Minggu, 27 Oktober 2013

Siti Nur Rahmah_PMI 3_Tugas UTS_ LOKASI STRATEGIS SEBAGAI POTENSI KETAHANAN HIDUP DI PERMUKIMAN MARJINAL


LOKASI STRATEGIS SEBAGAI POTENSI KETAHANAN HIDUP
DI PERMUKIMAN MARJINAL
Studi Kasus:
Permukiman Sepanjang Rel Kereta Api (KA)
lintasan  Stasiun Duri
Disusun Oleh:
Siti Nur Rahmah                              1112054000018

 
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
            Derasnya arus urbanisasi di Surabaya membawa dampak tersendiri bagi pemerintah kota Jakarta. Kaum urbanis yang rata-rata memiliki pendidikan dan kemampuan rendah, cenderung membebani kota Jakarta. Bagaimanapun juga mereka butuh tempat tinggal selama berada di Jakarta. Sementara, dengan keterbatasannya, pemerintah kota Jakarta belum mampu menyediakan permukiman yang layak bagi mereka, meskipun telah melibatkan berbagai pihak. Untuk memenuhi kebutuhan bertempat tinggal, biasanya para urbanis memilih menempati lahan-lahan kosong milik pemerintah yang sebenarnya masih merupakan area yang tidak boleh dibangun, seperti area tepi rel kereta api, area tepi sungai, dan lain sebagainya. Hal ini kemudian menyebabkan munculnya permukiman marjinal. Sebenarnya mereka sadar bahwa area-area tersebut tidak boleh didirikan bangunan, namun mereka tidak memiliki alternatif lain dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang 'murah' dan dapat mendukung aktivitasnya.
            Permukiman marjinal menempati lahan yang tidak sah, yang sewaktu- waktu bila pemerintah membutuhkan akan diminta, sehingga penghuni akan digusur. Disisi lain, terbentuknya permukiman oleh masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan perumahan, sebenarnya merupakan suatu potensi yang tidak dapat diabaikan, karena mereka mampu membangun dan mengembangkan rumah tanpa bantuan dari sektor formal, baik dari pemerintah maupun swasta.
            Lingkungan permukiman di sepanjang rel KA dari lintasan stasiun Duri merupakan lingkungan permukiman yang terbentuk oleh masyarakat secara swadaya. Permukiman ini menempati lahan yang tidak sah dengan kondisi yang sangat membahayakan penghuni dari segi keamanan. Bermukim di permukiman marjinal membutuhkan keuletan, tantangan dan strategi tersendiri agar dapat bertahan hidup. Ketahanan hidup ini akan berdampak pada keeksisan dan keberlanjutan tinggal di permukiman marjinal.
Upaya pemerintah kota dalam memukimkan kembali penghuni permukiman marjinal melalui kegiatan penggusuran seringkali mengalami kegagalan, dengan indikator banyaknya penghuni yang tidak mau menempati lahan baru dan kembali ke tempat asal. Ini berarti bahwa ada 'sesuatu' yang membuat penghuni ingin tetap tinggal di permukiman marjinal.
            Realita yang ada, mereka berada di lokasi sepanjang rel KA dari lintasan Stasiun Duri ini telah bertahun-tahun (bahkan ada yang telah berganti generasi), meskipun dalam kondisi yang terbatas, baik dari segi fisik rumah maupun non fisik (ekonomi, sosial dan budaya). Dengan kata lain, mereka tetap kerasan dan dapat bertahan hidup di lokasi tersebut, artinya mereka dapat tetap eksis dan terus berlanjut. Hal inilah yang mendasari rasa ingin tahu, apa yang menyebabkan mereka dapat bertahan hidup dan dapat terus berlanjut di lokasi marjinal tersebut.
Tujuan Penelitian
            Tujuan penelitian adalah menggali potensi ketahanan hidup yang menyebabkan penghuni kawasan permukiman marjinal di sepanjang tepi rel kereta api Stasiun Duri
Manfaat Penelitian
            Dengan mengetahui manfaat yang ada di permukiman marjinal diharapkan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan relokasi sehingga relokasi dapat berhasil dengan baik.           
 TEORI
            Dari hasil penelitian Johan Silas, didapat suatu kriteria yang dapat dipakai pada permukiman marjinal, yaitu :
1.      Mandiri dan produktif dalam banyak aspek, namun terletak pada tempat yang perlu dibenahi.
2.      Keadaan fisik hunian minim dan perkembangannya lambat. Meskipun terbatas, namun masih dapat ditingkatkan
3.      Pada umumnya penghuni mengalami kemacetan mobilitas pada tingkat yang masih bawah, meskipun tidak miskin serta tidak menunggu bantuan pemerintah, kecuali dibuka peluang untuk mendorong mobilitas tersebut.
4.      Ada kemungkinan dilayani oleh berbagai fasilitas kota, dalam kesatuan program pembangunan kota pada umumnya.
5.      Kehadirannya perlu dilihat dan diperlukan sebagai bagian sistem kota yang satu, tapi tak semua begitu saja dapat dianggap permanen.
             Selanjutnya, Johan Silas (1993) dalam pidato pengukuhan guru besarnya mengemukakan bahwa konsep perumahan yang muncul di Indonesia adalah perumahan yang dikembangkan oleh pihak yang membutuhkan, dengan segala konsekuensinya. Dasar perumahannya adalah perkembangan yang berdimensi majemuk (multi dimensional development), dengan penekanan pada integrasi dari rumah dengan peluang menggalang macam-macam sumberdaya. Dengan demikian aspek produktifitas dalam arti luas (termasuk peningkatan mutu penghuni) dari fungsi rumah menjadi makin menonjol dalam beragam bentuk dan susunan, terutama sebagai jaminan dari eksistensi dan keberlanjutannya.
METODE PENELITIAN
            Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kasus dan lapangan (case study and field research). Yang diambil sebagai kasus dalam penelitian ini adalah permukiman marjinal sepanjang rel KA dari lintasan jalan Roxy sampai Stasiun Duri.
HASIL DAN PEMBAHASAN
            Potensi di permukiman marjinal yang diperoleh dari lokasinya yang strategis disebut sebagai potensi efektif. Suatu lokasi dikatakan strategis bila dekat dengan tempat kerja dan berbagai fasilitas terutama fasilitas pendidikan, fasilitas perbelanjaan (pasar) dan fasilitas kesehatan.
Sebagian besar penghuni permukiman marjinal sepanjang tepi rel kereta api lintasan Stasiun Duri memiliki tempat kerja yang tidak jauh dari rumahnya.
Gb.1 : Bagian depan rumah
            yang dimanfaatkan untuk berjualan
Beberapa pedagang mie ayam menjajakan dagangannya di pinggiran rel.
            Dari data yang diperoleh dari survei dapat diketahui adanya kecenderungan penghuni permukiman marjinal sepanjang tepi rel kereta api dari lintasan Stasiun Duri. Kondisi seperti diuraikan diatas, menurut Norman W.Heimstra dan Leslie H.Mc.Farlins dapat menimbulkan sense of localism. Keterkaitan dengan tempat inilah yang umumnya membuat sulit untuk memindahkan penghuni permukiman marjinal. Lokalitas permukiman marjinal seperti diuraikan diatas menurut Turner (1972) merupakan nilai manfaat atau nilai guna rumah yang besar bagi kehidupan penghuni permukiman tersebut.
            Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa aspek lokasi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan keeksisan dan keberlanjutan hidup di permukiman marjinal. Dengan demikian bila dilakukan penggusuran dan relokasi, maka aspek lokasi harus diperhitungkan dengan cermat. Aspek lokasi tidak hanya mengandung arti dekat dengan tempat kerja dan fasilitas ekonomi dan sosial, namun lebih jauh memiliki kedekatan dengan berbagai fasilitas yang memungkinkan timbulnya peluang kerja. Lokasi dalam pengertian yang terakhir inilah yang sering luput dari perencanaan relokasi. Kalaupun sudah diperhatikan, sulit untuk dilaksanakan karena relokasi cenderung menempati lahan di pinggir kota yang masih sepi.
SIMPULAN DAN SARAN
1.      Meskipun statusnya ilegal ternyata permukiman marjinal memiliki potensi yang menjadikan penghuni mampu bertahan hidup.
2.      Lokalitas permukiman marjinal yang strategis merupakan potensi yang harus diperhatikan dalam melaksanakan relokasi.
3.      Lokalitas yang strategis di permukiman marjinal mengandung arti :
- dekat dengan tempat kerja dan fasilitas ekonomi dan sosial
      - dekat dengan berbagai fasilitas yang mampu membuka peluang kerja.
Gambar-gambar yg lainya
 
DAFTAR PUSTAKA
- Silas, Johan, (1993), Housing Beyond Home, Pidato Pengukuhan Guru Besar ITS, Surabaya.
- Turner J.F.C., Fichter R (ed), (1972), Freedom to Build, The Macmillan Company, New York
- Turner J.F.C., Fichter R (ed),(1976), Housing by People, Marion Boyar, London

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini