Rabu, 18 Maret 2015

Tugas 1.Sosped_Dwi Aryurini_Isu-isu Penting Tentang Pedesaan

Nama    :    Dwi Aryurini (11140540000005)
Kelas    :     PMI 2
Isu-isu Penting Tentang Pedesaan
Pendahuluan
Masyarakat desa sering kali dipahami dalam keterkaitannya dengan kegiatan pertanian, alasannya asal muasal desa karena pengenalan cocok tanam. Akan tetapi hal tersebut tidak cukup memadai, sebab kita juga harus mengaitkannya dengan konteks perubahan dan perkembangan dunia karena desa juga merupakan bagian integral dari kehidupan dunia yang kini perubahan masyarakat pedesaan menjadi modern. Secara umum masyarakat desa merupakan komunitas yang kecil sehingga antara orang yang satu dengan yang lainnya terdapat kemungkinan yang besar untuk saling berhubungan secara langsung dan saling mengenal secara "pribadi". Pada pembahasan ini komunitas desa diartikan sebagai komunitas kecil yang relatif masih bersahaja, yang masih jelas memiliki ketergantungan terhadap tempat tinggal (lingkungan) mereka entah sebagai petani, nelayan atau yang lainnya. Pola kebudayaan masyarakat desa termasuk pola kebudayaan tradisional, yaitu merupakan produk dari benarnya pengaruh alam terhadap masyarakat yang hidupnya tergantung pada alam.
Pembahasan
Desa sering dikaitkan dengan masyarakat agraris karena ciri utama yang melekat pada desa adalah fungsinya sebagai tempat tinggal (menetap) dari suatu kelompok masyarakat yang relatif kecil yaitu merupakan kesatuan tempat tinggal, tanah pertanian, pangonan. Tipologi masyarakat desa menurut Buku Petunjuk Pengembangan Desa (dalam Sami'an, 1997: 75) dikenal ada 8 tipologi desa berdasarkan pada mata pencahariannya, yaitu :
           1.   Tipe desa nelayan
           2.   Tipe desa persawahan
           3.   Tipe desa perladangan
           4.   Tipe desa perkebunan
           5.   Tipe desa peternakan
           6.   Tipe desa kerajinan/industry kecil
           7.   Tipe desa industry sedang dan besar
           8.   Tipe desa jasa dan perdagangan
    Modernisasi yang dilakukan di Indonesia membawa dampak pada timbulya ketimpangan antara petani kaya dan petani miskin. Mekanisasi pertanian juga memunculkan masalah baru. Yang semula identik dengan padat karya kini menjadi padat modal dan teknologi. Penggunaan teknologi mekanisasi pada usaha tani telah menyebabkan kemampuan lahan dalam menampung tenaga kerja menjadi berkurang. Ketidakmampuan sektor pertanian menampung tenaga kerja menyebabkan timbulnya gejala migrasi desa kota yang semakin meningkat. Migrasi desa kota juga disebabkan oleh ketimpangan pembangunan yang oleh pemerintah. disparitas antara desa dan kota semakin lebar dan menimbulkan bentuk kota sebagai pusat sedangkan desa sebagai pinggiran. Kalau kejadian tersebut terus berlangsung tanpa adanya solusi maka lama kelamaan akan menyebabkan tingginya angka kriminalitas akibat tidak tersedianya lahan dan lapangan pekerjaan yang layak bagi masyarakat desa.
     Sistem Ekonomi Masyarakat Pedesaan
Berbicara ekonomi masyarakat desa berarti berbicara tentang bagaimana masyarakat desa memenuhi kebutuhan jasmaniah. Sistem ekonomi masyarakat desa terkait erat dengan sistem pertaniannya menunjukkan bahwa masyarakat desa menyikapi sistem pertaniannya sebagai way of life. Sehubungan dengan sistem ekonomi maka sistem pertanian meliputi tiga era, yaitu era bercocok tanam yang bersahaja, era pertanian prakapitalistik, dan era pertanian kapitalistik. Dalam sistem ekonomi desa terdapat tiga faktor determinan yaitu keluarga, lahan pertanian, dan pasar. Ekonomi petani prakapitalistik (peasan) merupakan ekonomi keluarga pada pengertian ini laba berbeda dengan laba perekonomian kapitalistik, faktor determinan lahan pertanian terkait dengan kepemilikan dan penggunaan lahan namun kondisi fisik juga jenis tanaman sangat berpengaruh, sedangkan faktor determinan pasar menunjukkan adanya hubungan antara masyarakat desa dengan pihak-pihak lainnya yang juga bersifat sosial dan budaya. Hukum adat pada masyarakat pedesaan yang integritasnya didasarkan pada ikatan darah. Melemahnya tradisi serta hukum adat salah satu yang utama disebabkan oleh intervensi yang dilancarkan oleh kekuatan-kekuatan luar desa (supra desa) yang merupakan faktor penyebab masyarakat pedesaan melupakan ikatan yang terjalin antara masyarakat pedesaan demi mengejar nafkah untuk mencari kebutuhan dan keinginan di duniawi yang lebih yang ada pada hidup mereka yaitu masyarakat pedesaan yang ada pada saat ini.
Perubahan dan Pembangunan Masyarakat Pedesaan
      Perubahan sosial menyangkut faktor-faktor penyebab terjadinya proses perubahan yang dibedakan atas faktor internal dan faktor eksternal. Kekuatan internal yang mengubah masyarakat desa adalah pertambahan penduduk, sedangkan kekuatan pengubah eksternalnya adalah masuknya kebudayaan modern serta sistem ekonomi uang (kapitalitik). Pada era globalisasi modernisasi yang semakin terbuka saat ini mempercepat perubahan dan pembangunan pada masyarakat pedesaan yang berdampak pada berubahnya pola hidup, adat istiadat maupun kebiasaan yang dimiliki oleh masyarakat pedesaan. Program-program pembangunan masyarakat desa meliputi pembangunan lembaga-lembaga, pembangunan sektor pertanian, dan pembangunan sektor-sektor lainnya. Pembangunan pertanian yang dilancarkan di dunia disebut Revolusi Hijau (Green Revolution) yaitu gerakan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan melalui pengenalan teknologi modern (ilmiah) untuk tanaman pangan (padi-padian).
Penutup
Secara umum sering kali terdapat persepsi yang salah tentang keberadaan masyarakat desa, dimana masyarakat desa cenderung dipandang rendah. Padahal kenyataannya masyarakat desa mempunyai peranan yang penting dalam sejarah pembentukan dan perkembangan peradaban manusia. Sebelum dikenal kegiatan bercocok tanam yang merupakan cikal bakal terbentuknya komunitas masyarakat desa, maka sejarah kehidupan manusia secara umum mengalami proses perkembangan yang sangat lamban. Namun pada dewasa ini karakteristik dan keistimewaan yang ada di desa tidak lah sama seperti yang dulu karena perkembangan zaman dan faktor-faktor lainnya yang ada pada saat ini.
Daftar Pustaka
Rahardjo. 2001. Materi Pokok Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Syamsir Salam dan Amir Fadhilah. 2008. Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Koentjaraningrat. 1964. Masyarakat Desa di Indonesia Masa Ini. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Kansil, CST. 1988. Desa Kita. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini