Senin, 14 April 2014

Syifa Thoyyibah_PMI 6_Revisi Proposal Ekologi Manusia

PEMBERDAYAAN  PEREMPUAN DALAM RUMAH TANGGA,  DI BIDANG PENDIDIKAN PEDULI SAMPAH
A.    Dasar Pemikiran
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu, pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari pengelolaan gaya hidup masyarakat.

Paradigma pengelolaan sampah kumpul-Angkut-buang (Landfiling), yang selama ini kita gunakan harus segera dirubah, karena Landfiling tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah besar pada lingkungan. Paradigma pengelolaan sampah yang baru harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur ulang semua limbah yang dibuang, kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam.
Undang-undang nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah sudah diberlakukan. Setiap rumah tangga sebagai penghasil sampah tidak bisa lagi mengabaikan urusan sampah dan pengelolaan sampah tidak dapat diselesaikan hanya oleh pemerintah saja, tetapi harus dilakukan secara komperehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan serta dapat merubah perilaku masyarakat.
Hubungan gender dalam rumah tangga, lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan, Menurut Dankelman, laki-laki maupun perempuan (termasuk anak-anak) memeberikan kontribusi berupa energi, perspektif, waktu, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan teknologi budidaya untuk mengelola ecosphere dan menghasilkan produk darinya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ini berarti tidak hanya dalam hal ketahanan dalam sumberdaya seperti pangan, air, energi, hasil-hasil pertanian dan hutan, tapi juga ketahanan secara ekologis, pendapatan dan kesehatan bagi keluarga. Dengan demikian, dalam pembangunan berkelanjutan terdapat interaksi positif antara faktor-faktor. Laki-laki dan perempuan memainkan peranan kunci dalam menciptakan keseimangan tersebut[1].

Dari permasalahan tersebut, maka saya melakukan kegiatan yang dikhususkan untuk Ibu Rumah Tangga yaitu di bidang pendidikan peduli sampah, yaitu peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga tentang sampah, jenis-jenis sampah, dan pemilahan sampah. Serta, peningkatan kreativitas dalam membuka usaha sendiri yang dapat menunjang perekonomian keluarga. Selain itu dapat juga diadakan motivasi tentang peduli lingkungan terhadap sampah dan pelatihan khusus Ibu Rumah Tangga yang ingin lebih produktif lagi untuk membuat karya dari sampah, agar perempuan tidak hanya dipandang bisa mengurus barang domestik saja.
B.     Sasaran Kegiatan
Sasaran atau yang berperan dalam kegiatan pendidikan peduli sampah yaitu Ibu Rumah Tangga, karena peran ibu dalam sebuah keluarga sangat penting.. Maka, Ibu Rumah Tangga perlu mengetahui pengetahuan tentang sampah, jenis-jenis sampah, dan pemilihan sampah.  Sehingga Ibu dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya untuk bisa lebih peduli lagi terhadap sampah.
C.     Tujuan Kegiatan
Saya melakukan kegiatan pemberdayaan perempuan dalam rumah tangga di bidang pendidikan peduli sampah, dengan tujuan, agar Ibu Rumah Tangga dapat mengetahui jenis-jenis sampah yang ada di masayarakat, dan dapat memilah sampah untuk di daur ulang kembali. Karena sudah saatnya kita memandang sampah punya nilai guna dan manfaat sehingga tidak layak dibuang percuma.
Manfaat untuk Ibu Rumah Tangga, setelah mengetahui jenis-jenis sampah dan dapat membedakan jenis sampah nya, maka Ibu rumah Tangga dapat melakukan :
1.      Memilah sampah dan membuat 2 tong sampah yaitu tong sampah organik dan non organik dirumah nya.
2.      Membuat kompos sendiri dari hasil sampah rumah tangga untuk dipakai sendiri.
3.      Dapat melakukan gerakan 3R (Reuse, reduce Recycle). Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Manfaat untuk peneliti sendiri dari kegiatan tersebut yaitu :
1.      Dapat mengetahui jenis-jenis sampah yang digunakan.
2.      Dapat mengetahui pengelolaan sampah rumah tangga yang dapat di daur ulang.
3.      Dapat mengetahui partisipasi ibu rumah tangga yang peduli terhadap sampah.



[1] Fakultas Ekologi Manusia-IPB, Ekologi Manusia, hal 219

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini