fevi saleha 1111054000024
Dinamika Kota Besar dan Dampak Pisikologis Masyarakat
Kota merupakan sebuah teritori yang pengertianya terus berubah sejalan dengan dinamika kota itu sendiri. Dalam konsep Jawa contohnya, tak dikenal dengan istilah kota. Yang ada hanya negara, dan wilayah itu ke mana pun "orang pergi ke luar tanpa melintasi sawah". Sementara orang Melayu menyebutnya Bandar: tempat persinggahan kapal-kapal, bongkar muat barang, dan lain-lain. Pemahaman ini tentunya datang dari mereka yang akrab dengan laut. Jadi kota/Bandar dalam hal ini merupakan gerbang. Jadi, kota di sini bisa diartikan dengan suatu batas, karena gerbang merupakan batas.
Perkembangan Masyarakat Kota.
· Aspek ekonomi, dapat dilihat dari pembangunan pasar swalayan, alat pembayaran tidak hanya uang (dengan kartu kredit)
· Aspek social, kelompok kekerabatan mulai memudar diganti kelompok berdasarkan kepentingan yang sama, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.
· Aspek politik, masyarakat mulai tanggap dan kritis terhadap kehidupan politik, sehingga lebih dinamis.
· Aspek budaya, keterbukaan terhadap dunia luar menyebabkan masyarakat kota merasa lebih modern bila mengadaptasi budaya asing dan mulai meninggalkan budaya tradisional.
· Keanggotaan tidak saling mengenal.
· Bermata pencaharian di bidang sektor industri, jasa, dan perdagangan.
· Lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.
· Mempunyai tatanan nilai yang heterogen.
· Memiliki struktur masyarakat yang terbuka .
3. Dampak Positif Dinamika Masyarakat Kota.
· Tingkat pendidikan lebih merata.
· Komunikasi dan informasi lebih cepat dan mudah.
· Pembagian kerja yang berdasarkan kemampuan yang meningkatkan efektifitas.
· Pembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin.
4. Dampak Negatif Dinamika Masyarakat Kota
· Munculnya sikap individualistis.
· Memudarnya nilai kebersamaan.
· Munculnya sikap kurang mempercayai pihak lain.
· Memudarnya perhatian terhadap budaya lokal dan budaya nasional, terutama para generasi mudanya.
5. Faktor Pendorong Dinamika Masyarakat Kota.
· Perubahan situasi sosial, seperti pemekaran sebuah wilayah, masuknya industrialisasi kepedesaan, dan adanya penemuan-penemuan baru.
· Perubahan situasi ekonomi, masyarakat perkotaan memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan.
· Perubahan situasi Politik, pergantian elite politik menyebabkan perkembangan kelompok-kelompok sosial masyarakat.
6. Faktor Penghambat Dinamika Masyarakat Kota
· Adanya konflik antar anggota kelompok, menyebabkan keretakan dan berubahnya pola hubungan sosial.
· Adanya perbedaan kepentingan, kelangsungan kelompok akan terancam, karena anggota yang tidak sepaham akan berusaha memisahkan diri.
· Adanya perbedaan paham, perbedaan pahamakan mempengaruhi kelompok sosial secara keseluruhan.
7. Dampak psikologisnya kepada perilaku masyarakat.
Dinamika kota besar menyebabkan perilaku masyarakat, seperti :
1) Perubahan struktur sosial.
Dinamika masyarakat kota yang selalu berkembang serta mengalami perubahan, yang dalam prosesnya berlangsung secara cepat maupun lambat. Membuat strkutur sosial nya mengalami perubahan, seperti, perubahan dalam hal struktur atas atau suprastruktur, struktur yang diduduki oleh segolongan orang yang memegang kekuasaan.Struktur bawah atau infrastruktur, struktur bagi golongan kelas bawah yang mempunyai taraf kehidupan relative rendah. Sehingga bagi golongan atas yang mempunyai kekuasaan dapat semena-mena dengan golongan bawah. Hal itu yang mmyebabkan masyarakat kota mendaptkan nilai negatif dalam hal memegang kekuasaan.
2) Pergantian anggota kelompok.
Adanya masyarakat kota yang keanggotaanya bersifat tidak saling mengenal, individualitis dan kurang kepercayaan nya terhadap pihak lain, maka menyebabkan konflik antar anggota atau individu, yang akhirnya terjadi pergantian anggota kelompok. Dan karena adanya perbedaan kepentingan, karena anggota yang tidak sepaham dan akan berusaha memisahkan diri dari kelompok nya.dan yang paling mempengaruhi pergantian kelompok adalah perbedaan paham yang dapat mempengaruhi kelompok sosial secara keseluruhan.
3) Perubahan situasi sosial dan ekonomi.
Perubahan situasi sosial, adanya pemekaran sebuah wilayah, masuk nya idustrialisasi ke pedesaan dan adanya penemuan-penemuan baru, yang merupkan faktor pendorong dinamika masyarkat kota, menjadikan masyarakat kota cepat berkembang dan dengan proses yang berlangsung cepat. Karena dengan adanya pemekaran sebuah wilayah ataupun penemuan-penemuan baru di kota, dapat menimbulkan perilaku yang positif dan keingintahuan masyarakat kota untuk belajar dan mengetahui perubahan situasi sosial yang dialaminya.
Sedangkan perubahan situasi ekonomi, masyarakat perkotaan memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan. Dengan begitu masyarkat desa mulai urbanisasi ke kota agar mendapatkan penghasilan ekonomi yang tinggi. Dan tentu itu sangat menguntungkan perkotaan, karena banyak nya perusahaan yang membutukan tenaga kerja. Namun hal tersebut menyebabkan kepadatan penduduk di kota.
Faktor pendorong urbanisasi :Sempitnya lapangan pekerjaan di desa, Kurangnya fasilitas pendidikan, Adanya keinginan untuk merubah nasib, Kemiskinan di desa, Para generasi muda yang ingin meninggalkan sikap tradisional. Faktor penarik urbanisasi :Lapangan pekerjaan yang lebih berfariasi, Sarana prasarana yang lebih lengkap, Tingginya upah buruh di kota daripada di desa, Kota menghimpun modal yang besar dan terkonsentrasi, Kota dianggap memiliki tingkat kebudayaan yang lebih tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar