Jumat, 25 Oktober 2013

JAINUN NONI_PMI3_TUGAS UTS_PERMASALAHAN KEMACETAN DI KAWASAN PASAR PARUNG


Tugas sosiologi perkotaan
Permasalahan kemacetan di kawasan pasar parung , Bogor
Dosen pembimbing : Tantan Hermansah M.Si
DI SUSUN OLEH :
JAINUN NONI
1112054000013
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Allah SWT, berkat ni'mat yang di berikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw. keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan. 
Dengan di buatnya Makalah ini untuk memenuhi tugas ujian tengah semester dari mata kuliah Sosiologi perkotaan untuk memahami permasalahan permasalahan  kota.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kami dan orang membacanya.
A.    Latar Belakang
Saya mengamati tentang kemacetan di lokasi pasar parung, karena Tingginya mobilitas kendaraan yang melintas di pertigaan Pasar Parung Desa Waru Kecamatan Parung Kabupaten Bogor, membuat kawasan tersebut rawan kemacetan. Selain volume kendaraan yang memang padat, pedagang yang berjualan di sisi kanan dan kiri jalan, juga ikut menjadi biang kemacetan. Akibatnya, antrean panjang pun harus dijalani pengendara yang akan melintasi kawasan ini.
Hal tersebut ditambah dengan kondisi wilayah pasar parung yang merupakan kawasan hunian padat penduduk, dimana banyak terdapat pusat- pusat perbelanjaan baik modern maupun pasar tradisional, , sekolah , pom bensin , dan Bank dan tempat lain yang menyebabkan tingginya aktivitas lalu lintas. Tingginya aktivitas atau meningkatnya volume arus lalu.
Oleh karena kemacetan lalu lintas mempunyai dampak yang besar sesuai dengan
kondisinya, sehingga diperlukan suatu strategi dan langkah-langkah perbaikan sistem
administrasi, prosedur. Langkah - langkah perbaikan sistem dan metode tersebut berfungsi untuk menciptakan suatu kondisi ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Untuk menciptakan keamanan, keselamatan,ketertiban dan kelancaran lalu lintas dimasyarakat tersebut diperlukan pengerahan tenaga, pemikiran, dan biaya yang besar, bahkan pemerintah harus lebih proaktif dalam menyikapi permasalahan lalu lintas.
Seharusnya jika pembenahan pasar Parung dilakukan secara serius, maka pasar Parung pun tidak akan semacet ini. Karena itulah, Pemkab Bogor harus bisa menangani masalah ini, dengan cara pembenahan para pedagang di pinggir jalan itu. Selain itu, polisi juga harus selalu mengatur arus lalu lintas.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa penyebab terjadinya kemacetan
2.      Pemecahan masalah kemacetan
C.    Tujuan Penulisan
-          meneliti permasalahan kemacetan di daerah pasar parung, bogor
D.    Metodelogi Penelitian
-          Pendekatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang permasalahan kemacetan.
-          Lokasi Penelitian
Pasar parung, bogor
-          Waktu Penelitian
Dari tanggal 22-24 oktober 2013 (Pagi hari dan sore hari saat berangkat dan pulang kuliah)
-          Subjek
·         Kendaraan angkutan umum
·         Kendaraan pribadi
-          Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data lapangan, dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu observasi.
Landasan teori
A.    Pengertian
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta dan Bangkok.
Kemacetan adalah kondisi dimana terjadi penumpukan kendaraan di jalan. Penumpukan tersebut disebabkan karena banyaknya kendaraan tidak mampu diimbangi oleh sarana dan prasana lalu lintas yang memadai. Akibatnya, arus kendaraan menjadi tersendat dan kecepatan berkendara pun menurun.
Kemacetan pada akhirnya menimbulkan banyak sekali kerugian terhadap masyarakat dan negara. Kerugian yang paling nyata adalah pemborosan bahan bakar. Pakar Transportasi, Danang Parikesit, menyatakan, menurut survei, masyarakat Jakarta akan menghabiskan 6-8% PDB untuk biaya transportasi. Padahal idealnya menurut standar internasional adalah 4% dari PDB. Pemborosan ini membuat uang seharusnya digunakan/dialokasikan masyarakat untuk penggunaan lain harus dikeluarkan untuk biaya transportasi. Kondisi ini jelas merugikan masyarakat. Selain itu, kemacetan juga menciptakan dampak yang lainnya, yaitu kerusakan lingkungan akibat polusi udara yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.
Macet! Kita pasti langsung terbayang jalanan yang penuh dengan berbagai jenis kendaraan yang malang melintang tak beraturan. Yah, memang kemacetan adalah hal yang wajar terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, yang jadi pertanyaan adalah bagaimana kebijakan yang harus di adakan untuk menyikapinya. Pada dasarnya kemacetan terjadi karena mobilitas urban dan commuter yang terlalu tinggi tetapi tidak di imbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai.dan kalau kita tarik lagi dari akar permasalahan ini, maka kita akan bisa menarik kesimpulan bahwa masalah macet tak bisa di lepaskan dengan masalah urban.
Dan sekarang anda tentu berpikir, mengapa di Indonesia terjadi eksodus urban yang besar besaran ke kota kota besar dan menjadi pusat pemerintahan. Dan sudah pasti, jawabanya adalah masalah kesejahteraan yang sulit di dapatkan di daerah asal urban itu sendiri. Sehingga sampai kapanpun masalah kemacetan akan menjadi masalah selama pemerataan kesejahteraan belum tercapai. Dan apabila tidak segera di tangani maka suatu saat nanti akan terjadi stagnasi yang luar biasa di kota kota besar seperti di Jakarta.
Polarisasi perputaran uang juga mendasari fenomena ini. Anda dapat bayangkan, apabila 90 % perputaran Uang masih ngendon di Jakarta, maka alangkah sulitnya untuk mendapat 10% sisanya yang tersebar di berbagai daerah, sedangkan kebijakan harga kadang tidak selalu bisa mengikuti persentase perputaran uang, dan sudah barang tentu gejolak pasar akan meledak tak terelakkan. Hal inilah yang membuat orang rela ber gembel gembel ria di kota besar asalkan setiap harinya Mereka dapat mengumpulkan beberapa lembar rupiah yang notabene asalkan dapur Mereka tetap bisa ngebul.
Gaya hidup yang cenderung ke-ndoro–an, juga membuat orang malas berjalan dan berpanas panasan meskipun hanya untuk sekedar makan siang dari satu gedung ke restoran yang berada di gedung lainnya. Kita bisa lihat, jalan raya pasti akan di padati tatkala jam-jam menjelang makan siang dan makan malam. Hal ini dilakukan oleh ribuan orang di kota kota besar dan sudah menjadi gaya hidup yang lebih sering kita sebut kaum hedonis.
Besaran pajak untuk kendaraan juga di nilai terlalu kecil apabila di bandingkan sarana yang harus di sediakan untuk kendaraan itu sendiri. Estimasi itu bisa kita dapatkan secara hitungan kasar. Pajak sebuah mobil pertahun jauh di bawah biaya sarana yang harus di bangun untuk mobil itu selama setahun. Belum lagi, itu tidak termasuk oknum oknum penunggak pajak, dan manipulasi data serta besarnya pajak yang di korupsi oleh oknum terkait
B.     Penyebab kemacetan
·         Kurang nya Penataan pedagang kaki-5
Tingginya mobilitas kendaraan yang melintas di pertigaan Pasar Parung Kecamatan Parung Kabupaten Bogor, membuat kawasan tersebut rawan kemacetan. Sejumlah pedagang yang berjualan di sisi kanan dan kiri jalan, juga ikut menjadi biang kemacetan. Akibatnya, antrean panjang pun harus dijalani pengendara yang akan melintasi kawasan ini. "Pertigaan Pohon Jublek Pasar Parung ini memang sudah sangat rawan macet. Kendaraan yang lalu lalang di jalan ini sangat banyak. Karena itulah, Parung pun menjadi salah satu kawasan kemacetan," "Seharusnya jika pembenahan pasar Parung dilakukan secara serius, maka pasar Parung pun tidak akan semacet ini. Karena itulah, Pemkab Bogor harus bisa menangani masalah ini, dengan cara pembenahan para pedagang di pinggir jalan itu. Selain itu, petugas juga harus ada di jam-jam sibuk untuk mengatur arus lalu lintas," katanya. (wan)
·         Tidak adanya terminal yang menjadi sentral pengatur lalu lintas.
penyebab kemacetan salah satunya adalah terminal angkutan umum. Pada hal 4 tahun yang lalu Pemkab Bogor berencana membangun terminal parung. Namun hingga kini masih terkendala pembebasan lahan. Dengan adanya terminal , angkutan umum yang biasa ngetem menaikan dan menurunkan penumpang dapat di dorong ke terminal sehingga akan mengurangi kemacetan dapat terurai.
      
C.     Dampak negatif kemacetan
-          Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
-          Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
-          Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
-          Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
-          Meningkatkan stress pengguna jalan,
D.    Pemecahan permasalahan kemacetan
Ada langka langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

Peningkatan kapasitas

memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
  1. Memperlebar jalan.
  2. Membangun terminal untuk angkutan umum
  3. Pedagang kaki lima harus dipindahkan ke tempat yang cocok untuk berjualan
  4. Diharapkan polisi lalu lintas bisa mengatur lalu lintas
  5. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah.
  6. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
  7. Mengembangkan inteligent transport sistem.
Kesimpulan
Jadi kemacetan adalah keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan maka akan menyebab kan kemacetan ., kemacetan banyak membuang energi yang sebenarnya harus kita irit, contohnya Bahan Bakar Minyak yang semakin lama tentunya akan semakin menipis. Macet bisa kita cegah dengan berbagai cara yang bisa dibilang sangat efektif. kemacetan menyebabkan terhambatnya  waktu perjalan ,
Penyebab kemanyetan , karena salah penempatan pedagang kaki lima,seharus nya di tempat kan ke tempat yang sesuai ,tidak adanya terminal , angkutan umum bebas marker di pinggir jalan .
Jika permasalahan tersebut bila di selesaikan maka kemacetan nya akan terurai. Pengendaranya akan terbebas dari kemacetan , tidak terhalang lagi dengan kemacetan , waktu pengendara tidak terkuras .
Daftar pustaka
-          Di kutip dari berita bogor, tentang pkl -5 penyebab kemacetan.
-          www///. Pembangunan terminal parung terkendala pembebasan lahan. Com
-          bogor, kompas.com
-          European commision, Directorate General for Energy and Transport, Traffic management for Land Transport, Research to increase the capacity, efficiency, sustainability and safety of road, rail and Urban Transport Netwoks, Belgium, 2009
-          Thales, Traffic management, A safe and secure system for automated traffic management.
-          www./// pasar parung biang kemacetan.com  . Oleh : Ken | 10-April-2012 | News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini