Sabtu, 20 September 2014

Annisah Bilqis, 1112051000158, KPI 5 E, tugas etika

Nama   : Annisah Bilqis

NIM    : 1112051000158

Kelas   : KPI 5 E

Tugas   : Etika

1.      Etika I: Seputar istilah dan kerancuan istilah: etika dan moral, amoral dan immoral, etika dan etiket,  moralitas, subjektif, dsb

Etika secara etimolgi berasal dari kata bahasa Yunani, yaitu Ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan dengan moral yang merupakan istilah bahasa latin, yaitu mos dan dalam bentuk jamaknya mores, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghina dari hal-hal tindakan yang buruk. Moral adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat peran lain, kehendak,pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik, atau buruk. Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan yang lainnya kita dapat mengatakan bahwa antara etika dan moral memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia untuk selanjutnya di tentukan posisinya baik atau buruk.

Amoral sama artinya dengan non moral adalah sesuatu yang tidak berhubungan dengan konteks moral, diluar suasana etis. Menurut KBBI amoral berati tidak bermoral atau tidak berakhlak. Sedangkan menurut bahasa latin artinya tidak mempunyai relevansi etis. Immoral adalah sesuatu yang bertentangan dengan moralitas yang baik secara moral buruk atau tidak etis.

Etika dan Etiket memiliki perbedaan dan persamaan yaitu dalam kehiduoan sehari-hari. Batas antara etika dan etiket tidak jauh tipis. Padahal dua pengertian ini secara istilah sangat berbeda satu sama lain. Dalam persamaannya etika dan etiket menyangkut tindakan dan perilaku manusia, sedangkan dalam perbedaannya etika menyangkut cara perbuatan oleh seseorang atau kelompok tertentu etiket berlaku dalam pergaulan sosial. Etiket bersifat relatif. Dan etiket hanya menyangkut segi lahiriah saja. Sedangkan etika lebih menyangkut kepada aspek internal manusia.

Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas mencakup tentang baik-buruknya perbuatan manusia. (W.Poespoprojo, 1998: 18).

Subjektif adalah mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau halnya segala sesuatu hendaklah dibahas secara objektif.

 

2.      Membedakan antara: etika deskriptif, etika normatif, dan  mataetika, hakikat etika filosofis.

Etika deskriptif ialah berbicara mengenai fakta apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.

Etika Normatif memiliki persamaan mengenai sikap dan perilaku yang harus dimiliki manusia tetapi mengikuti norma-norma yang telah disepakati di masyarakat agar bertindak secara baik  dan menghindarkan hal-hal yang buruk.

Mataetika merupakan kajian etika yang membahas tentang ucapan-ucapan ataupun kaidah-kaidah bahasa aspek moralitas, khususnya yang berkaitan dengan bahasa etis (yaitu bahasa yang digunakan dalam bidang moral). Kebahasaan seseorang dapat menimbulkan penilaian etis terhadap ucapan mengenai "yang baik" dan "yang buruk" dan kaidah logika.

Hakikat Etika Filosofis adalah dasar ilmu yang menanamkan tentang sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian. Jadi, berbeda hakikat filosofisnya lebih ke cabang filsafat untuk penilaian akan suatu perilaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini