Tugas disusun oleh :
Labib Faishal Ariq ( 1112054000003 )
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
PENDAHULUAN
Kota adalah suatu ciptaan peradaban budaya umat manusia. Kota sebagai peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan. Pedesaan pada saat ini merupakan penyangga (hinterland) kehidupan masyarakat kota, dan dapat di katakana pula bahwa kota adalah suatu habitat manusia yang merupakan lingkungan alam yang telah berubah drastis menjadi lingkungan buatan, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dan kota itu sendiri mempunyai fungsi-fungsi yang sangat bermanfaat/berguna bagi kehidupan manusia dan kota juga memiliki permasalahan salah satunya adalah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja merupakan salah satu dari sekian banyak masalah sosial yang semakin merebak pada waktu sekarang ini. Masalah sosial sering dikaitkan dengan masalah perilaku menyimpang dan bahkan pelanggaran hukum atau tindak kejahatan. Remaja adalah generasi penerus yang masih memungkinkan potensi sumberdaya manusianya berkembang, sehingga pada saatnya akan menggantikan generasi sebelumnya menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Pada saat ini semakin berkembang bentuk penyimpangan perilaku yang dilakukan remaja. Kenakalan remaja tidak hanya berbentuk bolos sekolah, mencuri kecil-kecilan, tidak patuh pada orang tua, tetapi mengarah pada tindakan kriminal, seperti perkelahian masal antar pelajar (tawuran) yang menyebabkan kematian, perkosaan, pembunuhan dan lain-lain.
Di Indonesia tercatat pada Direktorat Bimbingan Masyarakat POLRI, bahwa pada tahun 1994 menangkap 1.261 pelaku perkelahian antar pelajar dan pada tahun 1998 data ini telah meningkat menjadi 18.946 pelaku yang ditangkap, mereka yang menjadi pelaku perkelahian biasanya mereka yang tidak mendapatkan perhatian serta kasih sayang dari orang tuanya sehingga mereka dapat mengikuti jalan yang salah, berteman dengan teman yang tidak benar, dan pergaulan yang salah.
Pada pembahasan kali ini saya selaku penulis ingin membahas tentang buruknya pengaruh Warung Internet atau yang biasa disebut dengan "WARNET", pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini tentu banyak sekali kita jumpai warung internet di daerah kita, tidak hanya ada satu bahkan ada banyak sehingga lebih memudahkan kita untuk mengakses internet, Internet bagaikan sebuah perpustakaan dunia yang bisa kita akses dengan mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet mempunyai jaringan data yang mendunia, seseorang bisa mengakses dengan bebas di dalam internet sesuai kehendaknya. Bahkan tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa internet merupakan dunia baru yang didalamnya meliputi dari mulai dunia ekonomi, politik, pendidikan, dan lain-lain. Namun dibalik dampak positiv tersebut, tentunya ada dampak negativ yang biasanya terjadi pada anak-anak remaja yang masih bisa dikatakan labil, di dalam mesin pencari tentunya para remaja-remaja labil tersebut dapat dengan mudah mencari gambar atau video yang berbau porno sehingga dari mereka melihat film tersebut mereka mengajak lawan jenisnya untuk melakukan adegan tersebut atau bahkan dari internet juga dapat muncul perkelahian yang pernah terjadi beberapa bulan yang lalu, seperti contoh bermula dari ejekan di facebook atau twitter remaja-remaja tersebut mudah sekali untuk terpancing emosinya sehingga dapat dengan mudah menyulut api amarah yang mengakibatkan perkelahian bahkan tawuran antar sekolah.
Di warung internet remaja dengan leluasa mencari apa yang mereka ingin ketahui, beda dengan membuka internet di komputer rumah yang mereka seperti tidak leluasa karena orang tua mereka masih bisa mengontrol apa yang anak mereka lakukan pada saat membuka internet. Pada saat anak remaja malas sekolah mereka mudah saja untuk membolos dan pergi ke warnet karena warnet banyak sekali di daerah sekolah mereka dan warnet mempersilahkan kepada pelajar untuk masuk pada saat jam sekolah karena tentunya itu memberikan keuntungan kepada pemilik warnet.
METODOLOGI
Dalam penelitian kali ini saya menggunakan metodologi kualitatif dengan menggnakan pendekatan pengamatan dan wawancara langsung dengan nara sumber di warung internet, dari wawancara tersebut saya menarik kesimpulan dan analisis yang kemudian saya jabarkan di sub pembahasan "temuan" di makalah ini.
Adapun paradigma yang dipergunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma dan pendekatan konflik menurut Karl marx, berpendapat bahwa bentuk-bentuk konflik yang struktur antara berbagai individu dan kelompok muncul terutama melalui terbentuknya hubungan-hubungan pribadi dalam pribadi. Sampai pada titik tertentu dalam evolusi kehidupan manusia. Dengan demikian masyarakat terpecah menjadi kelompok-kelompok yang memiliki dan mereka yang tidak meiliki kekuatan-kekuatan prajurit menjadi kelas sosial, jadi kelas dominan menjalin hubungan dengan kelas-kelas yang tersubordinasi dalam sebuah proses exploitasi.
Dalam penelitian kali ini saya meneliti warnet di daerah pasar minggu Jakarta selatan, di daerah tersebut banyak sekali sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMK, dan SMA yang tentunya memudahkan pelajar untuk bermain berselancar di dunia maya atau bermain game online di warnet tersebut yang buka 24 jam.
Maka dari itu, penelitian ini saya anggap sangat penting jika kita telaah bersama dan menjadi pijakan bagi para orang tua agar selalu mengawasi anaknya dalam bergaul dan berinteraksi dengan teman-temannya agar menjadi remaja penerus bangsa yang sehat fikiran dan rohani, baik dalam konteks ke islaman dan kenegaraan.
TEMUAN
Pada saat saya melakukan penelitian ini saya mendapatkan informasi bahwa para remaja-remaja yang saya teliti mereka merasa bahwa orang tua mereka terlalu mengekang mereka di rumah sehingga mereka ingin bebas, mereka merasa lebih nyaman dengan teman sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktunya bermain di luar, sebagian besar mereka lakukan di warung internet untuk sekedar bermain game atau mencari-mencari hal negative di warung internet, meskipun mereka sebenarnya ada yang memiliki computer yang tersambung ke internet di rumah mereka, tetapi mereka lebih memilih bermain di warung internet yang menurut mereka lebih bebas menjelajah internet di warnet ketimbang di rumah mereka sendiri yang sudah pasti mendapat pengawasan dari orang tua mereka.
Dari penuturan penjaga warnet pelajar biasanya bolos pada saat-saat tertentu misalnya pada saat guru yang mengajar pada hari itu galak atau mereka belom mengerjakan tugas rumah, bahkan pada saat mereka malas masuk sekolah atau sedang suntuk mereka menghabiskan waktu sekolah mereka di warnet, yang tentunya tidak dapat ketahuan sebab warnetnya tertutup dari luar, pemilik warnet pernah melarang pelajar untuk bermain pada saat jam sekolah namun tetap saja mereka licik dengan memakai baju biasa mereka dapat bermain dengan menyebut bahwa hari itu libur atau alasan lainnya agar mereka dapat bermain internet pada saat jam sekolah.
Dari narasumber yang saya ajak berbicara, dia ke warnet hanya untuk bermain game, biasanya dia bermain game dari pagi hingga siang yakni pada saat jam sekolah mulai hingga pulang sekolah dia baru selesai bermain warnet, katanya biar gak ketahuan orang tua kalo bolos. Selepas dia pulang kerumah untuk berganti baju dan makan siang dia melanjutkan kembali aktifitasnya di warnet untuk bermain game, lalu kapan dia belajar ? dia berkata "belajarnya di sekolah saja kalo lagi tidak malas belajar", sambil tertawa kepada saya.
Dampak buruk menyebarnya warung internet di sekitar area sekolah tentunya sangat banyak, menyebabkan para pelajar menjadi malas untuk pergi ke sekolah dan membuat mereka ketagihan untuk bermain game karena usia-usia mereka sangatlah usia yang labil, pada saat mereka sedang lelah bermain game mereka menyelingkan waktu untuk membuka video porno sampai mereka siap untuk bermain game lagi, itu yang mereka lakukan berulang-ulang setiap mereka bermain di warnet.
Sungguh menyedihkan apabila remaja yang akan menjadi penerus bangsa ini dijajah melalui tontonan dan permainan yang tentu saja membuat mereka malas, belom lagi dampak lain yang ditimbulkan seperti perkelahian, tawuran bahkan pemerkosaan yang bisa saja terjadi karena tidak adanya pengawasan dari orang tua mereka, di warnet mereka bebas melakukan apa saja, di rumah mereka seperti terbelenggu karena adanya pengawasan orang tua yang sebenarnya itu baik biat mereka tetapi mereka beranggapan bahwa dengan adanya pengawasan orang tua mereka merasa tidak bebas, tidak seperti teman-temannya.
Dari pengamatan yang saya lakukan terhadap adik saya pada saat dia masih sangat tercandu dengan game online perang, sifat dan perilaku dia sangatlah keras, gampang marah,mudah melawan tetapi setelah dia sudah tidak pernah bermain game tersebut lagi dia berubah sekali tidak gampang marah menjadi penurut, dari kejadian yang saya amati terhadap adik saya, saya menarik kesimpulan bahwa bermain game perang bias menjadikan anak tersebut sangat gampang marah atau tersulut emosi, diri menjadi terbakar untuk melakukan aksi-aksi seperti yang dia mainkan di dalam game tersebut, tentu itu akan sangat buruk bagi mental anak-anak remaja sekarang.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari penelitian ini adalah remaja merasa bahwa pada saat mereka diawasi atau di perhatikan oleh orang tua mereka merasa terbelenggu mereka merasa tidak bisa bebeas melakukan apa saja yang mereka suka, padahal yang mereka lakukan perbuatan yang menyimpang seperti bolos, tentu harus adanya pengawasan dari guru terhadap murid yang membolos seperti berkeliling untuk mengecek warnet-warnet dekat sekolahan apakah ada murid dari sekolahan mereka yang bermain warnet pada saat jam sekolah, harus adanya kesadaran penjaga warnet untuk member peraturan yang tegas agar pelajar-pelajar yang bolos tidak dapat bermain pada saat jam sekolah.
Internet memiliki dampak negative yang sangat buruk bagi perkembangan remaja calon penerus bangsa ini, dengan tidak adanya pengawasan remaja labil ini senang melakukan, mencari apa saja yang mereka ingin tahu di internet, tidak sebebas di rumah mereka sendiri.
Warung internet juga menjadi tempat yang menyenangkan pada saat mereka bolos sekolah, karena mereka dapat bermain game, mencari hal-hal yang buruk dan masih banyak lagi yang lainnya. Meskipun tidak semua warung internet bias digunakan untuk mencari video-video negative tersebut tetapi para pelajar tentunya licik untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
IDENTITAS NARA SUMBER
Nama : Rendi
Umur : 19 tahun
Status : Pelajar SMK
Nama : Wanto
Umur : 17 tahun
Status : Pelajar SMK
Nama : Putri ningsih
Umur : - tahun
Status : Pelajar SMK
Nama : Ridwan
Umur : 17 tahun
Status : Pelajar SMK
Nama : Ratih
Umur : 15 tahun
Staus : Pelajar SMP
Nama : Velma
Umur : 15 tahun
Status : Pelajar SMP
Nama : Ujang
Umur : 36 tahun
Status : Penjaga Warnet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar