Jumat, 29 Mei 2015

ZAENAL ARIFIN MITOS_Tidak Boleh Makan Atau Duduk Di Depan Pintu

NAMA : ZAENAL ARIFIN
JURUSAN PMI 4
1113054000029


Tidak Boleh Makan Atau Duduk Di Depan Pintu

Mitos bisa di artikan sebagai legenda rakyat atau cerita rakyat jaman dahulu yang konon pada jaman dahulu orang banyak yang percaya pada hal-hal yang bersifat mistis. Mitos Secara sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat.

Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya.
Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.
Pengertian Mitos Menurut Ahli.

Ahimsa Putra - Mitos adalah cerita aneh yang seringkali sangat sulit untuk dipahami maknanya atau diterima kebenarannya, karena kisah yang ada didalamnya tidak masuk akal ataupun tidak sesuai dengan apa yang telah kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

William A. Haviland
 - Mitos menurutnya adalah cerita mengenai pristiwa semihistoris yang menerangkan masalah akhir dikehidupan manusia.

Levi Strauss - Menurutnya mitos adalah suatu warisan dalam bentuk cerita tertentu dari tradisi lisan yang mengisahkan manusia pertama, binatang, dan lainnya yang berdasarkan suatu skema logis yang didalamnya terkandung mitos itu dan yang memungkinkan kita menintegrasikan semua masalah yang perlu diselesaikan dalam suatu kostruksi sistematis.

Chremers - Menurut Chremers mitos adalah cerita suci yang berbentuk simbolik yang mengisahkan serangkaian peristiwa nyata yang menyangkut asal-usul dan perubahan alam raya dunia, kekuatan-kekuatan atas kodrati manusia, dan masyarakat.

Sudah banyak sekali yang kita ketahui mengenai mitos dari cerita orang-orang terdahulu dan dari kebanyakan orang ada yg mempercayainya bahwa itu benar dan ada sebagian oarang pun yang tidak mempercayai bahwa mitos itu tidak benar akan kebenarannya tentang mitos tersebut.
Oleh karena itu mitos dari jaman dahulu samapai jaman sekarang yang namanya mitos masi tenar dan ada juga orang jaman sekarang yang masi mempercayai tentang hal-hal mitos, karena masi bisa ada mitos yang nyata. Seperti halnya mitos tidak boleh duduk atau makan di depan pintu, karena kata orang jaman dahulu ada cerita bahwa anak yang duduk di depan pintu menyebabkan menolak rezeki atau menolak jodoh. Mitos tersebut masi digunakan oleh orang-orang jaman sekarang biasannya di kalangan orang tua.
Disini ada mitos tentang Jangan duduk di depan pintu, nanti susah dapat jodoh dan Jangan berdiri di depan pintu, nanti rezeki jadi seret, itu adalah sebuah ungkapan mitos orang-orang dahulu kepada lajang yang suka duduk di pintu, menghalangi orang lewat. Banyak orang yang bilang orang yang duduk di depan pintu jauh jodoh agar orang yang suka di pintu tidak menghalangi jalan. Sebab selintas, tak ada hubungannya antara duduk atau berdiri di depan pintu dengan jodoh atau rezeki. Jadi kalimat tersebut mungkin bisa dibilang mengada-ada. Tapi jika mau berpikir sedikit lebih dalam, mungkin antara berdiri di depan pintu memiliki kaitan dengan jodoh atau rezeki. Mungkin kalimat tersebut terlahir dari penglaman hidup yang dilalui oleh para orang-orang tua di jaman dahulu. Mungkin pada saat itu ada seseorang yang memiliki kebiasaan duduk atau berdiri di depan pintu yang kemudian kesulitan dalam mendapatkan jodoh atau seret dalam mencari rezeki. Dari mulut ke mulut, pengalaman tersebut menyebar lintas orang, kampung, bahkan lintas zaman. mungkin  dengan pemikiran yang masih dangkal, kalimat tersebut ada benarnya. Namun tidak sepakat jika kalimat tersebut dijadikan sandaran atau acuan. Ada sebuah kalimat yang jauh lebih tepat untuk dijadikan dasar.
Berdiri atau duduk di depan pintu adalah perbuatan yang bisa menyulitkan orang lain yang akan masuk dan keluar melalui pintu tersebut. Begitu juga halnya dengan duduk-duduk di anak tangga di mana tangga tersebut dijadikan tempat lalu-lalang banyak orang. Jika makna hadits tersebut dilihat dari sisi lain, maka bisa dikatakan jika seseorang mempersulit orang lain, maka Allah akan mempersulit urusannya di dunia dan akhirat.
Namanya juga mitos, mau percaya atau tidak, sebenarnya semua itu kembali kepada diri sendiri. Tetapi, seringkali orang justru terbius kata mitos, dan menganggapnya sebagai sebuah misteri yang makin lama makin bikin penasaran. Padahal, kalau dipikir dengan logika hal-hal yang disebut mitos itu ada penjelasannya.
Jadi orang-orang jaman sekarang masi banyak sebagian yang masi mempercayai adanya mitos. Kebanyakan masyarakat yang masi percaya dengan mitos ini masyarakat yang lemah pemikiranya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini