Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Jumat, 26 Oktober 2012
DEBY NOVIA-JURNALISTIK I A
Rabu, 24 Oktober 2012
irvan fatahillah kpi 1d
Dalam menjelaskan cara-cara sosiologi mempelajari objeknya yakni masyarakat, sosiologi mempunyai cara kerja atau metode (method). Pada dasarnya terdapat dua jenis cara kerja atau metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.
1. Metode kualitatif
Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam masyarakat. Didalam metode ini termasuk metode historis dan metode komparatif. Metode historis menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Seorang sosiolog yang ingin menyelidiki akibat-akibat revolusi (secara umum) akan mempergunakan bahan-bahan sejarah untuk meneliti revolusi-revolusi penting yang terjadi dalam masa silam. Sedangkan metode komparatif mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya. Perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang, dan juga mengenai
masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama. Metode studi kasus ( case study) bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat (community), lembaga-lembaga maupun individu-individu. Dasarnya adalah bahwa penelaahan suatu persoalan khusus yang merupakan gejala umum dari persoalan-persoalan lainnya dapat menghasilkan dalil-dalil umum. Alat alat yang dipergunakan oleh metode studi kasus adalah misalnya wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaan (questionnaires), dari daftar pertanyaan-pertanyaan (schedules), participant observer technique dll. Wawancara seringkali dipakai apabila diperlukan data penting dari masyarakat lain. Teknik wawancara dapat dilaksanakan secara tidak tersuun dan secara tersusun. Pada yang pertama, penyelidik menyerahkan pembicaraan kepada orang yang diajak berwawancara, sedangkan padayang terakhir, penyelidik yang memimpin
pembicaraan. Dalam mempergunakan teknik tersebut, penyelidik harus sadar bahwa apa yang dikemukakan oleh yang diajak berwawancara, sedikit banyaknya terpengaruh oleh kehadirannya. Pada teknih questionaires, telah dibuatkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Teknik tersebut hampir sama dengan schedules, dimana dilakukan wawancara melalui daftar pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu.
Dalam participant observer technique. Penyelidik ikut serta dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok sosial yang sedang diselidikinya. Dalam hal ini penyelidik akan berusaha sedapat-dapatnya untuk tidak mempengaruhi pola-pola kehidupan masyarakat yang sedang diselidikinya.
Metode kualitatif tersebut dalam istilah bahasa jerman dapat dinamakan sebagai metode berdasarkan verstehen (artinya pengertian).
2. Metode kuantitatif
Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala-skala, indeks, table, dan formula-formula yang semuanya mempergunakan ilmu pasti atau matematika.
Metode yang termasuk jenis metode kuantitatif adalah metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara matematis. . Akhir-akhir ini ditemukan contoh teknik yang dinamakan sociometry yang berusaha meneliti masyarakat secara kuantitatif. Sociometry mempergunakan skala-skala dan angka-angka untuk mempelajari hubungan-hubungan antar manusia dalam masyarakat. Jadi sociometry adalah himpunan konsep-konsep dan metode-metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan-hubungan antar manusia secara kuantitatif
Selain metode diatas metode sosiologi lainnya didasarkan pada penjenisan antara metode induktif yang mempelajari suatu gejala yang khusus, untuk mendapatkan kaidah kaidah yang berlaku dalam lapangan yang lebih luas, dan metode deduktif yang mempergunakan proses sebaliknya yaitu mulai dengan kaidah kaidah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus.
Hampir sama, akan tetapi pada hakikatnya berbeda adalah penggolongan metode metode sosiologi kedalam jenis, metode empiris yang menyandarkan diri pada keadaan-keadaan yang dengan nyata didapat dalam masyarakat, dan jenis metode rationalistis yang mengutamakan pemikiran dengan logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan. Metode empiris dalam ilmu sosiologi moderen diwujudkan dengan researchatau penelitian yaitu cara mempelajari suatu masalah secara sitematis dan intensif untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak mengenai masalah tersebut. Research dapat bersifat basic atau applied. Basic research adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dari ilmu pengetahuan, sedangkan applied researchditujukan pada penggunaan ilmu pengetahuan secara praktis. Metode rasionalistis banyak dipergunakan dahulu-sekarang masih ada fungsionalisme-oleh para sarjana sosiologi
eropa.
Akhirnya sosiologi juga sering mempergunakan metode fungsionalisme. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa metode fungsionalisme bertujuan meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Metode tersebut berpendirian pokok bahwa unsur unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi; masing-masing mempunyai fungsi tersendiri terhadap masyarakat.
ahmad dede kurniadi kpi 1d
Ahmad Faathir-jurnalistik 1 B-tugas keempat
Tugas_sosiologi_moh.firman.hadi_jurnalistik.1B_tugas.ke.4
KUALITATIF DAN KUANTITATIF
DISUSUN OLEH:
Mohamad Firman Hadi
TUGAS SOSIOLOGI KE-4
DOSEN PEMBIMBING : Tantan Hermansyah,M.Si
Jurusan Jurnalistik
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
JAKARTA
Tahun 2012/2013
METODE KUALITATIF DAN KUANLITATIF
Untuk mendapatkan gambaran dalam literatur metodologi penelitian sosial, kita mengenal dua metode penelitian dimana masing-masing metode penelitian tersebut memiliki prosedur penelitian yang berbeda dalam pokok cakupan ruang lingkup serta hubunganya antara ilmu sosial dan teori-teorinya. Untuk kasus tersebut sosiologi mempunyai dua metode penelitian yaitu:
Pertama metode penelitian kualitatif
Kedua metode penelitian kuantitatif.
1. Metode kualitatif
Metode kualitatif ialah metode yang menggunakan cara kerja dengan mandeskripsikan hasilnya berdasarkan penelitian dan pemaknaan terhadap data yang di peroleh. Metode ini digunakan apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan pegukuran lain yang bersifat eksakta. Metode kualitatif cenderung mendekati fenomena sosial dari perspektif pemahaman. Mereka menggunakan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam terhadap suatu suatu fenomena tertentu. Mereka juga sering menyerah pada kuantitas yang di perlukan unutuk analisis statistik untuk mencapai kedalaman dalam anlisis di pelajari. Mesi begitu, metode kualitatif dapat digunakan untuk menyelediki hubungan antar variable. Sosiologi kualitatif cenderung berorientasi menggunakan metode yang berbeda dalam pengumpulan data dan pengujian hipotesis termasuk obserpasi partisipan, wawancara, focus kelompok, analasis ini dan perbandingan sejarah metode kualitatif.
Dalam metode kualitatif dikenal tiga teknik :
Ada tiga tehnik sesuai metode kualitatif yaitu:
A. Metode Komparatif
Metode komparatif mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyaratkat beserta bidang-bidangnya, untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya yang bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarkat pada masa silam dan masa sekarang. Dan juga mengenai masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama.
B. Metode Historis
Metode historis menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Seorang sosiolog yang ingin menyelidiki akibat-akibat revolusi (secara umum) akan mempergunakan bahan-bahan sejarah untuk meneliti revolusi-revolusi penting yang terjadi dalam masa silam.
C. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat. Studi kasus dapat digunakan untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat lembaga-lembaga maupun individu-individu. Dasarnya adalah bahwa penelaahan suatu persoalan khusus yang merupakan gejala umum dari persoalan-persoalan lainnya dapat menghasilkan dalil-dalil umum.
2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala-skala, indeks, table, dan formula-formula yang semuanya mempergunakan ilmu pasti atau matematika.
Metode yang termasuk jenis metode kuantitatif adalah metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara matematis. Akhir-akhir ini dihasilkan suatu teknik yang dinamakan Sociometry yang berusaha meneliti masyarakat secara kuantitatif. Sociometry adalah himpunan konsep-konseo dan metode-metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan-hubungan antar manusia secara kuantitatif yaitu menggunakan skala-skala dan angka-angka.
Disamping metode diatas, metode-metode sosiologi lainya disarkan pada penjenisan antara metode induktif yang mempeljari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan khaidah-khaidah yang berlaku dalam lapangan yang lebih luas dan metode diduktif yang mempergunakan proses sebaliknya yaitu mulai dengan khaidah-khaidah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam yang khusus.
Sumber referensi :
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
##maf telat pak, ternyata semalem belum k'posting tugasnya ,
Metodologi Sosiologi_Hafizh Fathur_JNR 1B_Tugas ke 4
Dalam menjelaskan cara-cara sosiologi, tujuan penelitian akan menentukan metode yang dipakai. Ketepatan pemilihan metode, baik kuantitatif maupun kualitatif, sangat tergantung dari tujuan tersebut. Baik metode kualitatif dan kuantitatif sama-sama memiliki kehandalannya sendiri. Keduanya adalah metode yang sahih dalam penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan dan mencari jawaban atas suatu masalah, fakta, realita dan peristiwa.
1. Metode kualitatif
Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam masyarakat. Didalam metode ini termasuk metode historis dan metode komparatif. Metode historis menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Seorang sosiolog yang ingin menyelidiki akibat-akibat revolusi (secara umum) akan mempergunakan bahan-bahan sejarah untuk meneliti revolusi-revolusi penting yang terjadi dalam masa silam.[1]
Sedangkan metode komparatif mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya. Perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang, dan juga mengenai masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau sama.
2. Metode kuantitatif
Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala-skala, indeks, table, dan formula-formula yang semuanya mempergunakan ilmu pasti atau matematika.
Metode yang termasuk jenis metode kuantitatif adalah metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara matematis. Akhir-akhir ini dihasilkan suatu teknik yang dinamakan Sociometry yang berusaha meneliti masyarakat secara kuantitatif. Sociometry adalah himpunan konsep-konseo dan metode-metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan-hubungan antarmanusia secara kuantitatif yaitu menggunakan skala-skala dang angka-angka.
Perbedaan Kuantitatif dengan kualitatif
Kuantitatif Proses Kualitatif
Deskripsi & Keterangan Identifikasi Masalah Mencari arti & Makna
Peran Penting Kepustakaan Peranannya Kurang
Khusus & terukur Tujuan Pengalaman Partisipasi
Kuesioner Pengumpulan Data Teks, Gambar
Analisis statistik Analisis/Interpretasi Analisis Teks
Standard Pelaporan Fleksibel & Refleksif
1. Identifikasi masalah
Pada bagian ini peneliti harus memberikan alasan yang jelas tentang pentingnya masalah, isu atau gejala yang akan diteliti.
2. Kepustakaan
Metode kuantitatif sangat menekankan pentingnya teori ini. Teori ini menjadi dasar penentuan variabel, hipotesis dan pembenttukan instrument penelitian. Pada teori ini metode kualitatif kurang berperan (minor rule)
3. Tujuan
Tujuan penggunaan metode kuantitatif biasanya sempit dan terukur. Karena menggunakan pengukuran, seperti kuisioner. Sedangkan metode kuantitatif memiliki maksud yang agak umum.
4. Pengumpulan data
Metode kuantitatif menggunakan statistika dalam analisis data, sehingga memepermudah peneliti dalam hal perhitungan hasil. Dalam metode kualitatif perolehan data didapat melalui wawancara.
5. Analisis/Interpretasi
Dalam metode kuantitatif instrumen penelitian yang sering dipakai adalah kuisioner. Dalam metode kualitatif peneliti terlibat langsung oleh partisipan.
6. Pelaporan
Metode kuantitatif menghabiskan waktu yang relatif lebih singkat sedangkat metode kualitatif memakan waktu lebih lama. Pelaporan dalam metode kualitatif bersifat fleksibel, tidak kaku dan strukturnya berkembang, urutannya juga bervariasi sedangkan dalam metode kualitif agak tebal karena peneliti harus sejelas mungkin, di mana peneliti berusaha untuk menghadirkan pembaca dalam konteksnya