Minggu, 05 Mei 2013

Media Sosial (Social Media), dll (Struktur, Sistem, Dampak)_Farwah Assegaf_Tugas 8

MEDIA SOSIAL (SOCIAL MEDIA), DLL
 (STRUKTUR, SISTEM,  DAN DAMPAK)

Nama   : Farwah Assegaf (109051000146)
Kelas   : KPI 6F

A. PENDAHULUAN
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blogjejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".[1]


Struktur Media Sosial (Social Media)
Sistem Media Sosial (Social Media)
Beberapa sistem jejaring media sosial yang populer didunia adalah Facebook dan Twitter. Sistem media sosial tersebut memberikan sangatlah menguntungkan bagi masyarakat dunia, hal ini di karenakan sistem tersebut dapat diakses dengan cepat dan dapat dilakukan dimana saja.
Sistem jejaring media sosial yang bergerak dalam bidang komunikasi group telah dikembangkan oleh Perusahaan raksasa, Google Inc., dimana pada perusahaan tersebut telah menambahkan sejumlah fitur jejaring media sosial ke dalam produk surat elektronis kenamaannya, Gmail. Langkah perusahaan yang terkenal dengan mesin pencari di internet itu dimaksudkan untuk memungkinkan Gmail bersaing dengan situs jejaring sosial populer dunia, Facebook dan Twitter.
Bagi para pemakai Gmail dapat dengan cepat berbagi pesan, link situs, dan foto dengan rekan mereka sesama pengguna Gmail. Jadi, dalam menangani masalah masalah jejaring media sosial ini para provider atau penyedia fasilitas harus dapat menambah server-server yang di peruntukkan penanggulangan pertambahan user situs tersebut. Google juga memperkenalkan sejumlah produk baru yang didesain khusus agar fitur-fitur jejaring media sosial barunya cocok bagi peralatan selular, seperti "telepon pintar", berbasis sistim operasi Android. Semua itu dimaksudkan Google untuk memperkuat daya saingnya menghadapi layanan situs jejaring media sosial populer, seperti Twitter dan Facebook.
Gmail merupakan layanan surat elektronis berbasis situs ketiga terpopuler di dunia. Adanya jejaring media sosial situs Facebook (situs yang mendapatkan fasilitas baik yahoo maupun Gmail) mendapati 3 fasilitas baru dari pengembangan pada tampilan halaman depan setelahlogin. Filters : Dimana pengguna facebook bisa tetap update dengan teman – teman,
Stream : Secara langsung bisa melihat postingan teman – teman kita secara real time, tampilan baru ini dilengkapi dengan fitur update otomatis sehingga pengguna tidak perlu repot melakukan refresh halaman baru untuk melihat aktivitas terbaru dari sesama pengguna lainnya, Publisher : Kita dapat menerbitkan status kita, foto, catatan kita tanpa perlu membuka masing – masing aplikasi. Postingan tersebut akan muncul pada halaman profile kita dan pada homepage teman kita.
Komponen utama dari desain baru ini terletak pada news stream dengan disertai fitur update otomatis sehingga pengguna facebook tidak perlu repot untuk melakukan refresh halaman untuk melihat aktivitas baru. Jadi, berdasarkan penjelasan artikel diatas mengenai jejaring media sosial, adapun perusahaan terkemuka dunia yang telah menyediakannya antara lain Yahoo, Gmail, Facebook dan Twitter. Perusahaan tersebut memafasilitasi mengenai komunikasi masyarakat dunia baik mengenai pencarian informasi, pentransferan data sampai dengan percakapan msyarakat dunia. Pertambahan user pada situs adalah suatu permaslahan sehingga para provider harus menambahkan servernya agar layanan-layanan tersebut dapat memuaskan.[3] 

Dampak Media Sosial (Social Media)
Berkembang pesatnya situs jejaring sosial tersebut tentu saja punya dampak positif dan juga negatif, oleh karena itu pentig untuk di buat suatu sistem pengawasan dan bimbingan bagi mereka agar dampak negatif nya dapat di hindari dan dampak positif nya semakin di rasakan.
Ø  Dampak positif jejaring soial
1. Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan pertemanan.
2. Memperluas jaringan pertemanan, anak dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.
3. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
4. Situs jejaring social membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
5. Internet sebagai media komunikasi : merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
6. Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
7. Media untuk mencari informasi atau data : perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
8. Kemudahan memperoleh informasi : kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di internet banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
9. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan : Dengan kemudahan ini, membuat kita tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan karena dapat di lakukan lewat internet.
Ø  Dampak Negatif jejaring sosial
1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
2. Situs jejaring social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.
4. Situs jejaring social adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru di kenal anak kita di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.
5. Pornografi : Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat di akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
6. Penipuan : Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
7. Carding : Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
8. Perjudian : Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.[4]
                       
B. METODE STUDI
Dalam penulisan Paper  ini, penulis menggunakan metode studi pustaka. Dalam pengerjaannya, penulis menggunakan metode ini untuk mendapatkan data yaitu dengan melihat, membaca, dan mempelajari buku-buku referensi juga mencari dari Wikipedia/internet.

C. ANALISIS
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisiradio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.[5]
Pada konteks masyarakat saat ini "candu" bukan lagi terletak pada agama melainkan pada media sosial. Media sosial mampu menggiring masyarakat ke dalam ruang halusinasi dan fantasi, sehingga masyarakat lupa dengan kehidupan nyata yang ada disekitarnya.
Kata \"candu\" yang diistilahkan sangat tepat  dilabelkan ke dalam pengguna media sosial. Karena penggunaan media sosial saat ini sudah hampir seperti obat-obatan yang notabenenya membuat para penggunanya menjadi kecanduan. Kecanduan menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari adalah fenomena yang nyata terjadi di dalam masyarakat. Bagaimana tidak sejak beralihnya masyarakat ke era digital, perubahan di dalam lapisan masyarakat begitu terlihat secara kasat mata.
Masyarakat yang dulunya sangat gemar melakukan gotong royong atau sekadar bersosialisasi dengan masyarakat lainnya, kini sangat jarang ditemukan. Mereka sibuk di depan layar komputer atau gadget mereka masing-masing untuk bersosialiasi dengan masyarakat maya. Khususnya di masyarakat perkotaan, sangat jauh berbeda dengan masyarakat yang ada di desa yang masih menggunakan tradisi-tradisi kultural yang ada.
Fungsi media sosial sendiri adalah sebagai ruang komunikasi antarmanusia yang tidak dibatasi. Penciptanya sengaja mengkreasikan media sosial agar penggunanya bisa berimajinasi dalam ruang hampa tanpa harus melihat keadaan atau realitas sebenarnya.
Media sosial sangat jauh dari realitas sebenarnya, yang berlaku dalam media sosial hanyalah realitas semu. Seseorang bisa saja melakukan apa saja dengan media sosial tanpa harus memperlihatkan wujud aslinya. Misalnya dengan memasang foto yang berbeda dari kehidupan nyata, pengguna media sosial bisa saja melakukan hal tersebut agar memiliki teman-teman yang sangat banyak. Selain itu pengguna juga dimanjakan dengan berbagai fitur lainnya. Seperti jual beli online, pengguna tidak perlu repot-repot datang ke sebuah toko untuk mencari barang yang ingin dibeli, melainkan cukup mencari barang-barang tersebut di online shop.
Ini adalah realitas semu tapi nyata terjadi dan begitu dekat dengan lingkungan sekitar. Jika meminjam istilah Aristoteles, manusia adalah makhluk sosial kini telah bergeser. Manusia bukan lagi makhluk sosial, manusia ialah makhluk berteknologi. Karena sebegitu dekatnya kita dengan media sosial hingga menggeserkan fungsi-fungsi manusia itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini