Selasa, 29 Oktober 2013

Nurdin Araniri_PMI3_Tugas Penelitian_Identifikasi Kota Tentang Kenyamanan Tranportasi Kereta Api


 "Tingkat Kenyamanan Penumpang Kereta Api di Stasiun Pondok Kranji"
Dosen Pembimbing : Tantan Hermawan. M.Sc
Oleh: Nurdin Araniri (1112054000010)


PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013


 "Tingkat Kenyamanan Penumpang Kereta Api di Stasiun Pondok Kranji"

A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Hidup di perkotaan tentu saja penuh  dengan tantangan. Namun dibalik tantangan-tantangan yang ada, di perkotaan juga terdapat berbagai peluang yang baik untuk berbisnis, berkarir, fasilitas pendidikan dan fasilitas transportasi (akses) yang memadai. Lalu, bagaimana dengan tantangan permasalahan yang terdapat di perkotaan?, jawabannya pun beragam. Pemasalahan di perkotaan banyak macamnya. Kali ini saya akan mengulas tentang permasalahan tranportasi perkotaan, yaitu transportasi kereta api.
Tahukah anda bahwa penumpang kereta api dewasa ini terus mengalami peningkatan.? Ini terlihat dimana dari tayangan-tanyangan televisi yang menayangkan membeludaknya penumpang kereta api tidak hanya pada hari-hari tertentu tetapi hari-hari biasa. Kenyataan meningkatnya penumpang kereta api ditunjukkan juga seperti kekurangan gerbong kereta api sehingga mengakibatkan penumpang rela berdiri berdesak-desakan bahkan samapai duduk diatas gerbong. Peristiwa ini menunjukkan permintaan akan transportasi kereta api meningkat.
Dari wacana diatas, telah kita ketahui kebutuhan masyarakat kota akan transportasi masal meningkat. Dilaporan ini akan dibahas tranportasi kereta api dimana menjadi salah satu transportas masal yang favorit oleh masyarakat kota. Dengan meningkatnya penumpang kereta api harus juga diimbangi dengan meningkatkan pelayanannya.
Pengalaman pertama saya sejak menggunakan jasa angkutan kereta api ketika pertama kali datang kekota Jakarta pada akhir tahun 2012. Hingga sekarang pun saya masih sering mengunakan jasa kereta api. Dari pengalaman itu saya melihat pelayanan kereta api kian meningkat. Ini terlihat dari meningkatnya fasilitas distasiun dan pelayanan tiket.
Peningkatan penumpang kereta api ini tentunya tidak lepas dari peran pemerintah yang kini berupaya keras meningkatkan layanan kereta api untuk lebih baik lagi. Pelayanan pun ditingkatkan baik dari layanan pembelian tiket yang mana kita ketahui dari berbentuk karcis diganti dengan card member atau yang disebut kartu harian hingga perbaikan peron dan perubahan kereta ekonomi ke kereta Commuter Line.
Tema ini menarik untuk saya bahas karena meninggatnya pengguna transportasi massal akan membantu pemerintah mengurangi kemacetan. Seiring dengan peningkatan tersebut juga ada upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat.
2.      Rumusan Masalah
Agar permasalahan dalam tugas ini terarah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Pengertian Tranportasi kereta api?
2.      Kenyamanan penumpang didalam kereta api?
3.      Tujuan
Adapun tujuan dari permasalahan diatas adalah sebagai berikut:
1.      Menegetahui pengertian transportasi kereta api.
2.      Mengetahui tingkat kenyamana transportasi kereta api.















B.     METODOLOGI

1.      Metode
Metode yang digunakan adalah metode wawancara dan menggunakan rekaman. Metode wawancara atau metode interview, mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuk tujuan atau tugas tertentu mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara liasan dari seseorang responden, dengan bercakap-cakapberhadapan muka dengn orang itu. Dalam hal ini suatu percakapan meminta yang untuk tujuan suatu tugas. Wawancara dalam suatu penelitian  yang bertujuan mengumpulkan keterangan-keterangan merupakan pembantu utama dari metode observasi.[1]
Sebelum seseorang peneliti dapat memulai wawancara, artinya sebelum ia dapat berhadapan muka dengan seseorang dan mendapatkan keterangan lisan dari dia, maka ada beberapa soal mengenai persiapan untuk wawancara yang harus dipecahkan lebih dahulu.
Adapun yang peneliti lakukan untuk meneliti kasus ini dengan mewawancarai penumpang dan petugas stasiun kereta api distasiun pondok kranji. Dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan pokok yang diantaranya adalah:
1.      Mengapa sodara memilih transportasi keret api?
2.      Berapa sering sodara mengunkan kereta api?
3.      Bagaimana kenyamanan digerbong kereta api?
4.      Menurut sodara bagaimana kriminalitas didalam gerbong kereta api?
Penelitian kasus atau penelitian lapangan dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini serta interaksi linkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitin kasus merupkan penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil penelitian itu memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subjek yang diteliti relatif terbatas, tetapi variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya.
2.      Hasil Wawancara
a.      Penumpang kereta api
RESPONDEN PERTAMA
Nama                     : Ahmad Zaki Fauzi
Alamat                  : Cisauh
Pekerjaan   : Mahasiswa
1.      Mengapa memilih tranportasi kereta api?
Jawaban : Pertama, karena kenyamanan. Kedua, untuk mengurangi transportasi dijalan dan mengurangi kemacetan (jika mengunakan transportasi pribadi).
2.      Jalur kereta yang sodara lewati?
Jawaban: Dari Pondok Kranji ke Cisauh atau Cisauh ke Pondok Kranji
3.      Seberapa sering sodara menggunakan kereta api?
Jawaban: Hampir setiap hari, sesuai jam kuliah
4.      Menurut sodara bagaimana kenyaman gerbong kereta api?
Jawaban: Khususnya buat yang ekonomi atau yang patas otomatis kenyamanannya dibatasi, kerana kebanyakan memilih yang ekonomi. Kedua untuk kereta comunter line sudah cukup nyaman kalau bisad ditambahkan karena disitu berdesak-desakan juga. Untuk yang wanita ada digerbong depan dan gerbong belakang kalau bisa ditambah juga karena merugikan, apa lagi untuk ibu-ibu hamil, orang yang tua renta, penyakit kusta, dan orang yang baru selesai oprasi (penumpang yang diproritaskan).
RESPONDEN KEDUA
Nama                     : Yanti
Alamat                  : Bintaro Galeri
Pekerjaan   : Guru
1.      Mengapa sodara memilih transportasi kereta api?
Jawaban: Kebetulan kantornya deket stasiun.
2.      Jalur kereta yang sodara lewati?
Jawaban: Stasiun Sudimara ke Stasiun Palmerah
3.      Seberapa sering sodara menggunakan transportasi kereta api?
Jawaban: Setiap hari kerja.
4.      Menurut sodara bagaimana kenyaman gerbong kereta api?
Jawaban: Untuk kenyamanan gerbong kurang kerena masih belum bisa menampung semua penumpang karena masih ada yang belum mendapatkan tempat duduk dan tidak dapat tempat.
b.      Petugas
Nama                     : Armawansyah
Alamat                  : Ciputat
Pekerjaan               : Petugas Monitoring Kinerja kereta api
1.      Hari apa saja penumpang kereta api ramai?
Jawaban: Penumpang kereta api ramai pada saat jam kerja biasanya pagi jam 07.00 dan sore ketika pulang kerja jam 16.00
2.       Menurut bapak apakah pelayanan transportasi kereta api ini sudah maksimal?
Jawaban: Untuk saat ini pelayanan kereta api sudah maksimal karena sekarang sudah menggunakan kartu yang menggunakan sistem tab (menempelkan kartu), jadi kita tidak perlu lagi menggunakan karcis, sehinnga lebih memudahkan.
3.      Apakah sering terjadi kriminalitas didalam gerbong kereta api?
Jawaban: Tindakan kriminalitas didalam gerbong sering terjadi digerbong ekonomi, karena pengamanannya kurang dan bebas. Untuk gerbong commeter line sudah jarang terjadi tindakan kriminalitas.


3.    Penjeleasan
Kereta yg terdiri atas rangkaian gerbong (kereta) yg ditarik oleh lokomotif, dijalankan dengan tenaga uap (atau listrik), berjalan di atas rel (rentangan baja dsb);
-- bumel ark kereta api yg berhenti di setiap stasiun, baik stasiun kecil maupun besar; -- ekspres kereta api yg berhenti di stasiun tertentu saja; -- listrik kereta api yg dijalankan atau digerakkan oleh tenaga listrik;
 ber·ke·re·ta a·pi v naik kereta api;  per·ke·re·ta·a·pi·an n hal-hal yg berkaitan dng masalah kereta api (KBBI 2013)
Menurut Wikipedia Indonesia, Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.
4.   Identifikasi Kota
Apa yang dimaknai dengan kota?
Menurut wikipedia Indonesia pengertian kota sebagiamana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertia town dan city dalam bahasa inggris. Silain itu terdapat juga kapitonim kota yang merupakan satuan admistrasi negara dibawa propinsi. Kota merupakan kawasan pemukiman yang sacara fisik ditunjukkna oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tataruang dan memeiliki fasilitas untuk mendukung warganya secara mandiri.
Secara umum kota adalah suatu daerah yang sangat maju dan modern yang dipenuhi dengan pemukiman (gedung-gedung tinggi)  dan difasilitasi dengan teknologi yang warganya dipenuhi dengan kesibukan masing-masing sehingga timbul makna individualisme.
Jadi yang dimaknai dengan kota adalah suatu tempat tinggal yang kehidupan warganya sangat modern dan maju dengan fasilitas yang mewah dan serba instan. Jalan-jalan dikota yang bagus dan terawat dipenuhi dengan kendaran yang disebabkan kesibukan warganya. Dipingir jalanya berdiri gedung-gedung tinggi dan dipadati dengan pemukiman-pemukiman (rumah) warga.
Pandangan orang kota terhadap desa?
Pendapat orang kota terhadap desa beragam. Ada yang mengatak desa itu suatu daerah yang dipenuhi dengan ketenangan dan ada juga yang berpendapat desa itu sulit berkembang, baik aktivitas, sarana dan prasarana, teknologi maupun penduduknya masih tradisional. Pendapat orang diantaranya adalah bahwa desa itu merupakan tempat orang bergaul dengan rukun, tenang, aman, selaras, dan jauh dari konflik atau permasalahan dikota. Menurut mereka desa adalah suatu kenyamanan yang jauh dari huruk pikuk kebisingan perkotaan. Desa tempat yang ideal untuk mecari ketenangan dan tempat liburan setelah jenuh dengan aktivitas dikota.
Ada juga yang berpendapat bahwa desa itu masih tradisoanal dan informasi susah diakses. Oleh karena itu, orang-orang desa susah berkembang dikarenakan sulitnya mengakses informasi. Sumber daya manusianya masi minim, terbatasnya kreativitas manusia untuk berkembang dan masih banyak kemiskinan. Menurut mereka desa adalah suatu ketertinggalan baik dari gaya hidup, teknologi, pendidikan, tranportasi dan lain sebagainya.
Definis Kota dan Kesimpulnnya.
Kota menurut definisi universal adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan ukuranya, kepadatan penduduk, kepentingan atau status hukum.[2] Kota adalah suatu tempat yang sangat kompleks baik dari tempat tinggal maupun sarana prasarananya. Kota juga identik dengan kriminalitas dan kekerasan, sehingga kota diasumsikan juga oleh banyak kalangan tempat yang banyak terjadi kekerasan.
Dalam hal ini yang terbayang dalam pikiran kita bakan ketentraman seperti didesa melainkan kerepotan berpergian ketempat kerja. Komunitas metropolitan sering dipandang sebagai suatu latar bagi hubungan-hubungan timbal balik yang bersahabat tetapi sebagai suatu tempat anomi, tempat keterasingan dan budaya massa, tempat ketakberdayaan individu menghadapi industrialism dan kapitalisme.[3]
Masyarakat perkotaan yang mana kita ketahui itu selalu identik dengan sifat yang individual, matrealistis, penuh kemewahan,di kelilingi gedung-gedung yang menjulang tinggi, perkantoran yang mewah, dan pabrik-pabrik yang besar.
Jadi, Kota dipenuhi dengan persaingan-persaingan antara warganya baik terutama dibidang ekonomi, pendidikan, tempat tinggal, kepemilikan barang, persaingan dalam mencari pekerjaan dan juga termasuk persaingan dalam mendapatkan fasilitas tranportasi umum yang saya akan teliti.




C.    TEMUAN
Menurut pengamatan saya didalam gerbong kereta api, penumpangnya sangat padat sehingga ketika kita naik kereta api kita harus berdesak-desakkan. Membludakknya (over) penumpang belum diimbangi dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan fasilitas gerbong kereta. Padahal meningkatnya pengguna tranportasi massal, membantu pemerintah mengurai kemacetan dijalan-jalan raya kota karena berkurangnya orang menggunakan kendaraan pribadi.
Adapun lebih jelasnya yang ditemukan pada saat dilapangan sebagai berikut:
1.      Penumpang berdesakan didalam gerbong.
2.      Ketidak teraturan gerbong khusus untuk perempuan.
3.      Perubahan dari karcis menjadi kartu harian.
4.      Tidak terlihat terjadinya kriminalitas didalam stasiun.
5.      Pengamanan yang maksimal dari petugas stasiun.
 Fakta dan Teori
Teori konstruktivisme menurut Weber menerangkan bahwa substansi bentuk kehidupan di masyarakat tidak hanya dilihat dari penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang timbul dari alasan-alasan subjektif. Weber juga melihat bahwa tiap individu akan memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan sosial, tetapi dengan beberapa catatan, dimana tindakan sosial yang dilakukan oleh individu tersebut harus berhubungan dengan rasionalitas dan tindakan sosial harus dipelajari melalui penafsiran serta pemahaman (interpretive understanding). Dengan demikian paradigma ini sangat menekankan arti subjektif dari tindakan sosial. Yang mana paradigma ini memusatkan perhataiannya kepada hubungan antara individu dengan lingkungannya. Menurut paradigma ini pokok persoalan dalam sosiologi adalah tingkah laku individu. Paradigma ini juga menekankan pendekatan objektif empiris terhadap kenyataan sosial, karena data empiris mengenai kenyataan sosial hanyalah perilaku-perilaku individu-individu yang nyata.
Dari temuan dilapangan bahwa terjadi ketidak seimbangan antara jumlah penumpang dengan gerbong kereta api. Ini menunjukkan bahwa belum maksimalnya upaya pemerintah dalam pembangunan (Meng-konstruksi-kan) fasilitas kereta api. Fakta tersebut seharusnya dipikirkan bersama. Harus ada kerja sama dan sinergi antara penumpang atau warga dengan pemerintah. Dengan dievaluasi kembali dan mencari solusi bersama.
Teori Konstruktivisme berfokus pada kekuatan ide yang menjadi kesepakatan bersama. Asumsi dasarnya adalah bahwa ide membentuk realitas. Karena itu realitas bukan hal yang bersifat objektif dan terpisah dari pengamat. Maka dari itu realitas sosial adalah sebuah konstruksi sosial yang intersubjektif.




D.    KESIMPULAN


Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Penumpang kereta api semakin hari kian semakin meningkat. Kebutuhan akan transportasi publik sangat dibutuhkan seiring dengan pertambahnya penduduk.
2.      Terlihat ada upaya pemerintah dalam memperbaiki layanan kereta api. Banyak perubahan-perubahan yang dilakukan seperti perbaikan peron-peron distasiun hingga layanan tiket yang lebih praktis.
3.      Penumpang sudah merasa nyaman dengan pelayanan petugas kereta api, tetapi harus terus tetap ditingkatkan terutama pada pertambahan gerbong kereta api.
4.      Pelayanan yang maksimal dari petugas kereta api.



E.     DAFTAR PUSTAKA
Ritzer,George & Goodman, Douglas J, Teori Sosiologi Modern, edisi ke 6, cetakan ke 4, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007

Worsley, Peter (editor), Pengantar Sosiologi: Sebuah Perbandingan, Jilid 2, cetakan pertama, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1992

Koentjaraningrat (Redaksi), Metode-metode Penelitian Masyarakat, cetakan VIII, Jakarta: PT Gramedia Indonesia, 1986

Teori-teori Sosial Modern, Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.



F.     IDENTITAS NARA SUMBER

1.      Nama               : Ahmad Zaki Fauzi
Alamat                        : Cisauh
Pekerjaan         : Mahasiswa
2.      Nama               : Yanti
Alamat                        : Bintaro Galeri
Pekerjaan         : Guru
3.      Nama               : Armawansyah
Alamat                        : Ciputat
Pekerjaan         : Petugas Monitoring Kinerja kereta api


[1] Koentjaraningrat (Redaksi), Metode-metode Penelitian Masyarakat, cetakan VIII, Jakarta: PT Gramedia Indonesia. Hal 129
[3] Peter Worley, Pengantar Sosiologi: Sebuah Pembanding Jilid 2, cetakan pertama , jakarta: PT. Tiara wacana Yogya, hal. 67

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini