Nama :Diqu Zarobi Alfadia
NIM :1112054000015
NIM :1112054000015
Chernobyl adalah sebuah kota tak berpenghuni di Ukraina utara, tepatnya di Oblast Kiev dekat dengan perbatasan Belarusia. Tingkat radiasi di kota ini masih dalam keadaan kritis, yaitu pada 5,6 roentgen per second (R/s) (0.056 Grays per second, atau Gy/s).
Kota ini ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah bencana ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terkenal sebagai Bencana Chernobyl yang terletak 14,5 km utara-barat laut. Pembangkit tersebut dinamakan sesuai dengan nama kotanya, dan terletak di Chernobyl Raion (distrik), tetapi bukan merupakan tempat tinggal bagi pekerjanya. Pripyat Di Ukraina, tadinya menjadi tempat tinggal para pekerja di PLTN Chernobyl bersama keluarganya berdekatan dengan Chernobyl itu sendiri. Namun pada 26 April 1986, terjadi sebuah ledakan yang amat dahsyat yang berujung pada bencana nuklir terbesar di dunia.
Pada saat itu, Reaktor #4 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl didekat kota Pripyat, Ukraina, meledak. Ledakan itu terjadi pada 1:23 dini hari ketika warga kota tetangga Pripyat sedang tertidur. 40 jam kemudian, penduduk Pripyat diperintahkan untuk mengungsi, dan jangan pernah kembali, pada saat itu, banyak warga telah menderita keracunan radiasi berbagai tingkat.
Kota yang tadinya berpopulasi sekitar 50 ribu jiwa ini bak kota-kota kosong dalam film setelah terjadi bencana. Bencana ini menyebabkan Chernobyl tercetat denga buruk. Akibat dari bencana tersebut terjadi kebocoran radiasi dari sebuah reactor. Puluhan ribu penduduk kota yang kini disebut sebagai kota hantu itu dievakuasi dalam sebuah operasi pemerintah besar-besaran.
Pada insiden Chernobyl, sebanyak 31 staf reactor dan tim penyelamat meninggal. Dan pada tahun 2006, muncul sebuah laporan yang memperkirakan sebaran radiasi akan menyebabkan 30-60 ribu kematian terkait kanker.
Karena bencana tersebut, ribuan penduduk terpaksa diungsikan. Meski sudah pindah, sebanyak 237 orang menderita sakit radiasi parah dan banyak di antaranya tewas dalam waktu tiga bulan. Radiasi ini menyebabkan kanker dan penyakit-penyakit lainnya. Tidak hanya berdampak pada warga, radiasi nuklir juga mengotori lingkungan, hewan dan tumbuhan di kota ini.
Tentunya banyak lagi dampak buruk yang terjadi akibat peristiwa Chernobyl ini, diantaranya adalah Pada 2003, IAEA membentuk "Forum Chernobyl" bekerja sama dengan organisasi PBB lainnya, Forum ini bekerja untuk menjawab pertanyaan, "sejauh mana dampak kecelakaan ini terhadap kesehatan, lingkungan hidup dan sosial ekonomi kawasan beserta penduduknya." Laporan ini diberi nama "Chernobyl Legacy".
Diperkirakan semula dampak fisik akan begitu dahsyat. Artinya, akan menimbulkan korban jiwa yang luar biasa banyaknya. Namun, ternyata data sampai dengan 2006, jumlah korban yang meninggal 56 orang, di mana 28 orang (para likuidator terdiri dari staf PLTN, tenaga konstruksi, dan pemadam kebakaran) meninggal pada 3 bulan pertama setelah kecelakaan, 19 orang meninggal 8 tahun kemudian, dan 9 anak lainnya meninggal karena kanker kelenjar gondok. Sebanyak 350.000 likuidator yang terlibat dalam proses pembersihan daerah PLTN yang kena bencana, serta 5 juta orang yang saat itu tinggal di Belarusia, Ukraina, dan Rusia, yang terkena kontaminasi zat radioaktif dan 100.000 di antaranya tinggal di daerah yang dikategorikan sebagai daerah strict control, ternyata mendapat radiasi seluruh badan sebanding dengan tingkat radiasi alam, serta tidak ditemukan dampak terhadap kesuburan atau bentuk-bentuk anomali.
Kemudian pada 1992-2002 tercatat 4.000 kasus kanker kelenjar gondok yang terobservasi di Belarusia, Ukraina, dan Rusia pada anak-anak dan remaja 0-18 tahun ketika terjadi kecelakaan, termasuk 3.000 orang yang berusia 0-14 tahun. Selama perawatan mereka yang kena kanker, di Belarusia meninggal delapan anak dan di Rusia seorang anak. Yang lainnya selamat.
Selain damapk diatas, masih banyak lagi dampak lainnya seperti perekonomian yang saat itu hancur, trauma yang terjadi pada orang yang berdekatan dengan daerah terjadinya bencana dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar