipasi anda dalam pemilihan umum, khususnya pada pemilu calon legislatif?

2.      Seberapa jauh anda mengenal para calon pemimpin bangsa?

3.      Bagaiman  pendapat anda, agar para pemilih muda yang lain ikut berpartisipasi dalam pemilu, dengan kata lain agar tidak golput?

 

III.             METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kulitatif, metode yang mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Metode yang berupa wawancara dan dokumentasi.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini