Sabtu, 20 Oktober 2012

Metode Sosiologi, Syifa Maulidina KPI 1E, Tugas 7

Metode-Metode Sosiologi
Metode Kuantitatif
Metode-metode kuantitatif sangat bergantung kepada statistika dan matematika untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar perilaku sosial. Metode penelitian sosiologi kuantitatif melakukan pendekatan terhadap fenomena sosial dari perspektif yang dapat ditakar atau diukur. Contohnya kelas sosial, ketika dilihat dari pendekatan kuantitatif maka dapat dibagi menjadi tiga kelompok yang berbeda, yaitu kelas atas, tengah, dan bawah. Selain itu, untuk melihat fenomena ini metode kuantitatif dapat mengukur dengan menggunakan sejumlah variabel yang terdapat di dalamnya. Misalnya, pendidikan, prestise kekuasaan, penghasilan.
Metode penelitian kuantitatif yaitu survei, eksperimen terkendali.Survei. Survei adalah metode yang paling luas dan banyak dipakai untuk mengumpulkan informasi atau data kuantitatif. Survei ilmiah ditunjukkan pada sebuah populasi. Populasi merujuk kepada setiap kelompok yang seorang peneliti sedang teliti, seperti semua perempuan dalam sebuauh masyarakat. Sebagai sebuah materi praktis, biasanya tidak mungkin untuk mensurvei setiap anggota populasi, khususnya jika sedang meneliti sebuah negara, misalnya Indonesia dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Meski memungkinkan, namun penelitiannya akan menjadi penghalang yang signifikan lantaran sangat mahal biayanya, karena itu sampel dengan sejumlah kecil kasus dan menjadikannya untuk mewakili keseluruhan populasi. Yang jelas dalam pengambilan sampel dengan unit kecil itu tidak praktis untuk setiap ukuran kelompok. Untuk secara acak mendapatkan sampel unit besar, misalnya kelompok bisnis, sekolah, kota atau negara. Sosiolog telah membangun skema pengambilan sampel yang kompleks. Dalam sebuah skema, suatu jumlah muncul untuk setiap anggota pada sebuah populasi dan sebuah komputer digunakan untuk secara acak menyeleksi sampel dari jumlah tersebut.
2)                 Eksperimen terkendali. Eksperimen adalah sebuah metode untuk mengkaji relasi antara dua atau lebih variabel dalam kondisi yang sangat terkendali. Pertama, menyeleksi sampel dari para pekerja dan mengukur tingkatan etos kerja mereka, dengan memberinya daftar pertanyaan. Pengukuran semacam ini disbeut pre-test. Kedua, secara acak membagi subjek-subjek tersebut ke dalam dua kelompok. Ketiga, peneliti kembali mengukur tingkat etos kerja mereka. Pengukuran seperti ini disebut post-test.
Meski model eksperimen terkendali ini sangat cocok untuk mencari kaitan sebab-akibat, para sosiolog jarang menggunkaannya. Alasannya adalah bahwa berbagai eksperimen paling baik dilakukan dalam sebuah laboratorium sementara kebanyakan sosiolog ingin mengkaji perilaku sebagaimana adanya yang terjadi di alam nyata. Pengecualiannya jika objek penelitiannya adakah kelompok yang kecil.
 
Metode Kualitatif
Metode kualitatif sering dengan bebas mengabaikan kuantitas yang sering digunakan dalam analisis statistik untuk mencapai kedalaman analisis fenomena yang diteliti. Bahkan, metode kualitatif dapat digunakan untuk melihat hubungan di antara bebagai variabel. Banyak sosiolog yang melihat keuntungan dari kombinasi kedua pendekatan tersebut. Mereka melihat metode kuantitatif dan kualitatif sebagai metode yang saling melengkapi. Hasil dari kedua pendekatan tersebut dapat mengisi celah di antara keduanya.
Metode penelitian kuantitatif yaitu Rekaman historis, interview dan life histories dan participant obeservation.
1)                 Rekaman historis. Analisa historis biasanya berdasarkan kepada surat-surat, catatan-catatan harian, laporan masa lalu. Metode historis berguna karena menyediakan informasi detail sekaligus penjelasan yang luas.
2)                  Interview dan life histories. Ini adalah sebuah interview panjang atau serial-serial interview dimana peneliti berusaha menemukan bentuk esensial, momen penting atau titik baik dalam suatu kehidupan responden. Melakukan teknik ini menghabiskan banyak waktu untuk berbicara dengan responden secara mendalam. Metode ini hanya akan berjalan saat digunakan kepada satu atau sedikit responden.
3)                  Participant observation. metode ini adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam dari pengetahuan yang rinci dan terkadang bersifat pribadi dari masyarakat yang sedang dikaji. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti kadangkala ikut terlibat dalam berbagai aktivitas masyarakat yang menjadi objek kajian. Sisi positifnya, hadir di suatu tempat dimana sebuah aktivitas sedang terjadi menjadi basis bagi usaha menafsirkan dinamika sosial dan perasaan mendalam yang menjadi bagian dari kehidupan komunitas. Sisi negatifnya, kritik paling serius dari penelitian observasional berfokus pada generalisasinya, meninggalkan berbagai keraguan ketika melakukan generalisasi.
 

Sumber :
Yusron Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar, Mitra Sejahtera, Jakarta : 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini