Sabtu, 28 November 2015

Tugas sosiologi _Nanda aullia (1115051000119) jurnal 1a_Karlita cahyani (11150510000062) kpi1b

PENDAHULUAN

 

Latar belakang

Sosiologi mempelajari proses sosial yaitu pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama contoh hubungan timbal balik dan antara kehidupan agama dan kehidupan politik, hubungan timbal balik antara kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi. Gejala sosial diataranya ialah : gejala ekonomi, keluarga, dan moral.

Bila kita melihat pada zaman modern seperti sekarang ini banyak terjadi gejala ekonomi sosial, gejala ini kerap terjadi pada suatu lapisan masyarakat yang berpola kehidupan tradional maupun modern. Gejala-gelajanya beraneka ragam mengikuti perkembangan zaman dari yang kecil sampai yang besar, yang singkat sampe berkepanjangan. Salah satu contohnya ialah kemiskinan dan pengangguran.

Karl Marx merupakan tokoh pencetus teori ekonomi,Ada berbagai teori Ekonomi salah satunya ialah teori Marxisme yang membagi ekonomi menjadi dua kelas ialah kelas kaum borjuis ialah pemilik modal dan kaum proletar yaitu kaum buruh yang menerima upah. Banyak yang menganut sistem ekonomi seperti ini, contohnya seperti Butik yang kami observasi mereka menggunakan teori marxis. Kami mengobservasi salah satu Butik yang ada dikomplek permata pamulang. Metode yang kami gunakan ialah metode observasi pengamatan.



TINJAUAN TEORISTIS

 Teori Marxisme

         1. Karl Marx

 Marxisme adalah suatu paham ekonomi dan sosial berdasarkan ide politik   dan ekonomi dari Karl Marx dan Frederich Engels. Marxisme adalah sistem sosialisme dimana kepentingan yang dominan ialah pada kepemilikan publik, yaitu produksi, distribusi dan tukar-menukar proses jual beli. Teori perjuangan kelas.

Konsep berpikirnya berangkat dari konsep pemikiran revolisi, revolui merupkan sebuah hal yang harus terjadi, sebagai akibat dari suatu masyarakat itu sendiri. Hal inilah yang pada akhirnya disebut dengan revolusi truktural., yang berusaha membongkar ideologi dengan mengatakan bahwa sistem sosial tidak dapat diubah. Padahal secara realistis masyarakat dan strukturnya saling terkait. Marx menegaskan bahwa emansipasi manusia hanya dapat dicapai dengan perjuangan kelas. Kelas sosial menurut Marx gelaja yang khas yang terdapat pada masyarakat pascafedoal. Marx juga menyebutkan bahwa didalam struktur kelas ada perbedaan, yaitu kelas atas (kaum pemilik modal dan alat-alat industri) dan kelas bawah (kaum proletar, buruh) seperti contohnya pada ibu Azizah pemilik modal dan para pegawainya. Dalam masyarakat kapitalis marx menyebutkan ada tiga kelas sosial :       1. kaum buruh, yaitu mereka yang hidup dari upah.

      2. kaum pemilik modal, yang hidup dari laba.

      3. para tuan tahan, yang hidup dari rente tanah.

a.       Teori Materialisme dialetika

 Prinsip dasar teori materialisme dialetika ini, bukan kesadaran manusia untuk mengadakan keaadan sosial, melainkan sebaliknya keadaan sosiallah yang menentukan kesadara manausia. Marx berkeyakinan bahwa untuk memahami sejarah dan arah perubahan, tidak perlu memerhatikan apa yang dipikirkan oleh manusia, tetapi bagaimana dia bekerja dan berproduksi. Dengan melihat cara manusia itu bekerja dan berproduksi, ia yakin akan menentukan cara manusia itu berfikir

b.      Teori nilai dan nilai lebih

Teori ini terdiri dari emoat subteori: 1. Teori tentang nilai pekerjaan, 2. Teori tentang nilai tenaga kerja, 3. Teori tentang nilai lebih, 4. Teori tentang laba.

Teori tentang nilai pekerjaan menyangkut bagaimana nilai ekonomis sebuah komoditas dapat ditentukan secara objektif. Nilai ini dipakai oleh nilain pakai dan nilai tukar. Teori tentang nilai tenaga kerja merupakan upah. Dalam arti buruh mendapat upah yang senilai dengan apa kebutuhan buruh untuk memulihkan kembali tenaganya dan kebutuhan keluarganya. Teori tentang laba merupakan satu-satunya sumber laba yang dimiliki oleh kapitalis yang sangat ditentukan oleh besar kecilnya nilai lebih

2. George lukacs

Reifikasi. sejak awal Lukacs menjelaskan bahwa ia tidak sepenuhnya menolak karya pada Marxis ekonomi tentang reifikasi, namun sekedar berusaha memperluas dan menguraikan lagi gagasan-gagasan mereka. Perbedaan kursial antara fetisisme komoditas dengan reifikasi terletak pada luas cakupan kedua konsep tesebut. Kalau yang pertama terbatas pada institusi ekonomi, maka yang kedua diberlakukan Lukacs pada saeluruh masyarakat-negara, hokum, dan sector ekonomi. Dalam masyarakat kapitalis, berbagai factor mencegah berkembangnya kesadaran kelas. Salah satu penyebabnya ialah Negara, yang terlepas dari ekonomi, mempengaruhi strata social; seadng penyebab lain adalah kesadaran status(prestise) cenderung menutupi kesdaran kelas (ekonomi).

3. Antonio Gramsci

Marxis Italia Antonio Gramsci juga memainkan peran kunci dalam transisi dari determinisme ekonomi menuju posisi Marxian yang lebih modern. gramsci mengakui arti penting factor structural, khususnya ekonomi, ia tidak percaya bahwa factor-faktor structural ini menggiring massa untuk membangkang.

 

Teori Sosiologi Neo-Marxian

1. Jugen Habermas

Jurgen Habermas merupakan penerus Marxian yang sangat kritis dari generasi kedua Mazhab Frankfurt. Latar belakang pemikiran Habermas terbentuk dalam sebuah dialektika. Selama beberapa tahun, Hebermas menjadi pemikir Neo-marxis paling terkenal di dunia. Habermas melihat kapitalisme modern seperti yang dikarakterkan oleh dominasi Negara atas ekonomi dan bidang lain dari kehidupan social. Gagasan teori kritis masyarakat ditemukan Habermas pada Karl Marx. Berhadapan dengan penindasan yang dialami kaum buruh dalam system kapitalisme Marx membongkar kepercayaan bahwa hokum ekonomi kapitalistik adalah sesuatu yang alamiah dan abadi. Kapitalisme adalah buah karya manusia sendiri, penindasan bukan suatu yang dapat diterima begitu saja.

2. Ralf Dahrendorf

Ralf menerangkan bahwa dalam masyarakat industrial pada tahun 1959. Teori ini sangat berbeda dari teori Marx karena ia menganalisis politik ekonomi yang ada. Jika marx bersandar pada pemilikan alat produksi, maka dahrendorf bersandar pada control atas alat produksi. Dalam terminology dahrendorf, pada masa pos produksi tidak menjamin adanya control atas alat produksi.





ANALISIS DATA

 

Asal usul Butik

Sejarah Busana Busana berasal dari bahasa sansekerta "bhusana" yang berati pakaian. Busana merupakan segala sesuatu yang dipakai manusia mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pada zaman pra sejarah, manusia belum mengenal busana seperti sekarang. manusia memakai kulit binatang, tumbuh- tumbuhan untuk menutupi tubuh mereka. manusia purba yang hidup di daerah dingin menutupi tubuhnya dengan kulit binatang, misalnya kulit domba yang berbulu tebal. sedangkan manusia purba yang hidup di daerah panas, melindungi tubuh mereka dengan memanfaatkan kulit pepohonan yang direndam terlebih dahulu lalu dipukul - pukul dan dikeringkan. selain itu mereka juga menggunakan dedaunan dan rumput. Sebelum mengenal tenunan, manusia pada zaman dahulu mengenakan pakaian hanya pada bagian-bagian tertentu saja, seperti pada bagian dada atau pada lingkar pinggang atau panggul. Bahan yang digunakan didapat dari lingkungan sekitar, baik berupa kulit binatang, kulit batang bahkan daun. Fungsinya juga hanya sebagai penutup bagian tertentu pada tubuh.

butik adalah toko khusus yang menawarkan barang dagangan kecil yang tidak biasa dan khas yang biasanya tidak akan ditemukan dalam pakaian tradisional atau departemen store. Selain pakaian yang unik, aksesoris,dan hadiah, pengunjung juga terpesona oleh layanan pelanggan berkualitas dan harga yang wajar toko-toko kecil yang indah menawarkan"

Jadi dapat disimpulkan bahwa butik adalah toko khusus yang menawarkan pakaian yang unik, aksesoris dan hadiah yang tidak akan ditemukan dalam departemen store dengan layanan pelanggan yang berkualitas dan harga yang wajar.

 

Awal mula didirikan Butik

 

Dahrendorf  melihat yang terlibat konflik adalah kelompok semu (quasi group), yaitu para pemegang kekuasaan dengan kepentingan yang sama yang terbentuk karena adanya munculnya kelompok kepentingan. Adapun kelompok yang kedua iyalah kelompok kepentimgam yang luas, kelompok ini struktur, orgaisasi, program serta anggota yang jelas.

Dahrendorf melihat bahwa "kepentingan" yang dikaitkan dengan peran-peran didefinisikan sebagai peran-peran yang diharapkan. Suatu peran yang mengandung kekuasaan membawa harapan bahwa kesesuaian itu dilaksanakan untuk keuntungan organisasi sebagai suatu keseluruhan dan dalam kepentingan untuk mempertahankan kekuasaan. Dahrendorf melihat masyarakat memiliki sisi konflik dan sisi kerja sama.

Jadi pada dasarnya konflik sosial itu hal yang wajar terjadi dan itu termasuk dalam menuju proses sosial. Terlebih lagi pada masalah ekonomi. Seperti perdangan, perusahaan besar, usaha-usaha kecil dipasar dll.

saat ini tidak sedikit orang yang ingin membuka usaha sendiri dan tidak berada pada suatu tempat yang bersama-sama. Ibu Hj. Azizah adalah salah satu contoh pemilik usaha Boutique yang ia kelola sendiri. Menurutnya membuka usaha sendiri dan dengan tanah sendiri akan jauh lebih menguntunkan. Ditambah dengan letak yang strategis juga. Keadaan sekitar tempat usahanya itu adalah tempat yang cukup ramai walaupun berada di sebuah komplek perumahan.

Seperti yang dijelaskan diatas menurut pendapat Dahrendorf bahwa yang terjadi di boutique tersebut ialah kerja sama karena di sisi lain pihak yang bukan penguasa pun tetap sejahtera dan ini hanya kerja sama dan upaya untuk mnegurangi pengangguran dan mencoba untuk membuka lapanga pekerjaan dengan dibukanya boutique tersebut dan mempekerjakan pegawai.

pada awal mulanya ia hanya gemar berbelanja dan menjual barangnya itu pada teman-temannya. Hingga pada suatu waktu munculah ide mendirikan Butik. Dengan modalnya sendiri dan dengan tempat milik sendiri pula. Ada beberapa pegawai yang membantu pekerjaannya di Butik tersebut. Butik tersbut diberi nama "Balqis collection" , kata Balqis diambil dari sebuah nama anak pertamanya. Ia merasa bahwa bisnisnya akan menguntungkan, terlebih ia adalah pemilik modal dan tanah (kaun Borjuis) dan ia hanya memberi upah kepada pegawainya.

Adapun cara-cara yang ditempuh untuk mempromosikan Butik tesebut dengan melalui internet dan sosial media yang lain, dan biasanya dengan diadakan sale atau discount untuk menarik minat pengunjung untuk berbelanja. Biasanya adanya buy one get one free, atau biasanya jika pembeli membeli suatu produk diatas harga yang ditentukan pembeli akan mendapatkan satu produk lagi sebagai bonus. Itu merupakan cara-cara promosi yang dilakukan untuk menarik minat pembeli.

 

Sistem kerja pegawai

Butik dibuka pada pukul 09.00 -19.00 WIB. Karena ia juga mengurusi keluarganya terlebih ia meliliki anak yang masih kecil, jadi yang membuka boutique, menjaga, dan hingga tutup adalah tiga orang pegawai yang ia percaya. Setiap masuk waktu sholat pegawai yang menjaga boutique bergantian untuk menjaga boutique tersebut. Karna dibutik tersebut disediakan kamar lengkap dengan dapurnya oleh sebab itu dua pegawai itu sering menginap di boutique tersebut. Dan biasanya bagi pengunjung yang ingin ke toilet atau sholat disediakan failitasnya.

Seiap sore hari pemilik boutique datang untuk sekedar mengecek dan melihat bahkan melayani pengunjung yang datang, tidak sedikit juga pengunjung yang hanya sekedar melihat-lihat dan bertanya-tanya. Tidak hanya pada sore hari saja pemilik butik jika sudah mengantarkan anaknya sekolah ia langsung menuju Butik. Semua kegiatan keuangan Butik sepenuhnya diatur oleh pemilik Butik. Hanya saja setiap pegawai memdapatkan tugasnya masing-masing ada yang menjaga kasir dan ada yang melayani atau mencarikan barang yang memang sedang dicari pembeli. Tidak ada sistem shift pada butik tersebut karena melihat hanya dari jam 09.00 – 19.00 WIB saja. Tetapi waktu makan siang dan waktu shallat dilaksanakan secara bergantian. Karena pada butik tersebut ada satu orang pegawai laki-laki maka setiap hari jum'at ketika masuk waktu shallat jum'at , butik ditutup dan dibuka kembali sehabis shalat jumat selesai.

Sistem upah yang diberi pada pegawai boutique ialah diberikan pada setiah satu bulan. Pegawai diboutique tersebut sangat cekatan karena jika tidak seperti itu maka pembeli pun akan merasa tidak nyaman.

Pemilik boutique merupakan penguasa dan penentu segalanya dibandingkan dengan pegawai yang hanya bekerja dan melayani. Berbeda halnya dengan pedagang kecil mereka pemilik modal dan mereka juga yang dapat mentukan harga bahkan jika ingin menjual dengan harga yang lebih tinggi pun tidak masalah karena mereka yang mempunyai modal dan tidak mempekerjakan pegawai.

Walaupun pemilik boutique merupakan penguasa sepenuhnya tetapi pegawai tetap mendapatkan haknya dan juga mendapat kesejahteraan. Jadi sistem yang digunakan pada butik tersebut menggunakan teori nilai dan nilai lebih bahwa nilai ini ditentukan oleh nilai pakai dan nilai tukar. Teori tentang nilai tenaga kerja merupakan upah. Dalam arti buruh mendapat upah yang senilai dengan apa kebutuhan buruh untuk memulihkan kembali tenaganya dan kebutuhan keluarganya. Dan yang dilakukan pemilik Butik sesuai dengan apa yang ada pada teori nilai dan nilai lebih bahwa ia memberikan upah sesuai pekerjaan pegawainya. Teori tentang laba merupakan satu-satunya sumber laba yang dimiliki oleh kapitalis yang sangat ditentukan oleh besar kecilnya nilai lebih. Dan juga meggunakan teori perjuangan kelas bahwa ada kaum kapitalis dan kaum proletar.

Aturan – aturan yang berlaku untuk pegawai yang ada pada Salsabila collection antara lain adalah :

1.      Setiap pegawai harus memakai pakaian yang sopan

2.      Tidak boleh menggunakan pakaian yang telalu terbuka

3.      Pegawai wanita diharuskan menggunakan hijab (karena Butik tersebut merupakan Butik muslimah dan barang yang dijual semuanya pakaian muslim)

4.      Dan harus cekatan dan juga ramah kepada calon pembeli.

Adapula ketentuan untuk para pembeli :

1.      Barang yang sudah di beli tidak bisa dikembalikan atau tidak jadi beli.

2.      Jika barang yang dibeli tidak pas, batas waktu penukaran ialah tiga hari setelah transaksi pembayaran.

3.      Jika barang cacat atau rusak bisa dikembalikan dengan syarat memang cacat dari saat pembelian.

4.      Pembayaran dilakukan secara cash.

 

Karl Marx  menyatakan bahwa ekonomi merupakan faktor penentu alam perubahan sosial. Dalam hal ini seperti yang dijelaskan diatas bawa pemilik modal sepenuhnya berkuasa dan ini berarti terjadi kelas sosial. Kelas sosial disini terlihat bahwa pemilik Butik (kaum borjuis) yang hanya memantau dan mengatur saja serta pegawai Butik  (kaum proletar) yang bekerja dan mendapat upah.

Kelas sosial menurut Marx gelaja yang khas yang terdapat pada masyarakat pascafedoal. Marx juga menyebutkan bahwa didalam struktur kelas ada perbedaan, yaitu kelas atas (kaum pemilik modal dan alat-alat industri) dan kelas bawah (kaum proletar, buruh) seperti contohnya pada ibu Azizah pemilik modal dan para pegawainya. Dalam masyarakat kapitalis marx menyebutkan ada tiga kelas sosial :  1. kaum buruh, yaitu mereka yang hidup dari upah.

                  2. kaum pemilik modal, yang hidup dari laba.

                  3. para tuan tahan, yang hidup dari rente tanah.

Prinsip dasar teori materialisme dialetika ini, bukan kesadaran manusia untuk mengadakan keaadan sosial, melainkan sebaliknya keadaan sosiallah yang menentukan kesadara manausia. Marx berkeyakinan bahwa untuk memahami sejarah dan arah perubahan, tidak perlu memerhatikan apa yang dipikirkan oleh manusia, tetapi bagaimana dia bekerja dan berproduksi. Dengan melihat cara manusia itu bekerja dan berproduksi, ia yakin akan menentukan cara manusia itu berfikir. Jadi apa yang bu Hj. Azizah jalankan bismisnya itu disisi lain ingin mencapai apa yang ditujunya mendapat keuntungan, dan ingin memproduksi sendiri selain itu juga membantu seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Dalam hal ini juga kerja sama sangat dibutuhkan dan menjadi simbiosis mutualisme. Artinya penguasa mendapat apa yang memang menjadi tujuannya dan kaum buruh atau mereka yang hidup dari upah juga bisa mendapatkan apa yang menjadi haknya.



PENUTUP

 

Kesimpulan

Butik merupakan sebuah tempat dimana didalamnya biasanya menjual pakaian yang dibuat oleh tangan. Dan merupakan produksi sendiri. Butik Salsabila collection merupakan salah satu butik di permata pamulang. Butik ini mempunyai tiga pegawai. Butik ini memakai teori marxisme yaitu teori nilai dan nilai lebih bahwa pemilik modal berkuasa dan pegawai yang hanya menerima upah. Yaitu terdiri dari kaum borjuis dann kaum proletar.  Bahwa pemilik butik sekaligus pelimik modal adalah kaum borjuis dan yang memeliki tenaga kerja ialah kaum proletar. Dalam observasi ini dapat disimpulkan bahwa teori nilai lebih telah diterapkan pada sistem dibutik tersebut karena kaum proletar atau mereka yang bekerja sebagai pegawai dibutik tersebut menerima upah sesuai dengan hasil kerja mereka.

 


Daftar pustaka :

 

Prof. Dr. I.B Wirawan, Teori-teori sosial dalam tiga paradigma, Jakarta 13220,  Kencana Prenadamedia Group, 2013.

Teori sisiologi klasik sampai perkembangan mutakhir teori sosial post modern : George ritzer douglas j. Goodman.

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini