Senin, 31 Maret 2014

FEVI SALEHA_Tugas 4_DISKUSI BERSAMA MANG KABAYAN


NAMA: FEVI SALEHA
PMI 6
HASIL LAPORAN DISKUSI BERSAMA MANG KABAYAN DI BALONG KABAYAN
            Pemandangan di Balong kabayan sangat sejuk dan begitu asri. Karena kondisi alamnya yang begitu menyenangkan sehingga membuat saya dan teman-teman sangat bergembira diskusi ditempat ini, karena tidak hanya ilmu yang kami dapatkan namun kami juga bisa sambil berekreasi untuk menghilangkan segala kejenuhan dan  kepenatan yang dialami.  Keramahan mang kabayan serta fasilitas-fasilitas yang ada memiliki nilai plus tersendiri. Inilah hasil diskusi yang saya pahami bersama mang kabayan ketika berkunjung disana.  
             Kabuyutan berasal dari kata baitun yang berarti dalam bahasa arab adalah rumah, menurut kang kabayan kabuyutan itu berarti salah satunya adalah nilai leluhur. Maksud dari nilai leluhur ini adalah nilai-nilai yang diberikan para leluhur kita yang harus kita jaga dan kita lestarikan.
Sifat Kabuyutan itu terbagi dua yaitu:
1.      Makro (pemerintahan)
2.      Mikro (diri sendiri)
Kabuyutan biasanya diterapkan oleh masyarakat Baduy. Masyarakat baduy pun terbagi dua yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam. Baduy Luar adalah Baduy yang telah mengikuti aturan luar sedangkan Baduy dalam tidak mengikuti aturan luar. Didalam masyarakat baduy pasti akan adnya sistem-sistem kebijakan yag dibuat dan telah disepakati oleh masyarakat-masyarakat Baduy.  Adapun tiga sistem yang menjadi kebijakan masyarakat Baduy. Kebijakan itu biasa disebut dengan tri tangtu, yang berarti :
1.      Karsian (Guru)
2.      Karaturan (Sistem Pemerintahan)
3.      Karamahan (Orang Tua)
Selain tri tangtu atau kebijakan masyarakat baduy, masyarakat baduy juga memiliki segitiga kehidupan yaitu:
1.      Moral
2.      Pangan
3.      Energi
Ada 800 kabuyutan di sunda. Adapun ciri-cirinya adalah :
1.      Diapit oleh dua sungai
2.      Disakralkan atau ada hutan yang dikeramatkan
3.      Adanya cagar Alam
Tahukah kalian mengapa masyarakat Baduy itu membuat rumah-rumah mereka dengan menggunakan bilik? Dan mengapa mereka membuat leuit dengan bentuk seperti ini                 ? semua itu mereka buat bukan tapa alasan. Mereka membuat mebuat rumah- rumah mereka dengan bilik alasannya karena agar adanya sirkulasi udara dalam rumah mereka, dan mengapa mereka membuat leuit atau tempat penyimpanan padi seperti itu alasannya adalah agar gabah- gabah itu tidak mudah busuk dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sebagai investasi pangan mereka. Bagaimana hebat bukan?? Jadi, mereka tidak memerlukan AC, kipas angin untuk kesejukan rumah mereka dan mereka juga tidak memerlukan alat-alat yang canggih untuk menjaga padi- padi mereka, mereka hanya cukup dengan mengenali alam dan bersahabat dengan alam karena sesungguhnya alam itu begitu banyak menyediakan segala apa-apa yang kita butuhkan. Belajar dari kearifan atau nilai-nilai yag diterapkan pada masyarakat baduy yang harus kita pahami adalah kita harus bisa menjaga alam demi keseimbangan alam yang kita butuhka dan ketrurunan-keturunan kita nanti. Karena jika bukan kita yang melestarikan alam kita maka siapa lagi?
Diskusi bersama mang kabayan diBalong Kabayan sangat begitu berkesan bagi kami khususnya bagi saya, karena selain rekreasi, dapet ilmu kita juga bisa sambil terapi ikan yang disediakan diBalong Kabayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini