Minggu, 06 April 2014

Fitri Qomariah_Tugas 4_Metode Sosiologi

Metode Sosiologi
Metode sekurang-kurangnya memiliki beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut.
v Ada permasalahan yang akan dikaji atau diteliti.
v Ada hipotesis
v Ada usulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalahan dari hipotesis yang ada.
Dalam penelitian sosiologi, kita menggunakan dua metode, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
1. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang dalam menganalisis datanya mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka. Gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel, atau formula-formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik. Menurut Creswell dalam Asmadi Alsa (2007), penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan, yang dianalisis menggunakan statistik. Fungsinya untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik. Selain itu juga untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu memengaruhi variabel yang lain.
Menurut Asmadi Alsa, langkah-langkah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif beserta spesifikasinya adalah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi Masalah Penelitian
Dalam hal ini, penelitian kuantitatif perlu menguraikan kecenderungan atau menjelaskan keterkaitan antara variabel dan pengembangannya. Penjelasan ini menunjukkan bahwa peneliti tertarik dalam menentukan apakah satu atau lebih variabel yang mungkin memengaruhi variabel lain.
b. Melakukan Tinjauan Kepustakaan
Melakukan tinjauan terhadap kepustakaan dimaksudkan untuk menunjukkan pentingnya permasalahan penelitian itu untuk diteliti dan untuk mengidentifikasi arah penelitian. Mengidentifikasi arah penelitian berarti peneliti melakukan telaah pustaka dan mengidentifikasi variabel-variabel kunci yang layak dan berhubungan, serta memiliki kecenderungan potensial yang perlu diuji dalam penelitian. Di samping itu, kegiatan tinjauan kepustakaan ini juga dimaksudkan untuk mengarahkan tujuan dan pertanyaan atau hipotesis penelitian.
c. Menetapkan Tujuan Penelitian
Pernyataan tentang tujuan, pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif harus sempit dan spesifik. Hal ini dikarenakan peneliti harus mengisolasi variabel-variabel yang diteliti.
d. Mengumpulkan Data
Dalam penelitian kuantitatif, pengumpulan data didasarkan pada instrumen yang sudah ditetapkan sebelum penelitian. Instrumen yang dimaksud adalah daftar pertanyaan terstruktur (kuesioner).
e. Menganalisis dan Menginterpretasi Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah analisis statistik yang meliputi uraian kecenderungan, perbandingan kelompok yang berbeda, atau hubungan antarvariabel. Selain itu kita juga melakukan interpretasi terhadap data yang telah terkumpul. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan antara hasil penelitian dengan yang diprediksikan sebelum penelitian. Jadi interpretasi ini merupakan penjelasan mengenai hasil penelitian, apakah mendukung atau tidak mendukung prediksi yang diharapkan sebelumnya.
Pendekatan dalam metode ini biasanya sangat bergantung pada hipotesis dan variabel, sehingga metode pendekatannya berbeda dengan kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan populasi dan pendekatan sampel.
a. Pendekatan Populasi
Populasi adalah kumpulan seluruh anggota dalam kelompok tertentu yang memiliki jumlah yang besar karena melibatkan seluruh anggota kelompok. Sebagai suatu populasi, kelompok subjek ini harus memiliki ciri-ciri dan karakteristik bersama yang membedakan dari kelompok subjek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai ciri lokasi, akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu.
Studi populasi seringkali tidak memungkinkan dilakukan untuk jangka panjang apabila karakteristik subjek dan variabel penelitiannya menyangkut aspek perkembangan. Namun apabila populasi yang hendak diteliti harus dipelajari seluruhnya, maka sangat mungkin akan memakan waktu yang lama guna mengambil data, membutuhkan tenaga peneliti dan tenaga lapangan yang banyak sekali, serta akan menghabiskan dana yang sangat besar.
b. Pendekatan Sampel
Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti atau dapat dikatakan sebagai bagian dari populasi. Karena merupakan bagian dari populasi, maka harus memiliki ciri seperti yang dimiliki oleh populasinya. Apakah suatu sampel merupakan representasi yang baik bagi populasinya sangat tergantung pada sejauhmana karakteristik sampel itu sama dengan karakteristik populasinya. Karena analisis penelitian didasarkan pada data sampel, sedangkan kesimpulannya nanti akan diterapkan pada populasi, maka sangat penting untuk memperoleh sampel yang representatif bagi populasinya. Untuk itulah perlu pemahaman mengenai teknik-teknik pengambilan sampel yang tepat. Proses mengambil atau menentukan sampel disebut dengan sampling.
Secara garis besar kita mengenal dua macam teknik pengambilan sampel (sampling), yaitu probability sampling dan nonprobability sampling.
1) Probability Sampling
Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberi kemungkinan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih. Jenis ini dibagi atas simple random sampling dan stratified random sampling.
ü  Simple Random Sampling (Sampel Acak Sederhana)
ü  Stratified Random Sampling (Sampel Acak Berstrata)
ü  Cluster Random Sampling (Sampel Acak Klaster)
Pengambilan sampel dengan cara ini adalah dengan melakukan randomisasi terhadap kelompok, bukan terhadap subjek secara individual
2)      Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah suatu cara pengambilan sampel, di mana besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui. Tentu saja akibat dari kondisi ini kita tidak mungkin dapat menghitung besarnya kesalahan dalam estimasi terhadap karakteristik populasi. Yang termasuk nonprobability sampling di antaranya adalah quota sampling dan purposive sampling.
ü  Quota Sampling
ü  Purposive Sampling
ü  Snowball Sampling
2. Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh dengan cara verbal. Pada dasarnya ada tiga unsur utama dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagai berikut.
·       Data, bisa berasal dari bermacam-macam sumber, biasanya dari wawancara dan pengamatan.
·       Prosedur analisis dan interpretasi yang digunakan untuk mendapatkan temuan atau teori. Prosedur ini mencakup teknik-teknik untuk memahami data atau biasa disebut dengan coding (penandaan).
·       Laporan tertulis dan lisan. Laporan ini dapat dikemukakan dalam jurnal ilmiah atau konferensi. Bentuknya bisa beragam, tergantung pada khalayak dan aspek-aspek temuan atau teori yang disajikannya.
Untuk melakukan penelitian kualitatif, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Menurut Asmadi Alsa, langkahlangkah tersebut adalah sebagai berikut.
ü  Mengidentifikasi Masalah Penelitian
ü  Melakukan Tinjauan Kepustakaan
ü  Menetapkan Tujuan Penelitian
ü  Mengumpulkan Data
ü  Menganalisis Data
Beberapa pendekatan metode kualitatif di antaranya adalah:
1) Pendekatan Fenomenologis
Sebuah pendekatan yang berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu disebut dengan pendekatan fenomenologis. Pendekatan ini memberi tekanan pada verstehen, yaitu pengertian interpretatif terhadap pengamatan manusia. Fenomenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang sedang ditelitinya. Oleh karena itu, dalam fenomenologi peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rupa, sehingga mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan olehnya di sekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
2) Pendekatan Interaksi Simbolis
Pendekatan ini berasumsi bahwa pengalaman manusia dipengaruhi oleh penafsiran. Objek, orang, situasi, dan peristiwa tidak memiliki pengertiannya sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan untuk mereka. Melalui interaksi seseorang membentuk pengertian. Orang dalam situasi tertentu sering mengembangkan definisi karena mereka secara teratur berhubungan dan mengalami pengalaman bersama, masalah, dan latar belakang, tetapi kesepakatan tidak merupakan keharusan. Di pihak lain sebagian memegang definisi bersama untuk menunjuk pada kebenaran, suatu pengertian yang senantiasa dapat disepakati. Hal itu dapat dipengaruhi oleh orang yang melihat sesuatu dari sisi lain. Pendekatan ini tidak menolak kenyataan bahwa konsep teoretik tersebut mungkin bermanfaat. Namun, hal itu hanya relevan untuk memahami perilaku sepanjang hal itu memasuki atau berpengaruh terhadap proses pendefinisian.
3) Pendekatan Historis
Pendekatan historis merupakan suatu pendekatan yang analisis datanya didasarkan pada peristiwa-peristiwa masa lampau untuk mengetahui kejadian saat ini. Pendekatan ini menurut suatu peristiwa pada suatu waktu, kemudian dieksplanasi (dikupas) untuk memahami kejadian-kejadian yang ada pada saat itu guna menerapkan pada kejadian saat ini.
4) Pendekatan Komparatif
Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan dengan cara membandingkan antara kondisi masyarakat di suatu tempat dengan kondisi masyarakat yang ada di tempat yang lain. Dengan mendasarkan pada konsep yang sama, pendekatan ini mencoba menafsirkan kejadian berbeda antarmasyarakat untuk dicari perbedaannya.
5) Pendekatan Gabungan antara Komparatif dan Historis
Dapat dikatakan bahwa pendekatan gabungan merupakan suatu pendekatan yang berusaha untuk membandingkan pola kehidupan masyarakat pada kurun masa tertentu dengan masyarakat masa sekarang. Penafsiran atas perbedaan inilah yang akan menjadi orientasi pendekatan gabungan.
6) Pendekatan Studi Kasus
Pendekatan studi kasus memusatkan perhatian pada fenomena-fenomena sosial yang nyata dalam masyarakat, di mana yang ditelaah adalah keadaan masyarakat dilihat dari persoalan atau kasus tertentu, baik dalam suatu lembaga, kelompok, maupun secara individu.
Pendekatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam materi yang ada dalam batasan kepustakaan. Misalnya dapat berupa buku-buku, majalah-majalah, surat kabar, internet, rekaman audio-visual, dokumen, jurnal-jurnal ilmu pengetahuan,
Tema rencana penelitian lapangan:
1.      Asap yang mencekik sekitarnya.
2.      Pelecehan seksual pada anak Sekolah Dasar di Gang Sawo kec.Cipondoh-Tangerang.
3.      Metode pengajaran pada guru Sekolah Dasar yang kurang efektif.
4.      Kecemasan warga terhadap calon kepala negaranya.
5.      Minimnya pengetahuan warga Ketapang terhadap PEMILU.
6.      Penggunaan media sosial oleh kebanyakan remaja, telah merubah perilaku mereka cendrung pragmatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini