Senin, 04 Mei 2015

Nama Kelompok
Dwiko Maxi Rianto         1112054000029
Syachul Hamdi              1112054000022
Mohammad Firdaus       1112054000024
Pengembangan Masyarakat Islam/6

LAPORAN HASIL OBSERVASI
EKOLOGI MANUSIA
"LEMBAH GURAME DI PANCORAN MAS, DEPOK"


A.    Profil Lembah Gurame



 
Lembah Gurame, Taman Kota yang berlokasi di jalan gurame Perumnas Depok merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan konsep taman kota. Taman ini merupakan salah satu program pemerintah Kota Depok dengan Visi misinya sebagai daerah resapan air , sebagai ruang lingkup daerah hijau untuk kota Depok dan sebagai taman edukasi. Taman kota yang dibangun oleh Pemkot Depok tersebut dimanfaatkan warga untuk berekreasi atau sekedar menghirup udara segar yang jauh dari kebisingan. Sejumlah komunitas di Kota Depok, menjadikan taman ini sebagai tempat ajang berkumpul dan berkreasi.  Selain itu Komunitas Earth Hour (EH) juga mengenalkan taman kota yang ada di Depok ini agar masyarakat dapat menikmati cahaya alami yang disuguhkan oleh alam.
Taman kota ini merupakan konsep pelestarian alam yang diperuntukan tempat bersantai atau refresing warga sekitar dan juga untuk mencegah pemanasan global. Taman kota sebagai ruang terbuka hijau akan memperkuat lanskap kota yang berfungsi sebagai area sosialisasi bagi warga, membantu menjaga keasrian lingkungan. Di lembah gurame ini terdapat pohon-pohon hijau dengan taman dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Areal taman ini juga dilengkapi dengan keberadaan kolam (empang) gurame yang terus dan tetap dipertahankan sekaligus sebagai cikal bakal penamaan taman kota, Lembah Gurame.



 

B.    Latar Belakang


 
Taman ini didirikan pada tahun 2012 oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) kota Depok dan diresmikan oleh Bapak walikota Depok  yaitu bapak Nur Mahmudi Ismail. Dahulu sebelum berdirinya taman ini, tempat tersebut dijadikan sebagai rumah pemulung, lebak-lebak (tempat penampungan sampah), pemancingan. Dengan lahan kurang lebih seluas 3 hektar, warga sekitar merasa bahwa apabila lahan seluas itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya maka akan dapat mendatangkan kemanfaatan yang luar biasa bagi lingkungan sekitarnya. Selain itu lahan tersebut juga sering dijadikan sebagai tempat perkumpulan komunitas yang negative seperti geng-geng motor dan komunitas negative lainnya.
Hingga suatu malam terjadi perkelahian akibat perebutan lahan tersebut, beberapa komunitas mengklaim bahwa lahan tersebut adalah bagian tempat mereka sementara komunitas yang lainnya juga mengklaim hal yang sama. Sampai pada akhirnya perkelahian terjadi dan memakan korban jiwa. Semenjak kejadian itu, di daerah tersebut setiap malamnya diadakan patroli yang dilakukan oleh polisi Depok. Warga sekitar akhirnya berfikir untuk menyerahkan lahan tersebut kepada pemerintah Depok agar dijadikan tempat yang lebih bermanfaat bagi masyarakat banyak daripada menjadi tempat bagi komunitas yang negative.
Pada akhirnya lahan tersebut kini dijadikan sebagai taman kota yang dinamakan sebagai Lembah Gurame, dengan dilengkapi beberapa fasilitas yang dapat menunjang prasarana pengunjung yang mengunjungi taman tersebut. Bahkan pada tahun 2015 telah direncanakan untuk ditambah lagi tamannya yang berada tepat dibelakang Lembah Gurame dan taman itu merupakan perluasan dari Lembah Gurame 1 mengingat semakin banyaknya pengunjung yang mengunjungi taman kota ini.

C.    Fasilitas yang ada di Lembah Gurame

Pengunjung yang datang ke taman ini kebanyakan berasal dari luar kawasan tempat tersebut, bila di hari biasa hanya mencapai seribu pengunjung, namun bila weekend atau hari libur nasional pengunjungnya mencapi lebih dari seribu orang. Beberapa fasilitas yang ada di taman ini seperti keberadaan pendopo yang biasa digunakan pengunjung untuk santai ataupun diskusi, taman bermain anak, kolam ikan gurame, fasilitas air wash, toilet umum dan kantor administrasi serta kantor security. Dalam hal perawatan semua fasilitas yang ada termasuk juga para pekerja yang menjaga kebersihan dan keamanan, semua di naungi oleh pemerintah kota Depok, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).
Selain itu pengunjung yang datang kebanyakan memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mengadakan acara atau event-event tertentu seperti komunitas pecinta buku, komunitas pecinta lingkungan dan komunitas pemerhati lingkungan lainnya. Selain itu banyaknya pepohonan yang ada di taman tersebut menjadikan udara yang berada disekitar taman menjadi segar dan juga rata-rata pengunjung yang yang datang kebanyakan para orang tua yang membawa serta anak-anaknya sekaligus untuk mengajarkan kepada anaknya betapa pentingnya lingkungan bagi kehidupan makhluk hidup. Ditambah juga dengan adanya penempatan rambu-rambu larangan yang tidak boleh dilakukan di taman, yang disusun dengan menarik agar mudah dipahami oleh anak-anak. Serta beberapa papan reklame yang berisi himbauan maupun ajakan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem yang ada disekitarnya.



  
D.    Pendapat Warga Sekitar dan Pengunjung Taman serta Harapan Terhadap Keberadaan Lembah Gurame

Menurut pengunjung yang datang, keberadaan taman ini sangat bagus selain sebagai daerah resapan air, daerah terbuka hijau, sekaligus sebagai tempat edukasi bagi anak-anak. Sebab di taman ini fasilitasnya cukup memadai dan juga dapat menunjang daya berfikir anak-anak. Terlebih lagi ada penanaman pepohonan yang disertai dengan nama-namanya, itu mengajarkan anak-anak untuk tidak hanya mengetahui pohon saja tetapi juga penamaan dari masing-masing pohon yang mereka jumpai. Hanya saja di taman ini masih ada oknum yang tidak bertanggung jawab terjadap kebersihan dan keindahan taman. Oleh karena itu diharapkan kedepannya tidak ada lagi orang yang melakukan hal yang merugikan bagi lingkungan apalagi kini taman tersebut akan ditambah lagi menjadi lembah gurame ke-2, maka kebersihan juga harus lebih ditingkatkan lagi.
Sementara bagi warga asli daerah tersebut, Antusiasnya masih kurang  sebab pengunjung yang datang justru lebih banyak orang luar dari daerah ini. Karena mereka merasa bahwa taman ini adalaha tanggungjawab pemerintah dan merupakan sarana publik jadi mereka cukup menikmati saja. Namun kini ada beberapa warga yang sudah dipekerjakan untuk mengontrol taman ini, ada yang menjadi petugas parkir dan juga pemerintah menyediakan tempat untuk warga sekitar dalam mencari rezeki dengan berdagang didepan pintu masuk taman ini.
Harapan yang terselip dengan adanya taman ini selain bisa menjadi lahan terbuka hijau, mereka berharap agar beberapa fasilitas ditambah lagi jumlahnya sebab ada sarana yang kurang dari taman ini seperti kursi-kursi untuk diskusi sebab pendopo yang ada masih sedikit, kemudian lobi taman juga belum ada dan juga fasilitas lain yang dapat menunjang keberadaan taman ini. Dengan adanya tahap pembangunan untuk lembah gurame ke-2 yang tepat berada dibelakang taman ini, diharapkan kedepannya bisa ditambah lagi sarana dan prasarananya untuk menjadi taman yang lebih baik, lebih nyaman dan lebih bermanfaat mengingat ini adalah satu-satunya taman terbuka hijau yang ada di Kota Depok.





E.    Referensi

http://www.kota-depok.com/taman-lembah-gurame-pancoran-mas-depok/
http://www.republika.co.id/berita/inpicture/jabotabek-inpicture/15/03/13/nl5l47-menikmati-keasrian-taman-kota-taman-lembah-gurame
http://www.depok.go.id/29/03/2015/09-lingkungan-kota-depok/kenalkan-taman-lembah-gurame-melalui-earth-hour





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini