Sabtu, 20 September 2014

Giovanni_KPI 5/E_Etika dan Filsafat Komunikasi

Nama  : Giovanni

NIM    : 1112051000142

Kelas   : KPI 5/E

Tugas  : Etika dan Filsafat Komunikasi

 

Etika I : Seputar Istilah dan Kerancuan Istilah: Etika dan Moral, Amoral dan Immoral, Etika dan Etiket, Moralitas, Subyektif, dsb. Membedakan Antara: Etika Deskriptif, Etika Normatif, dan Metaetika; Hakikat Etika Filosofis.

 

Etika dan Moral

Etika berdasarkan istilah filsafat berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas. Etika dibedakan dalam tiga pengertian pokok, yaitu ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Moral menurut Hurlock (1990), adalah tata cara, kebiasaan, dan adat peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Moral merupakan suatu keyakinan tentang benar salah, baik atau buruk, yang sesuai dengan kesepakatan sosial dan mendasari tindakan atau pemikiran.

Dari kedua definisi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa etika merupakan ilmu yang mengkaji tentang moral, apakah moral itu baik atau buruk berdasarkan nilai yang dianut oleh suatu golongan masyarakat. Etika lebih condong ke arah ilmu tentang baik atau buruk. Sedangkan moral merupakan penilaian terhadap suatu perbuatan apakah baik atau buruk.

Amoral dan Immoral

Amoral artinya tidak berhubungan dengan konteks moral. Amoral juga sering diartikan dengan non moral yang berarti tidak memiliki keterkaitan dengan masalah moral. Sedangkan immoral merupakan tindakan yang bertentangan dengan moral. Immoral juga biasa diartikan dengan tindakan yang tidak bermoral.

Etika dan Etiket

Etika menyangkut cara perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu. Etiket memberikan dan menunjukan cara yang tepat dalam bertindak. Sementara itu etika memberikan norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut apakah suatu perbuatan itu bisa dilakukan antara ya atau tidak. Berdasarkan penggunaanya, etiket hanya berlaku dalam pergaulan sosial. Jadi etiket selalu berlaku ketika ada orang lain. Sementara itu etika tidak memperhatikan orang lain ada atau tidak.

Moralitas

Menurut W. Poespoprojo, moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas mencakup tentang baik-buruknya perbuatan manusia. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan/atau nilai yang berkenaan dengan baik buruk.

Subyektif

Menurut KBBI, subyektif berarti mengenai atau menurut pandangan (perasaan sendiri), tidak langsung mengenai pokok atau halnya. Subyektif bersifat relatif. Penilaian yang di ambil dari hasil meduga-duga. Berdasarkan perasaan atau selera orang.

Membedakan antara: Etika deskriptif, Etika Normatif, dan MetaEtika.

Etika Deskriptif

Etika deskriptif adalah cara melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan, anggapan tentang baik atau buruk, tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu, kebudayaan atau subkultur tertentu.

Etika Normatif

Etika normatif mendasarkan pendiriannya atas norma. Ia dapat mempersoalkan norma yang diterima seseorang atau masyarakat secara lebih kritis. Etika normatif juga bisa mempersoalkan apakah norma itu benar atau tidak.

MetaEtika

Metaetika merupakan kajian etika yang ditujukan pada ungkapan-ungkapan etis. Bahasa etis atau bahasa yang digunakan dalam bidang moral dikaji secara logis. Metaetika menganalisis logika perbuatan dalam kaitan dengan baik atau buruk.

Hakikat Etika Filosofis

Etika filosofis dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Etika merupakan bagian dari filsafat, karena itu berbicara etika tidak dapat dilepaskan dari filsafat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini