Senin, 14 April 2014

Nur Halimah Revisi proposal Tugas 4 MEMBANGUN MASYARAKAT HIJAU


Revisi Poposal Ekologi Manusia
MEMBANGUN MASYARAKAT HIJAU DENGAN MEMANFAATKAN PRODUK DAUR ULANG SAMPAH RUMAH TANGGA
A.      Latar Belakang
Semua penduduk sebagai anggota masyarakat pada hakekatnya adalah konsumen karena mereka memakai atau menggunakan barang dan jasa. Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah permintaan masyarakat sebagai konsumen terhadap beragam barang dan jasa untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan sehingga mencapai kesejahteraannya. Bahkan para produsen mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen lebih cepat dari konsumen itu sendiri, sehingga secara tidak langsung produsen mampu mendorong dan meningkatkan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Sebagai contoh pertumbuhan jumlah penduduk telah meningkatkan  permintaan konsumen terhadap berbagai macam produk kayu, semakin banyaknya permintaan maka semakin liar para produsen mengeksploitasi hutan alam untuk memperoleh kayu.  Sudah barang tentu penebangan pohon akan menyebabkan kerusakan ekosistem yang memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dan ekologi manusia
.
Melihat kenyataan seperti itu maka perlulah kesadaran terhadap kelestarian lingkungan, caranya kita sebagai manusia harus lebih cerdas lagi memanfaatkan alam, apalagi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sudah sewajibnya kita sebagai manusia yang mempunyai akal dan pikiran untuk menjaganya.
B.       Rumusan Masalah
Terlepas dari masalah tersebut, masalah yang muncul  dari konsumsi produk yang berlebih adalah sampah terutama sampah rumah tangga. Yang jumlahnya setiap hari selalu meningkat. Ketika sampah tidak dikelola dengan baik, maka banyak masalah yang akan muncul, mulai dari keadaan lingkungan yang tidak bersih, bau yang menyengat dan menimbulkan bibit penyakit.
Maka membangun masyarakat lebih hijau dengan memanfaatkan dlimbah rumah tangga dengan cara mendaur ulang sampah adalah salah satu cara yang sedikitnya dapat mengurangi volume sampah. Untuk merealisasikan hal tersebut tentunya harus mengimbangi antara pendidikan dan pendapatan. Berbicara tentang pendidikan disini, bukanlah pendidikan formal yang dibutuhan, tetapi pendidikan non formal seperti pelatihan-pelatihan dan penyuluhan. Sedangkan untuk pendapatan, dapat dilakukan dengan pendampingan terhadap masyarakat untuk mengembangakan potensi alam setempat atau memanfaatkan daur ulang sampah yang bisa dijadikan nilai ekonomi.
Diharapkan pada pendidikan non formal dan pendampingan tersebut masyaraka terutama ibu-ibu dapat:
1.         Mengetahui bagaimana pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup
2.         Dapat memilah dan membedakan sampah organik dan anorganik
3.         Dapat menciptakan produk yang dapat bersaing dengan produk lain
4.      Dapat menciptakan pasar untuk produk daur ulang
C.       Sasaran Kegiatan
     Melihat pada ciri konsumen hijau cenderung pada perempuan, maka yang akan dilakukan adalah pedampingan terhadap para perempuan terutama kaum ibu yang bekerja pada sektor domestik. Melakukan pendampingan dengan cara membuat kelompok hijau dari kaum perempuan yang memanfaatkan sampah rumah tangga yang didaur ulang menjadi produk yang ekonomis dan ramah lingkungan.
     Disini tidak hanya kaum ibu yang berperan sebagai penggerak daur ulang sampah, tetapi perlu figur-figur yang dapat mendukung dan berpengaruh dalam menjalankan kegiatan tersebut, diantaranya:
1.         Pemerintah, untuk mendukung terealisasinya kegiatan perlu adanya alat yang akan mempermudah pekerjaan. Untuk itu masyarakat mengajukan permohonan bantuan untuk alat-alat daur ulang sampah, seperti alat pencacah plastik dan sampah organik.
2.         Tokoh masyarakat, sebagai orang yang dapat dipercaya dan dipatuhi, dapat membantu dalam mensosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat
3.         Pemberdaya Masyarakat, dapat memberikan penyuluhan tentang lingkungan, hal ini pemberdaya bekerja sama dengan penyuluh dan memberikan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan daur ulang sampah.
    
     Namun selain itu juga perlu diperhatikan pasar. masyarakat akan melakukan pertimbangan dalam membeli produk yang ramah lingkungan, karena biasanya harga yang ditawarkan akan lebih mahal dari produk biasa. Tentunya masyarakat sebagai konsumen akan lebih memilih produk yang lebih murah. Untuk itu kelompok ibu sebagai konsumen hijau harus sebisa mungkin membuat produk yang ramah lingkungan dengan harga yang sedikit lebih miring, disesuaikan dengan pendapatan konsumen itu sendiri.
     Dengan demikian ketika memiliki pengetahuan terhadap lingkungan dan pendapatan yang cukup, maka masyarakat akan lebih mempertimbangkan apa yang akan dikonsumsi dan digunakannya, apakah  baik untuk kesehatan juga lingkungannya.
D.      Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1.         Lingkungan dapat dijaga dan dilestarikan dengan mengurangi volusi sampah rumah tangga
2.         Agar masyarakat lebih sadar dan  pintar dalam memanfaatkan alam sekitar.
3.         Selain menjadi konsumen hijau, masyarakat juga harus dapat menjadi produsen untuk meningkatkan nilai ekonomi, terutama untuk kaum ibu.
4.         Melakukan pendampingan terhadap kaum ibu tujuannya agar dapat memberikan pengetahuannya juga ketika mendidik anak-anaknya.
E.   Manfaat
Adapun manfaat yang diharap dari kegiatan ini mencakup dua subjek, yaitu masyarakat sebagai subjek yang diberdayakan dan mahasiswa sebagai objek yang memberdayakan.
1.      Untuk lingkungan sendiri dapat tergaja dan terlestarikan dan bebas sampah
2.      Untuk masyarakat yang diberdayakan terutama kaum ibu adalah dapat melatih dan mengembangkan kreatifitas yang sebelumnya terpendam.
3.      Dari segi ekonomi juga dapat membantu meningkatkan pendapatan, walaupun hanya sebagai pendapatan tambahan.
4.      Manfaat untuk mahasiswa sebagai pemberdaya adalah dapat diaplikasikan juga terhadap pribadinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini