Sabtu, 20 September 2014

Akbar Ramadhan, 1112051000019, KPI 5E, Tugas Etika

Nama   : Akbar Ramadhan

NIM    : 1112051000019

Kelas   : KPI 5 E

Tugas   : Etika dan Filsafat Komunikasi

Istilah dan kerancuan istilah dari Etika dan moral, amoral dan immoral, etika dan etiket, moralitas, subjektif, dsb.

Etika adalah adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis.

Sedangkan Moral adalah adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.

Amoral sama artinya dengan non moral adalah sesuatu yang tidak berhubungan dengan konteks moral, diluar suasana etis. Menurut KBBI amoral berati tidak bermoral atau tidak berakhlak. Sedangkan menurut bahasa latin artinya tidak mempunyai relevansi etis.

Imoral adalah sesuatu yang bertentangan dengan moralitas yang baik secara moral buruk atau tidak etis.

Etika dan etiket mempunyai batasan yang sangat tipis. Padahal dua terminologi sangat berbeda satu sama lain. Etika lebih menyangkut cara perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu. Sedangkan etiket memberikan cara yang benar dalam bertindak dan berperilaku.

Moralitas menurut Immanuel Kant adalah hal kenyakinan serta sikap batin dan bukan hanya hal sekedar penyesuaian dengan beberapa aturan dari luar, entah itu aturan berupa hukum negara, hukum agama atau hukum adat-istiadat. Selanjutnya dikatakan jika, kriteria mutu moral dari seseorang adalah hal kesetiaannya terhadap hatinya sendiri. Sedangkan menurut W.Poespoprojo Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas mencakup tentang baik-buruknya perbuatan manusia.

Subyektif menurut kamus adalah mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau halnya. Sedangkan norma subjektif adalah norma yang bersifat moral dan tidak dapat memberikan ukuran atau patokan yang memadai.

Membedakan etika deskriptif, etika formatif dan metaetika, hakikat etika filosofis.

Etika Deskrptif adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif berbica mengenai fakta apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas membudaya.

Etika Normatif adalah etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun manusia agar bertindak secara baik dan menghindarkan hal hal buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

Awalan meta- (dari bahasa Yunani) mempunyai arti "melebihi", "melampaui". Istilah ini diciptakan untuk menunjukan bahwa yang dibahas disini bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan kita dibidang moralitas.

 

Metaetika bergerak pada tataran bahasa, atau memelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. Metaetika dapat ditempatkan dalam wilayah filsafat analitis, dengan pelopornya antara lain filsuf Inggris George Moore (1873-1958). Filsafat analitis menganggap analisis bahasa sebagai bagian terpenting, bahkan satu-satunya, tugas filsafat.

 

Metaetika merupakan hasil kajian dari etika deskriptif dengan etika normatif, menjelaskan tentang ciri-ciri serta istilah yang berkaitan dengan tindakan bermoral atau sebaliknya seperti kebaikan, kejahatan, tanggung jawab dan kewajiban.

Metaetika merupakan suatu bentuk analitik yang berkaitan dengan menganalisis semua peraturan yang berkaitan dengan tingkah laku, baik dan jahat. Kritikal yang berkaitan dengan mengkritik terhadap apa-apa yang telah di analisis. Metaetika mengkaji asal prinsip-prinsip etika dan penggunaannya. Pertanyaannya adalah: Adakah prinsip-prinsip etika yang merupakan suatu rekaan sosial? Adakah prinsip-prinsip etika sosial ini merupakan gambaran daripada emosi individu? Metaetikalah yang akan menjawab semua persoalaan ini yang memfokuskan kebenaran universal, ketentuan Tuhan, alasan kepada penilaian etika dan definisi istilah-istilah yang berkaitan dengan etika itu sendiri.

 

Metaetika sebagai suatu jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu tindakan atau peristiwa. Dalam metaetika, tindakan atau peristiwa yang dibahas dipelajari berdasarkan hal itu sendiri dan dampak yang dibuatnya

 

Hakikat Etika adalah dasar ilmu yang menanamkan tentang sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian.    

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini