Sabtu, 25 Oktober 2014

Annisah Bilqis, 1112051000158, KPI 5 E, Tugas KE-5

Nama   : Annisah Bilqis

NIM    : 1112051000158

Kelas   : KPI 5E

Tugas   : Etika dan Filsafat Komunikasi

Menurut Budi Susanto SJ, berbicara tentang etika komunikasi seperti, pada media massa, tidak berarti akan member pedoman tindakan dianggap etis. Apalagi ada ada sementara orang yang menganggap bahwa media massa, khususnya media iklan tidak mempunyai kepentingan dengan apa yang disebut etika. Media komunikasi, khususnya media iklan memang sangat bersinggungan dengan masalah etika atau moral. Melalui simbol-simbol imajinatif media komunikasi massa jelas sangat memperhitungkan dan memanfaatkan nafsu, perasaan, dan keinginan yang berada dalam kemanusiaan kita.

Masalah pokok yang perlu kita lihat, yaitu bahwa nilai-nilai kehidupan masyarakat modern konsumeritis sudah dikomoditikan. Dunia modern dengan media komunikasi mencipta gaya hidup dengan member pandangan bahwa kepribadian, harga diri dan kebahagiaan hanya dapat diperoleh melaui pembelian dan pemilikan sebuah barang komoditi. Kemudian etika komunikasi juga tampak jelas dalam peranan atau fungsi komunikasi. Komunikasi berfungsi menyampaikan informasi mengenai suatu kebenaran.

Untuk mengikat kelompok penerima komunikasi atau konsumen dan menyeragamkan informasi yang hendak disampaikan diperlukan pemahaman yang cukup luas tentang apa yang dimaksud dengan kebudayaan: pemahaman akan aneka warna kebudayaan dan relativitas kebudayaan milik sendiri dan pemahaman akan segi-segi positif dari kebudayaan milik masyarakat yang lain.

Untuk dapat berkomunikasi secara efektif setiap orang dalam sebuah masyarakat bersistem diandaikan mempunyai kebebasan untuk menafsir dan mempunyai orientasi nilai kebudayaan yang kurang lebih lama.

Banyak kode etik tampil sebagai ide yang berbeda-beda karena mereka berasal dari kebudayaan yang berbeda pula. Dengan memberikan prioritas perhatian pada perbedaan etika maka akan mengethaui apa yang patut dan tidak patut dilakukan dalam kebudayaan kita terhadap orang lain. Menatap orang lain yang lebih tua umumnya diperkenankan menurut satu budaya, namun dalam kebudayaan lain merupakan hal tabu.  

Jika perilaku antar budaya merupakan wujud nilai yang didalamnya mengandung etika suatu masyarakat maupun komunitas maka perkenalan terhadap nilai budaya orang lain juga sangat perlu. Kita berusaha untuk membentuk suatu masyarakat bersama yang beretika, yakni suatu masyarakat yang bisa hidup harmonis dan tanpa ketakutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini