Minggu, 07 September 2014

TUGAS1_SOSIO PERKOTAAN

FAUZIA NURUL KHOTIMAH

1113054000007

PMI 3

SOSIOLOGI PERKOTAAN

Sosiologi Perkotaan menurut para ahli :

1. Max Weber berpendapar bahwa "suatu tempat adalah kota apabila
penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
ekonominya di pasar lokal. Barang-barang itu harus dihasilkan oleh
penduduk dari pedalaman dan dijual belikan di pasar itu. Jadi menurut
Max Weber, ciri kota adalah adanya pasar, dan sebagai benteng, serta
mempunyai sistem hukum dan lain-lain tersendiri, dan bersifat
kosmopolitan.

2. Emile Durkheim masyarakat dapat mempertahankan integritas dan
koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang
keagamaan dan etnik bersama tidak ada lagi. Untuk mempelajari
kehidupan sosial di kalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha
menciptakan salah satu pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena
sosial.

3. Karl Marx dan F.Engels memandang kota sebagai "persekutuan yang
dibentuk guna melindungi hak milik dan guna memperbanyak alat-alat
produksi dan alat –alat yang diperlukan agar anggota masing-masing
dapat mempertahankan diri". Perbedaan antara kota dan pedesaan menurut
mereka adalah pemisahan yang besar antara kegiatan rohani dan materi.

Ruang lingkup dalam sosiologi perkotaan adalah mengenai kehidupan
serta aktivitas masyarakat kota.



A. Pengertian masyarakat perkotaan

Masyarakat perkotaan yang mana kita ketahui itu selalu identik dengan
sifat yang individual, matrealistis, penuh kemewahan,di kelilingi
gedung-gedung yang menjulang tinggi, perkantoran yang mewah, dan
pabrik-pabrik yang besar.

Asumsi kita tentang kota adalah tempat kesuksesan seseorang.

Masyarakat perkotaan lebih dipahami sebagai kehidupan komunitas yang
memiliki sifat kehidupan dan ciri-ciri kehidupannya berbeda dengan
masyarakat pedesaan.

Akan tetapi kenyataannya di perkotaan juga masih banyak terdapat
beberapa kelompok pekerja-pekerja di sektor informal, misalnya tukang
becak, tukang sapu jalanan, pemulung sampai pengemis. Dan bila kita
telusuri masih banyak juga terdapat perkampungan-perkampungan kumuh
tidak layak huni.



B. Kehidupan Masyarakat perkotaan

Secara sosiologis penekanannya pada kesatuan masyarakat industri,
bisnis, dan wirausaha lainnya dalam struktur yang lebih kompleks.

Secara fisik kota dinampakkan dengan adanya gedung-gedung yang
menjulang tinggi, hiruk pikuknya kendaraan , pabrik, kemacetan,
kesibukan warga masyarakatnya, persaingan yang tinggi, polusinya, dan
sebagainya. Masyarakat di perkotaan secara sosial kehidupannya
cendrung heterogen,individual,persaingan yang tinggi yang sering kali
menimbulkan pertentangan atau konflik. Munculnya sebuah asumsi yang
menyatakan bahwa masyarakat kota itu pintar, tidak mudah
tertipu,cekatan dalam berpikir,dan bertindak, dan mudah menerima
perubahan , itu tidak selamanya benar, karena secara implisit dibalik
semua itu masih ada masyarakatnya yang hidup di bawah standar
kehidupan sosial. Dan tidak selamanya pula masyarakat kota dikatakan
sebagai masyarakat yang modern. Karena yang di maksud sebagai
masyarakat yang modern dalam bahasan ini adalah kelompok masyarakat
yang berada di daerah keramaian dan lebih mudah mengalami perubahan
atau pengaruh dari kehidupan masyarakt perkotaan. Sedangkan dewasa ini
masih ada masyarakatnya yang tertinggal , termasuk masalah informasi
dan tekhnologi.



KESIMPULAN

Berdasarkan analisis makalah diatas bisa kami tarik kesimpulan bahwa
pengertian kota itu sangat variatif atau berbeda-beda tergantung
melihatnya dari segi apanya, seperti yang sudah dipaparkan oleh para
ahlinya di atas. Yang mana dalam kajian sosiologi perkotaan ini
khususnya pembahasan ruang lingkupnya yaitu yang tidak jauh dari
konteks masyarakat karena sosiologi selalu terkait dengan masyarakat.
Maka ruang lingkup dari sosiologi perkotaan adalah mengenai kehidupan
dan aktivitas masyarakat perkotaan itu sendiri.

Dan secara garis besar bahwa masyarakat perkotaan itu sifatnya
cendrung individualis dan matrealistis juga serba kemewahan itu adalah
masih asumsi masyarakat kebanyakan namun realitanya dalam masyarakat
perkotaan masih saja terdapat mayatrakat yang standar hidupnya di
bawah standar sosial pada umumnya masyarakat kota kebanyakan. Mereka
yang seperti itu karena tidak mempunyai kemampuan atau capablelitas
dalam dunia usaha karena di kota aspekitulah yang sangan di hargai.

Dan kehidupan masyarakat kota bisa diuraikan dari segi lingkungan umum
dan orientasinya, pekerjaan dan mata pencaharian, ukuran komunitas,
kepadatan penduduk, homogenitas dan heterogenitas, deferensiasi
sosial, pelapisan sosial, mobilitas sosial, interaksi
sosial,pengawasan sosial,pola kepemimpinan,standar
kehidupn,kesetiakawanan, nilai dan sistem nilai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini