Rabu, 17 April 2013

Dinamika Kota Besar dan Dampak Psikologisnya kepada Masyarakat_SITI NURAINI

SITI NURAINI         PMI4              1111054000013          Psi. Sosial
Dinamika Kota Besar dan Dampak Psikologisnya Kepada Perilaku Masyarakat

Pengertian Kota dan Masyarakat
Secara pengertiannya, kota adalah kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Sedangkan masyarakat berarti sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan  masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu :
  1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
  2. Orang-orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
  3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
  5. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan.
  6. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatka pentingnya factor waktu bagi warga kota.
  7. Perubahan-perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
  8. Keanggotaan tidak saling mengenal
  9. Bermata pencaharian di bidang sektor industri, jasa, dan perdagangan
  10. Lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi
  11. Mempunyai tatanan nilai yang heterogen
  12. Memiliki struktur masyarakat yang terbuka 
Perkembangan Masyarakat Kota
  1. Aspek ekonomi, dapat dilihat dari pembangunan pasar swalayan, alat pembayaran tidak hanya uang (dengan kartu kredit).
  2. Aspek social, kelompok kekerabatan mulai memudar diganti kelompok berdasarkan kepentingan yang sama, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.
  3. Aspek politik, masyarakat mulai tanggap dan kritis terhadap kehidupan politik, sehingga lebih dinamis.
  4. Aspek budaya, keterbukaan terhadap dunia luar menyebabkan masyarakat kota merasa lebih modern bila mengadaptasi budaya asing dan mulai meninggalkan budaya tradisional.
  5. Perkembangan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
  6. Masyarakat kota bisa terjadi karena adanya perkembangan masyarakat desa.
Hal ini bisa berlangsung secara lambat (evolusi) maupun secara cepat (revolusi). Perubahan secara evolusi berlangsung sangat lama dan tidak direncanakan, yang terjadi karena dorongan pemenuhan kebutuhan yang lebih kompleks. Sedangkan perubahan secara revolusi berlangsung cepat dan bersifat mendasar. Misalnya revolusi industri di Inggris, memberi pengaruh yang sangat besar pada perkembangan desa untuk menjadi masyarakat kota yang berbasis IPTEK.
  1. Bertambahnya penduduk kota akibat urbanisasi.
  2. Urbanisasi dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota atau proses perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
Perkembangan masyarakat desa menjadi masyarakat kota
Masyarakat kota bisa terjadi karena adanya perkembangan masyarakat desa. Hal ini bisa berlangsung secara lambat (evolusi) maupun secara cepat (revolusi). Perubahan secara evolusi berlangsung sangat lama dan tidak direncanakan, yang terjadi karena dorongan pemenuhan kebutuhan yang lebih kompleks. Sedangkan perubahan secara revolusi berlangsung cepat dan bersifat mendasar. Misalnya revolusi industri di Inggris, memberi pengaruh yang sangat besar pada perkembangan desa untuk menjadi masyarakat kota yang berbasis IPTEK.

Bertambahnya penduduk kota akibat urbanisasi
Urbanisasi dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota atau proses perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
Faktor pendorong urbanisasi :
  1. Sempitnya lapangan pekerjaan di desa
  2. Kurangnya fasilitas pendidikan
  3. Adanya keinginan untuk merubah nasib
  4. Kemiskinan di desa
  5. Para generasi muda yang ingin meninggalkan sikap tradisional
Faktor penarik urbanisasi :
  1. Lapangan pekerjaan yang lebih berfariasi
  2.  Sarana prasarana yang lebih lengkap
  3. Tingginya upah buruh di kota daripada di desa
  4.  Kota menghimpun modal yang besar dan terkonsentrasi
  5. Kota dianggap memiliki tingkat kebudayaan yang lebih tinggi
Faktor Pendorong Dinamika Masyarakat Kota
a.       Perubahan situasi sosial, seperti pemekaran sebuah wilayah, masuknya industrialisasi kepedesaan, dan adanya penemuan-penemuan baru. 
b.      Perubahan situasi ekonomi, masyarakat perkotaan memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan.
c.       Perubahan situasi Politik, pergantian elite politik menyebabkan perkembangan kelompok-kelompok sosial masyarakat. 
Faktor Penghambat Dinamika Masyarakat Kota
  • Adanya konflik antar anggota kelompok, menyebabkan keretakan dan berubahnya pola hubungan sosial.
  • Adanya perbedaan kepentingan, kelangsungan kelompok akan terancam, karena anggota yang tidak sepaham akan berusaha memisahkan diri. 
  • Adanya perbedaan paham, perbedaan pahamakan mempengaruhi kelompok sosial secara keseluruhan.
Dampak Positif Dinamika Masyarakat Kota
  • Tingkat pendidikan lebih merata.
  • Komunikasi dan informasi lebih cepat dan mudah.
  • Pembagian kerja yang berdasarkan kemampuan yang meningkatkan efektifitas.
  • Pembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin.
Dampak Negatif Dinamika Masyarakat Kota
  • Munculnya sikap individualistis.
  • Memudarnya nilai kebersamaan.
  • Munculnya sikap kurang mempercayai pihak lain.
  • Memudarnya perhatian terhadap budaya lokal dan budaya nasional, terutama para generasi mudanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini