NAMA : ARIF SYAHRIZAL
KELAS : KPI 5 E
TUGAS : 1 ( SATU)
1. Carilah istilah dan kerancuan istilah : Etika dan Moral, Amoral dan Immoral, Etika dan Etiket, Moralitas, Subyektif. Dan membedakan antara : Etika Deskriptif, Etika Normatif dan Metaetika ; Hakikat Etika Filosofis.
Ø Perbedaan pokok antara Etika dan Etiket.
Etika menyangkut cara perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu. Sedangkan etiket memberikan dan menunjukan cara yang tepat dalam bertindak. Sementara itu, etika memberikan norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut apakah suatu perbuatan bisa dilakukan anatara ya dan tidak. Pembahasan etika lebih menitikberatkan pada baik buruknya atau benar-tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia serta sekaligus menyoroti kewajiban tanggung jawab manusiawi dan etiket berkaitan dengan apa yang menjadi dasar bahwa tindakan manusia adalah baik atau buruk, benar atau salah.
Ø Perbedaan antara Etika dan Moral
Etika lebih condong ke arah ilmu tentang baik atau buruk suatu perbuatan yang dilkukan. Selain itu etika lebih sering dikenal sebagai kode etik.moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik buruk. Moral mempunyai dua kaidah yaitu :
a. Kaidah sikap baik. Pada dasarnya kita mesti bersikap baik terhadap apa saja. Bagaimana sikap kita baik itu harus dinyatakan dalam bentuk yang pasti atau konkret, tergantung dari apa yang baik dalam situasi kongkret itu.
b. Kaidah keadilan. Prinsip keadilan adalah kesamaan yang masih tetap mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Kesamaan beban yang terpakai harus dipikulkan harus sama, yang tentu saja disesuaikan dengan kadar anggota masing-masing.
Ø Perbedaan antara Etika Deskriptif, Etika Normatif dan Meta Etika.
a. Etika Deskriptif
Etika Deskriptif adalah cara melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan, anggapan tentang baik buruk, tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu, kebudayaan atau subkultur tertentu. Oleh karena itu, etika deskriptif tidak memberikan pemikiran apa pun, ia hanya memaparkan. Etika deskriptif lebih bersifat netral.
b. Etika Normatif
Etika Normatif mendasarkan pendiriannya atas norma. Ia dapat mempersoalkan norma yang diterima seseorang atau masyarakat secara lebih kritis. Ia juga bisa mempersoalkan apakah norma itu benar atau tidak. Etika normatif berarti sistem-sistem yang dimaksud untuk memberikan petunjuk atau penuntun dalam mengambil keputusan yang menyangkut baik atau buruk. Etika normatif dibagi menjadi dua, yaitu Etika Umum dan Etika Khusus.
c. Metaetika
Bagian lain etika adalah metaetika, yaitu kajian etika yang ditunjukan pada ungkapan-ungapan etis. Bahasa etis atau bahasa yang digunakan dalam bidang moral dakaji secara logis. Metaetika menganalisis logika perbuatan dalam kaitan dengan "baik" dan "buruk".
Ø Perbedaan antara Amoral dan Immoral.
a. K. Bertens, Etika, 1993;7-8 mengatakan mengenai istilah antara amoral dan immoral dalam bahasa Indonesia mengalami kesulitan. Oleh Concise Oxford Dictionary kata amoral diterangkan 'unconcerned with,out of the sphere of moral, non moral'. Jadi kata Inggris amoral berarti tidak berhubungan dengan konteks moral, diluar suasana etis, non moral. Sedangkan immoral dijelaskan sebagai opposed to morality, morally evil yang berarti bertentangan dengan moralitas yang baik, secara moral buruk tidak etis.
b. Menurut Dr. W. Poespoprodjo, L. Ph. S. S., Filsafat Moral, 1986;102; kata amoral, nonmoral berarti bahwa tidak mempunyai hubungan dengan moral tidak mempunyai arti moral. Istilah immoral artinya moral buruk (buruk secara moral).
Ø Pengertian tentang Moralitas
Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas atau nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. Dua kaidah dasar Moral :
a) Kaidah sikap baik. Pada dasarnya kita mesti bersikap baik terhadap apa saja. Bagaimana sikap baik baik itu harus dinyatakan dalm bentuk yang konkret tergantung dari apa yang baik dalam situasi konkret itu.
b) Kaidah keadilan. Prinsip keadilan adalah kesamaan yang masih tetap mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Kesamaan beban yang terpakai harus dipikulkan harus sama, yang tentu saja disesuaikan dengan kadar anggota masing-masing.
Ø Subyektif
Norma bersifat subyektif dan akibatnya sering kali di ganggu oleh pertanyaan atau diskusi yang menginginkan kejelasan tentang etis atau tidaknya.
Ø Hakikat Etika Filosopis
Filsafat ialah seperangkat keyakinan-keyakinan dan sikap-sikap, cita-cita, aspirasi-aspirasi dan tujuan-tujuan, nilai-nilai, norma-norma, aturan-aturan dan prinsip etis. Menurut Sidney Hook, filsafat juga pencari kebenaran, tentang baik atau buruk untuk memutuskan bagaimana seseorang harus memilih atau bertindak dalam kehidupannya.
Florence Kluckholn, mengidentifikasikan sejumlah orientasi nilai yang tampaknya berkaitan dengan masalah kehidupan dasar:
1. Manusia berhubungan dengan alam atau lingkungan fisik, dalam arti mendominasi, hidup dengan atau ditaklukan alam.
2. Manusia menilai sifst/hakikat manusia sebagai baik atau campuran antara baik dan buruk.
3. Manusia hendaknya bercermin pada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Orientasi nilai tersebut sangat berbeda di antara berbagai kebudayaan dan subbudaya dalam masyarakat, khususnya sebagai bagian dari peranan-peranan social yang mereka sandang dalam masyarakat. Nilai-nilai mempunyai tingkatan-tingkatan seperti :
1. Nilai-nilai akhir atau abstrak, seperti: keadilan, persamaan, kebebasan, kedamaian, dan kemajuan social.
2. Nilai-nilai tingkat menengah, seperti : kualitas keberfungsian manusia/pribadi, keluarga yang baik, pertumbuhan dll.
3. Nilai-nilai tingkat ketiga merupakan nilai-nilai instrumental atau operasional yang mengacu kepada ciri-ciri perilaku dari lembaga social yang baik.
4. Nilai-nilai dan norma-norma yang telah diinternalisasikan ke dalam diri individu tersebut, sebagai prinsip-prinsip etik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar