Senin, 04 Mei 2015

Tugas Uts Kawasan Ekologi_PMI 6

Kawasan Ekologi

Vertical Garden & Beragam Tanaman Hijau diperkotaan

di Wilayah Pasar Minggu

Oleh:

Labib Faishal Ariq      (1112054000003)

Ayu Triana                      (1112054000011)

Arianne Sarah               (1112054000014)

 

 

A.      Vertical Garden sebuah pilihan

Ruang hijau sangat diperlukan untuk keseimbangan kehidupan manusia.  Ironisnya, di kota-kota besar, lahan terbuka hijau makin sempit.  Perumahan-perumahan di kota besar juga menyisakan lahan terbuka hijau yang sangat terbatas.  Terbatasnya lahan yang dapat digunakan untuk menanam tanaman, menjadi kendala serius dan harus dicari solusi agar rumah hunian tetap dapat memiliki taman yang cukup.  Ruang hijau tidak hanya dibutuhkan untuk resapan air serta keindahan semata.  Tanaman juga memiliki fungsi untuk memperbaiki struktur udara di perkotaan. Tanaman hidup dapat mengurangi dampak polusi udara dan sebagai sumber oksigen bagi kehidupan manusia.

Salah satu cara menanam tanaman dalam jumlah yang cukup, walaupun ruang yang ada sangat terbatas, adalah dengan konsep taman vertikal atau vertical garden (Vega).  Vega adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak.  Dengan konsep ini, ruang tanam/space bisa jauh lebih besar dibanding dengan taman konvensional, bahkan jumlah tanaman yang dapat ditanam bisa beberapa kali lipat, sehingga dapat menambah ruang hijau secara sangat signifikan. Vega dapat diaplikasikan di berbagai bangunan (outdoor maupun indoor), pagar, carport, serta dinding-dinding pembatas lainnya, sehingga terlihat lebih indah dan tidak monoton berupa dinding yang keras, tapi lebih terkesan alami, bahkan dapat menyerupai lukisan yang sangat artistic. Secara naluriah manusia mempunyai ketertarikan yang tinggi terhadap alam sehingga sebisa mungkin akan berusaha utuk mendekatkan elemen-elemen alam tersebut kedalam kehidupannya. Salah satu elemen alam yang sering digunakan dalam melampiaskan 'kerinduan' akan alam tersebut berupa tanaman baik berdiri sendiri sebagai individu maupun berkelompok dengan komposisi berupa taman.  Salah satu contoh kawasan yang mengusung tema vertical garden ada diwilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kawasan berpenghuni cukup padat yang terdapat di Jalan Raya Pasar Minggu RT 10 RW 01 Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan ini merupakan suatu kawasan yang cukup asri serta indah untuk dipandang. Kawasan ini sejak beberapa tahun terakhir mengusung untuk menanam beberapa tanaman baik tanaman herbal dan hias secara vertical di sepanjang kawasan RT tersebut. Kurang lebih ada 100 jenis tanaman obat yang tumbuh di kawasan tersebut yang sering sekali dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai obat herbal alami. Mengapa secara vertical? Salah satu warga pengusung tanaman vertical garden menyampaikan bahwa kendala minimnya lahan tidaklah membatasi untuk tidak memiliki tanaman. Kawasan yang asri, rindang dan sejuk merupakan kawasan yang baik untuk dihuni dan juga untuk mengurangi polusi akibat wilayah tersebut berada di tengah kota yang padat. Kini, wilayah ini terkenal menjadi kawasan asri dan sejuk berkat kesadaran para warga untuk membangun suatu wilayah yang ramah lingkungan di tengah-tengah perkotaan. Padahal, dahulu kawasan ini terkenal dengan kawasan gersang dan kumuh akibat kurangnya kesadaran warga sekitar dan juga penghuni kawasan ini yang lebih didominasi oleh para pendatang (Luar Jakarta) yang ingin merubah nasib di Ibu Kota serta dekatnya kawasan tersebut dengan akses jalan ke Pasar yang di daerah Jakarta Selatan. Namun seiring waktu berjalan, kawasan yang dahulu dikenal sebagai kawasan gersang telah berubah menjadi kawasan yang memiliki unsur ekologis yang sangat terasa dengan adanya banyak tumbuhan serta pohon yang membuat daerah tersebut menjadi sejuk.

Kawasan yang kini memiliki banyak sekali tumbuhan hijau, memanfaatkan lahan sempit untuk ditanami tanaman berkhasiat, tentunya tidak lepas dari usaha masyarakat sekitar yang telah bergotong royong menciptakan satu kawasan yang layak untuk dihuni demi terciptanya kehidupan yang sehat dan bersih. Saat ini, setelah berhasil menjadi kawasan yang asri melalui Vertical Garden, kampung ini turut menciptakan kegiatan-kegiatan lain seperti:

1.       Bank Sampah "Komposter Ersa"

Tidak berbeda dengan bank sampah ditempat lain, Bank Sampah Komoster Ersa di kawasan ini juga melakukan pengelolaan  yang dilakukan oleh warga setempat dengan bekerja sama dengan para pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan setempat. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.[1] Untuk membentuk bank sampah, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

a.      Pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya yang dilakukan sejak dari sumbernya (rumah tangga).

b.      Tiap rumah memiliki sarana untuk mengumpulkan sampah kering terpilah, misalnya glansing atau plastik.

c.       Menyediakan pengurus bank sampah.

d.       Membuat kesepakatan jadwal penjualan.

e.       Membuat sistem administrasi.

f.        Memiliki pengepul dengan jadwal pengambilan rutin. 

Warga sekitar mendirikan sebuah Bank Sampah dengan Tema "Komposter Ersa" dimana di Bank Sampah tersebut menerima setiap harinya sampah daun-daun yang nantinya akan mereka olah untuk menjadi pupuk organik dan tentunya pupuk sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanaman-tanaman mereka, dan juga menjadi solusi untuk menanggulangi sampah dari daun-daun yang berserakan setiap harinya. Dari pupuk itu juga masyarakat sekitar mendapatkan nilai ekonomis apabila mereka menjualnya keluar.

2.       Penyerapan Air Dengan Biopori

Di kawasan ini, warga sekitar juga turut membuat lubang biopori guna menampung air hujan yang dengan mudah masuk dan meresap ke dalam tanah sehingga terhindar dari bencana banjir dan juga di musim kemarau, air hujan itu tetep memberikan kesuburan kepada tanah tersebut. Selain mengantisipasi terjadinya banjir/genangan air diwilayah mereka, melalui lubang biopori juga, para warga berinisiatif untuk memasukan sisa-sisa sampah dapur yang bersifat organik seperti sampah bekas sayuran yang sudah tidak terpakai untuk di masukan ke lubang biopori untuk dijadikan pupuk kompos setelah diendap selama beberapa bulan.  Pembuatan biopori hanya dengan membuat lubang secara vertical ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dengan kedalaman kurang lebih 100 cm. untuk memperkuat, mulut lubang diberikan penutup.

B.      Dampak Positif Untuk Masyarakat Sekitar

Keberadaan kampung di tengah kota padat, dengan kondisi lahan yang terbatas tidak mengurangi keinginan warga untuk hidup sehat berdampingan dengan lingkungan yang asri. Vertical Garden diciptakan di kawasan tersebut demi menciptakan suatu kawasan yang hijau, asri, sejuk dan bersih. Hasil baik dari jerih payah warga membangun tumbuhan secara vertical garden selain membuat tempat hunian nyaman untuk dijadikan tempat hunian, tetapi juga menciptakan rasa saling memiliki sesama warga, menjalin silaturahim, memberikan ruang bermain yang baik untuk anak sebagai generasi penerus yang sehat dan lain-lain.

Dari banyaknya pepohonan di wilayah tersebut, daun yang gugur pun memberikan nilai ekonomis kepada masyarakat sekitar untuk dijadikan pupuk kompos, yang nantinya dapat dijual serta pengembang biakkan bibit-bibit pohon tanaman yang beragam. Selain untuk ditanam di kawasan mereka, bibit-bibit pohon itu juga dapat dijual kembali pada saat ada acara perlombaan dan semacamnya. Berkat, kegigihan untuk membangun kawasan lingkungan yang asri, tak salah jika kawasan ini sering menjuarai perlombaan kawasan ekologis yang sering di adakan oleh instansi pemerintahan.

Semua keberhasilan yang diraih atau perubahan yang didapat kawasan tersebut tidaklah lepas dari usaha seorang pahlawan ekologis di daerah tersebut yang terus menerus mencoba dan mengajak masyarakat sekitar untuk merubah daerah tempat tinggal mereka yang tentunya mereka juga yang menikmati hasilnya. dan juga memiliki ribuan lubang biophori tentunya untuk menyerap air sebagai pasokan air yang sudah sangat sulit apabila kita lihat dikebanyakan daerah di Jakarta karena setiap inci dari jalanan di Jakarta sudah di selimuti oleh Aspal yang tentu saja menghalau air hujan meresap ke tanah dan mengakibatkan banjir serta krisis air pada saat musim kemarau melanda.

C.       Dokumetasi

Vertical Garden

 

 

                                                                  

                                                                  

 

 

 

                               

 

 

 

 

 

                                                                                                                      

 

 

 

                                                                           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

www.indogreenwall.com/box/indogreen_verticalgarden.pdf

Tiyasambawanistkjd.blogspot.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sampah

https://brightfuture.unilever.co.id/stories/397066/Mengenal-Apa-Itu-Bank-Sampah.aspx

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini