Nama saya Isna Rifka Sri Rahayu, orang-orang biasa memanggil saya Isna atau Ayu. Saya lahir di Jakarta pada hari Senin tanggal 19 Desember 1994. Saya anak kedua dari dua bersaudara. Ayah saya bernama Slamet dan ibu saya bernama Sri Astuti . Kedua orangtua saya asli Jawa Timur. Saya mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Wahyu Suprianto berumur 24 tahun. Kami tinggal di Jl. Kh. Taisir No.11 Palmerah, Jakarta Barat. Kami sekeluarga menyukai kucing karena itulah kami memelihara 3 ekor kucing kecil yang bernama Sipit, Tribel dan Hido.
Saat saya berumur 5 tahun saya bersekolah di SDN Palmerah 24 Pagi. Ketika saya SD saya pernah mengikuti sekolah tari tradisional dan saya mengikuti beberapa perlombaan. Namun kegiatan itu tak berlangsung lama karena saya bosan. Saya juga pernah belajar Al-Qur'an di TPA Nurul Huda. Itu pun hanya berlangsung sampai saya kelas B karena peraturan di TPA jika ingin melanjutkan ke kelas C saya harus masuk madrasah. Kemudian saya pindah ke TPA Insan Palma, saya mengaji sampai 3 tahun namun ibu saya heran kenapa selama 3 tahun saya tidak naik kelas. Akhirnya beliau protes ke kepala TPA dan kemudian saya dinaikkan. Ibu sudah terlanjur kesal dengan program TPA yang hanya memperhatikan anak yang itu-itu saja akhirnya saya keluar dari TPA itu dan melanjutkan belajar mengaji di dekat rumah saya. Selama SD saya merupakan murid yang cerdas, saya selalu menduduki peringkat 5 besar. Saya sering kali menjadi petugas upacara bendera di hari Senin.
Setelah saya lulus SD saya bersekolah di SMPN 88 Jakarta. Saat inilah nilai-nilai saya mulai menurun dan tidak ada prestasi yang saya capai. Namun di masa inilah saya menemukan sahabat-sahabat terbaik saya. Kemudian saya bersekolah di SMA Al-Chasanah. Salah satu SMA yang bertemakan islami. Saya butuh waktu satu tahun untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah karena pada tahun-tahun pertama saya tidak mempunyai banyak teman. Saat tahun pertama saya mengikuti kegiatan Paskibra. Paskibra merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang mendapat perhatian lebih oleh ketua yayasan. Saya sempat mengikuti beberapa perlombaan dan saya menjadi petugas di setiap upacara hari-hari besar karena sekolah saya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kenegaraan. Disekolah ini saya mendapat banyak pelajaran-pelajaran agama contohnya Akhlak (sesuai dengan semboyan sekolah yaitu menjadi seorang muslim yang berakhlakul karimah), Al-Qur'an (termasuk ilmu-ilmu tajwid), Muhadoroh (ceramah di depan teman-teman seangkatan) dan bahasa Arab.
Lulus SMA saya mengikuti ujian SNMPTN tulis. Awalnya saya berencana untuk melanjutkan ke Universitas Negeri Jakarta namun setelah saya dan ibu saya berdoa meminta petunjuk Allah kami lebih mantap ke Universitas Islam Negeri Jakarta. Saat SNMPTN saya memilih Jurnalistik UIN sebagai pilihan pertama kemudian pilihan kedua saya memilih Pendidikan Sosiologi UNJ. Kakak saya tidak setuju dengan pilihan-pilihan saya karena menurutnya jarang ada prospek kerja untuk kedua jurusan itu.
Untuk berjaga-jaga saya mengikuti Ujian Mandiri di UIN. Namun entah mengapa saat awal pendaftaran terjadi beberapa masalah dan membuat saya malas mengikuti ujian tersebut. Dan akhirnya pengumuman SNMPTN menyatakan bahwa saya diterima di Jurnalistik UIN Jakarta. Saya sangat senang karena jurusan tersebutlah yang saya inginkan dan sesuai dengan cita-cita saya yaitu menjadi pembaca berita seperti Putra Nababan. Pengumuman Ujian Mandiri menyatakan bahwa saya diterima di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Namun berhubung saya sudah mantap dengan jurusan jurnalistik maka saya memutuskan untuk mengabaikan pengumuman itu.
Kini saya berada di kelas Jurnalistik 1 A. Bersama teman-teman yang asyik dan baik. Saya berharap semoga saya bisa menuntut ilmu dan menjalin persahabatan di sini. Demikian autobiografi saya, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar