Rabu, 17 April 2013

Dinamika Kota Besar dan Dampak Psikologi Kepada Masyarakat_NUR HALIMAH


DINAMIKA KOTA BESAR DAN DAMPAK PSIKOLOGINYA KEPADA MASYARAKAT
NUR HALIMAH (PMI 4)
Tugas ke-5
Secara bahasa dinamika sendiri bila diartikan dalam dua hal, yaitu secra kelompok adalah gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang di masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan pada tata hidup masyarakat yang bersangkutan, sedangkan secara sosial adalah gerak masyarakat secara terus menerus yang menimbulkan perubahan. [1]
Kota sendiri adalah sebuah literatur yang dewasa ini tumbuh begitu pesat. Bentuk perkotaan merupakan akibat langsung dari cara-cara terorganisirnya suatu masyarakat. Oleh karena itu, dalam suasana yang timpang, tidaklah mengherankan jika kota-kota besar juga mengalami ketimpangan, karena di dalam kota besar banyak sekali permasalahan yang sangat kompleks, dimana kota sebagai sentral bagi setiap daerah. [2]

Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat. perubahan yang memerlukan waktu lama dan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi. Pada evolusi perubahana terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi yang baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakt itu sendiri. Perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat( yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan)  atau di sebut revolusi. Dalam revolusi perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau tanpa rencana sama sekali, ukuran kecepatan perubahan revolusi sifatnya relatif, karena revolusi dapat memakan waktu yang lama. [3]
Melihat dari perkembangannya kota kini menjadi sentral ekonomi, sehingga menjadi pusat urban terbesar. Orang-orang desa berbondong-bondong pergi ke kota dengan berjuta harapan mendapatkan kelayakan hidup, tanpa dibekali pengalaman dan pendidikan. Orang-orang desa mennganggap bahwa kota yang didalamnya terdapat berbagai fasilitas, menjadi hal yang yang mengkilau sehingga menarik mereka untuk datang ke kota. Namun keadaan berubah setelah mereka menerima keadaan bahwa kota besar tidak seperti yang mereka bayangkan sebelumnya. Proses urbanisasi yang membeludak tiap tahunnya membuat permasalahan kota sangat beragam dan kompleks. Bertambahnya penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat.
Pendorong Dinamika Masyarakat Kota
a. Perubahan situasi sosial, seperti pemekaran sebuah wilayah, masuknya industrialisasi kepedesaan, dan adanya penemuan-penemuan baru. 
b. Perubahan situasi ekonomi, masyarakat perkotaan memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan.
c. Perubahan situasi Politik, pergantian elite politik menyebabkan perkembangan kelompok-kelompok sosial masyarakat. 
Faktor Penghambat Dinamika Masyarakat Kota
a.  Adanya konflik antar anggota kelompok, menyebabkan keretakan dan berubahnya pola hubungan sosial.
b. Adanya perbedaan kepentingan, kelangsungan kelompok akan terancam, karena anggota yang tidak sepaham akan berusaha memisahkan diri. 
c.  Adanya perbedaan paham, perbedaan pahamakan mempengaruhi kelompok sosial secara keseluruhan.
Berbagai perubahan dalam lingkup kota besar sangat berdampak pada masyarakat. Terutama  dampak dari urbanisasi itu sendiri, banyak sekali nilai-nilai negatif yang muncul. Semakin banyak orang datang ke kota tanpa adanya pengetahuan dan pendidikan yang memadai membuat peluang pengangguran semakain banyak, sehingga pola pikir mereka yang rasional menjadi kriminal. Ketika orang dalam keadaan lapar mereka akan melakukan apa saja demi mengisi perutnya itu. Nah disinilah awal dari kriminalitas. Orang-orang terbelakang  di kota besar identik dengan kriminalitasnya yang tinggi, karena tadi  keadaan yang sama sekali tidak mereka inginkan harus dialami, sehingga akal sehat kadang diabaikan begitu saja. 
Dinamika kota besar pun sangat berdampak pada masyarakat desa  yang meniru masyarakat kota yang terlihat glamor, padahal tidak sesuia dengan kehidupannya yang sederhana. Kehidupan glamor kadang-kadang memaksa segelintir orang untuk lebih banyak mengeluarkan uang dari pada menghasilkan, dengan demikian ada pihak yang ditekan untuk memenuhi perihal keglamoran tersebut. Masalah ini membuat psikologinya terancam dan melakukan hal-hal yang mungkin di luar akal sehatnya. Dalam kenyataannya kota hanyalah neraka bagi orang-orang terbelakang dan surga bagi orang-orang elite dan terpandang.


[1] KBBI
[2] Dr. Nasikun, Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga.
[3] Soerjono soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini