Sabtu, 03 Mei 2014

Lisda Nur Asiah_Tugas 5 (Revisi)_ TOR dan Hasil Penelitian

Tema : Komunitas Anak Punk dan Pengaruhnya Bagi Para Penumpang Kendaraan Umum
 
        I.            Latar Belakang
Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia. Sehingga tidak dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok tersebut muncul dikarenakan adanya persamaan tujuan dari masing-masing individu, maka muncul kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok social itu diantaranya terbentuk dari beberapa anak muda yang mempunyai tujuan serta mempunyai sebuah tujuan dan ideologi yang sama.
 
Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir pada awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik. Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Ø  Mengapa Penelitian itu penting ?
Adapun beberapa alasan mengapa saya mengangkat tema penelitian ini yakni memecahkan rasa ingin tahu masalah yang dihadapi, Menambah wawasan tentang pengertian dan gaya hidup anak punk, Mengenal lebih dekat komunitas "Punk", dan tujuan lain.
 
Ø  Asumsi
Semua pihak untuk merangkul generasi muda agar kriminalitas dan pergaulan yang salah tidak akan terjadi. Dan bangsa ini menjadi bangsa yang tentram dan aman. Sehingga anak mudanyapun berubah menjadi positive dan berprestasi.
      II.            Teori Sosiologi
Teori yang digunakan dalam penelitian adalah "Teori Emile Durkheim", karena subjek yang diteliti ialah komunitas anak punk dan para penumpang angkot. Serta metode yang ditinjau ialah observasi dan out put yang dihasilkan adalah narasi atau sebuah penjelasan dari penemuan-penemuan observasi yang telah dilakukan.
 
    III.            Pertanyaan penelitian
 
1)      Dampak apa saja yang terjadi terhadap generasi muda Indonesia dengan adanya komunitas Punk?
2)      Bagaimana seharusnya sikap para penumpang angkot dengan adanya pengamen anak punk ini ?
 
    IV.            Metode
Metode yang saya gunakan adalah "Metode Kualitatif" yaitu metode yang mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, di samping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif. Pengamatan dilakukan dengan cara wawancara.
      V.            Area

Penelitian dilaksanakan di Mayestik, Blok M, Jakarta Selatan . penilitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai beberapa anak punk danpenumpang angkutan umum . Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 19 April 2014 .

    VI.            Pertanyaan lapangan
·         Komunitas Punk Mayestik
1.       Sudah berapa lamakah komunitas punk mayestik ini ada ?
2.       Apa saja pengalamannya ?
3.       Menurut kalian punk itu apasih ?
4.       Seberapa besar jiwa solidaritas kalian ?
5.       Bagaimana kehidupan sehari-harinya ?
 
·         Penumpang angkutan umum
1.       Bagaimana pendapat ibu tentang pengamen berapakaian punk ?
2.       Apa saran ibu untuk orangtua agar anaknya tidak mengikuti aliran dengan komunitas punk ini ?

Hasil Laporan Penelitian

Pada awal mulanya terbentuk komunitas punk mayestik ini sudah lama dan dari berbagai macam asalnya, ada yang dari Pandeglang, Bogor, Jakarta, dan lain-lain. Banyak pengalaman yang sudah mereka jelajahi seperti adanya omongan yang kurang enak, menurut mereka "salah banget orang-orang ngelihat kita kayak sampah masyarakat. Mereka yang mikir begitu, sebenarnya nggak tau apa-apa tentang kita," kata Dani salah satu anak punk Jakarta selatan.
Menurut Dani, penampilan punk yang rusuh bukan berarti kelakuan mereka juga jelek. Apalagi penampilan kayak gitu udah menjadi ciri khas punk. Mungkin kelihatan rusuh, dekil, kayak orang aneh, tapi kita nggak pernah ngelakuin tidak criminal kayak maling. "Kalo ada anak punk yang malak, dia nggak ngerti arti punk sebenarnya. Mungkin cuma dandanan luar doang yang punk, dalemnya nggak tau apa-apa." Punk bukan jagoan, Punk bukan penjahat, Punk bukan criminal, Punk bukan trendy, Punk adalah seni, Punk adalah budaya, Punk adalah budaya pembebasan diri dari belenggu yang mengikat individu yang ingin bebas dan merdeka, Punk adalah gaya hidup dan lain sebagainya.
Tapi tidak bisa dipungkiri, penampilan punk yang sering kelihatan rusuh nggak terlepas dari sejarah kelahiran punk itu sendiri. Tapi, kalo lantas dianggap kriminal, ya salah. Punk malah punya jiwa sosial dan solidaritas yang tinggi, terutama buat kelompoknya.
Menurut Dani, punk lahir di jalanan, dari orang-orang yang tertindas kayak gembel, buruh dan gelandangan. Selain itu faktor yang menyebabkan komunitas anak punk ini ada ialah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan teman pergaulan, dan lingkungan dunia luar.
Setiap harinya mereka mengamen dari satu angkotan umum ke angkotan umum lain, banyak yang sudah berpikiran negative ketika ia memasuki angkotan umum untuk mengamen. Padahal niat mereka mencari nafkah untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya.
Menurut ibu aminah salah satu penumpang angkot berpendapat bahwa pengamen dengan cara berpakaian seperti ini(punk) membuat ketakutan para penumpang angkot, terkadang sebelum mereka bernyanyi sudah ada yang mengasih uang kepadanya. Pakaian yang membuat mereka resah dengan adanya pengamen seperti ini.
Saran beliau supaya Masalah gaya hidup negatif pada anak punk tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa cara seperti menjauhkan anak dari lingkungan teman-teman sepermainan yang berperilaku menyimpang. Disini peran keluarga sangat dibutuhkan untuk bisa menyadarkan anak agar tidak kembali lagi menjadi anak punk. Selain itu memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada para anak punk juga dapat menjadi salah satu alternative pemecahan masalah.

Profil Nara sumber :
Nama                            : Hamdani
Profesi                          : Pengamen punk
Usia                               : 20tahun
 
Nama                            : Ibu Aminah
Profesi                          : Guru
Usia                               : 37tahun
 
Lisda Nur Asiah
1113054100039
Kesejahteraan Sosial 2A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini