Sabtu, 20 September 2014

NAMA :BUNGAWATI, NIM : 1112050000332, PMI 5, TUGAS demografi

NAMA : BUNGAWATI

NIM      : 1112054000032

Prodi      : Pengembangan Masyarakat Islam

Semester : 5 (lima)

Tugas      : Demografi

 

1.    Definisi Demografi

 

1.    Menurut Johan Sussmilch (1762 dalam iskandar 1994) berpendapat demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlihat dari jumlah kelahiran, kematian dan pertumbuhannya.

2.    Menurut Donald J. Boague (1973) demografi adalah ilmu yang  mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

3.    Menurut United Nation (1855) Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia, demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya. Masalah demografi lebih dikaitkan pada studi kuantitatif dari berbagai factor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu fertilitas, moralitas dan migrasi.

Dan disimpulkan dari 3 definisi di atas demografi merupakan suatu alat untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik kependudukan serta perhitungan-perhitungan secara sistematis dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran dan komposisi atau strukturnya.

 

 

2.    Sejarah Ilmu Kependudukan Demografi

 

Sejarahnya untuk pencatatan kependudukan sudah dilakukan dalam ruang lingkup yang kecil dan digunakan secara terbatas, menurut John Graunt (1620-1674), seorang warga Negara inggris dikenal sebagai pelopor dalam bidang pencatatan statistik penduduk. Graunt 1662 dalam iskandar 1994 yang berisi analisis mortalitas, fertilitas. Migrasi, perumahan dan keluarga, perbedaan antara kota dan Negara, jumlah penduduk laki-laki yang berada pada kelompok militer. Data yang digunakan dalam analisis kematian dan kelahiran bersumber dari catatan kematian (The Bills Of Mortality), graunt mencetuskan "hukum-hukum" pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleg tiga komponen demografi yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi (masuk/inmigration dan keluar/outmigration). Selisih antara fertilitas dan mortalitas disebut pertumbuhan  reproduktif  pertubuhan alamiah, selisih migrasi masuk dan migrasi keluar disebut migrasi neto.

Data sensus penduduk data registrasi kelahiran, kematian, perpindahan penduduk, seperti

Pt = Po + (B – D) + (Mi –Mo)

Dimana: Pt             : jumlah penduduk pada tahun t

              Po             : jumlah penduduk pada tahun dasar (0)

              B (brith)   : jumlah kelahiran selama periode 0 - t

              D (death)  : jumlah kematian selama periode 0 – t

              Mo            : jumlah migrasi keluar selama periode 0 - t

             Mi              : jumlah migrasi masuk selama periode 0 – t

 

 Dan adapun menurut Sussmilch dan Guillard demografi sebagai bio social book-keeping, yang artinya kelahiran sebagai penambah penduduk sedangkan kematian sebagai factor pengurang jumlah  penduduk. Dan menurut Edmund halley (1656-1742) seorang astronom dengan menyusun tabel kematian (life table) modern yang pertama dikota Breslau pada tahun 1687-1691.

 

 

 

 

3.    Teori Transisi Demografi

Teori transisi dalam istilah dipakai untuk menyatakan perubahan yang terjadi terhadap tiga komponen utama yaitu, penduduk, kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perpindahan penduduk (mobilitas/migrasi). Konsep transisi demografi yang dikenal secara umum hanya memeperhatikan perubahan pertumbuhan penduduk secara ilmiah yaitu factor kelahiran, kematian (netenstein, 1945).

Transisi demografi dibedakan menjadi empat tahapan:

1.      Tahap (pre-industrial)

Pertumbuhan penduduk sangat rendah yang dihasilkan oleh perbedaan angka kelahiran dan kematian yang tinggi  sekitar 40-50 per 1.000 penduduk. Jumlah kelahiran dan kematian yang sangat tinggi ini tidak terkendali setiap tahunnya. dan panen yang gagal dan harga-harga yang tinggi telah menyebabkan kelaparan sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit sangat lemah. Keadaan ini diperparah dengan meluasnya penyakit menular sehingga menyebabkan angka kematian tinggi.

2.      Tahap (Early industrial)

Angka kematian menurun dengan tajam akibat revolusi industry serta kemajuan teknologi dan mulai ditemukannya obat-obatan, tertama antibiotik, penisislin. sementara angka kelahiran menurunnya tingkat kematian dan masih tingginya tingkat kelahiran menurut amat lambat  dan masih tetap tinggi yang disebabkan karena kepercayaan atau pandangan mengenai jumlah anak banyak lebih menguntungkan. Menurunnya tingkat kematian dan masih tingginya tingkat kelahiran mengakibatkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat.

3.      Tahap (Industrial)

Angka kematian terus menurun dengan kecepatan yang melambat. Dipihak lain angka kelahiran mulai menurun dengan tajam sebagai akibat dari perubahan perilaku melahirkan dan tersedianya alat/cara kontrasepsi serta adanya peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat.

4.      Tahap (mature industrial)

Anka kelahiran dan kematian sudah mencapai angka yang rendah sehingga angka pertimbuhan pendudukan juga rendah yang dihasilkan dalam kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini