Sabtu, 08 Maret 2014

Nur halimah ( KABUYUTAN)

Nama   : Nur Halimah
Tugas   : I
KABUYUTAN
Istilah Kabuyutan dalam agama Sunda setidaknya sudah ada pada awal abad ke-11 M. Prasasti Sanghyang Tapak yang dibuat kira-kira tahun 1006-1016 M, menerangkan bahwa Prabu Sri Jayabupati (selaku Raja Sunda) sudah menetapkan sebagian dari wilayah walungan Sanghyang Tapak (ketika itu) selaku kabuyutan, yaitu tempat yang mempunyai pantangan yang harus dituruti oleh semua rakyatnya. Istilah ini terbentuk dari kata dasar buyut. Adapun kata buyut mengandung dua arti. Pertama, turunan keempat (anak dari cucu) atau leluhur keempat (orang tua dari nenek dan kakek). Kedua, pantangan atau tabu alias cadu atau pamali.
Ada kalanya kabuyutan berfungsi sebagai kata sifat. Kata ini mengandung konotasi pada pertautan antargenerasi, bentangan waktu yang panjang, dan hal-ihwal yang dianggap keramat atau suci. Benda-benda tertentu, peninggalan para leluhur kerap dianggap kabuyutan, misalnya goong kabuyutan. Adapun satru kabuyutan alias musuh kabuyutan berarti musuh yang turun-temurun, dan sukar berakhir. Kata ini juga bisa berfungsi sebagai kata benda. Dalam hal ini, arti kabuyutan merujuk pada tempat-tempat tertentu yang dianggap sakral. Wujudnya bisa berupa bangunan, tapi bisa juga berupa lahan terbuka yang ditumbuhi pepohonan.
Wilayah Kanekes di Kecamatan Leuwidamar, Banten, adalah salah satu contoh kabuyutan. Sebagai kata benda, kabuyutan punya arti yang lebih spesifik, yakni tempat pendeta atau pujangga dahulu kala bekerja, atau tempat kegiatan religius.Di kabuyutanlah orang-orang terpelajar itu menulis naskah, mengajarkan ilmu agama, atau memanjatkan doa. Sebagai tempat kegiatan religius, kabuyutan kiranya memperlihatkan salah satu jejak kebudayaan Sundayana di tatar Parahyangan. Kadang-kadang tempat tersebut disebut pula mandala. Bagi para filolog, kabuyutan cenderung diartikan sebagai skriptorium, yaitu tempat membuat dan menyimpan naskah. Kabuyutan Ciburuy, di kaki Gunung Cikuray, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, adalah salah satu contohnya. Kabuyutan ini terletak lebih kurang 20 km di sebelah selatan Kota Garut.
Di Lengkong Kiayi akan dijadikan Cagar Budaya Religi, sebab disitu tempat Ulama menyebarkan agama Islam pada jaman penjajahan, namanya Arya Wangsakara. Meninggal dan dikuburkan di lengkong, dia adalah keturunan Raja Sumedang Larang. Karena yg datang ada tiga orang, yg dua di wilayah barat Cikande sampai Serang, yg satunya (Arya Wangsakara) mulai Sungai Cidurian Cikande sampai ke Sungai Cisadane. Dari ketiga orang itu akhirnya lahirlah apa yg namanya Tiga Raksa, jadi mereka adalah pendiri Kota Tangerang yg salah satunya Arya Wangsakara, yang dimakamkan di Lengkong-Pagedangan.hal tersebut juga bisa disebut  Kabuyutan Sunda, sebab ia dari keturunan Raja Sunda Kerajaan Sumedang Larang dan para keturunannya ada di Lengkong.
Makna kabuyutan yang senantiasa dipesankan untuk selalu dijaga dan dipertahankan itu, dapat diperluas  menjadi "ibu pertiwi" atau "tanah air".  Tanah air dalam arti luas yaitu wilayah negara yang merupakan kesatuan tanah dan air yang menjadi milik negara. Tanah air dengan seluruh kandungannya berupa  air, tanah, lahan, keanekaragaman hayati (flora dan fauna) dan keragaman bentukan alam, lingkungan-lingkungan strategis dan sumber penting penghidupan dan kehidupan masyarakat, baik fisik maupun sosial budaya. Pengertian ini membawa kepada hasil pemaknaan  berikutnya, yaitu kebuyutan sebagai lingkungan hidup.
Dalam konteks ilmu pengetahuan lingkungan saat ini, maka makna kabuyutan dapat direvitalisasi menjadi sumber daya alam atau lingkungan fisik, baik hayati maupun non hayati yang meliputi lahan, keanekaragaman bentukan alam (geodiversity), dan keanekaragaman hayati (biodiversity). Yakni hutan, sungai, gunung, rawa, danau, dan lingkungan alam lainnya beserta segala kandungan isinya, baik hayati maupun nonhayati. Dengan kata lain, kabuyutan adalah lingkungan hidup (fisik) kita yang memiliki fungsi daya dukung dan daya tampung lingkungan guna keberlanjutan kehidupan manusia di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini