Rabu, 20 April 2016

Suryo Widodo_Jawaban Untuk Soal UTS_Tugas UTS

1,a)     Pemikiran Rene Descartes (1596 – 1650), menyatakan bahwa perlunya menempatkan rasio subjek sebagai titik pangkal bahwa manusia yang berpikir sebagai pusat dunia. Subjektifitas Descartes mengacu pada aktivitas rasio subjek. Descartes berupaya mematematika-kan seluruh jenis pengetahuan manusia selaras dengan asumsi kosmologinya yang memandang alam memiliki struktur matematis. Descrates tidak menerima apapun sebagai kebenaran jika tidak dapat dideduksi dengan gambaran matematika, dari pengertian-pengertian umum yang kebenarannya tidak dapat kita ragukan. Semua fenomena alam dapat dijelaskan dengan cara deduksi matematika.Upaya Descartes untuk mematematikasi alam mendorongnya berkesimpulan: "alam raya tak lain adalah mesin raksasa". Keterpilahan pemikiran dengan tubuh, menjadi konsep sentral ontologi dan epistemologi Descartes yang dikenal dengan paham Dualisme. Dualisme pada gilirannya menciptakan pola pikir yang serba dikotomis atau logika biner. Dalam pandangan Descartes, alam bekerja sesuai dengan hukum-hukum mekanik, dan segala sesuatu dalam alam materi dapat diterangkan dalam pengertian tatanan dan gerakan dari bagian-bagiannya. Tidak ada tujuan, kehidupan dan spirtualitas dalam alam semesta.[1]

 

1,b)             Pemikiran Isaac Newton (1642-1727), menggabungkan mimpi visioner rasionalisme Descartes dan visi empirisme Bacon. Jadi dalam Bacon ini memandang pengetahuan adalah kekuasaan dan memimpikan sebuah negara yang berteknologi tinggi, Bacon mengidentifikasi kebenaran dengan identifikasi kegunaan industrialisasi. Bukan hanya itu saja bacon juga berperan dalam mempopulerkan sains baru, yang lebih berperan sebagai pencarian kekuasaan guna mendominasi alam daripada memahami alam, sedemikian sehingga berakibat pada pemaksaan alam untuk melayani kepentingan material manusia. Prinsip ini juga mempunyai ciri dominasi manusia terhadap alam raya.[2]

 

1,c)Pandangan Cartesian-Newtonian ini menimbulkan banyak krisis ekologi. Pemikiran mereka yang menggangap bahwa alam itu mekanistik telah melahirkan pencemaran udara, air, tanah yang mengancam balik kehidupan manusia. Dalam kehidupan manusia modern, Manusia secara sadar atau tidak menganut paradigma Cartesian-Newtonian sebagai bagian,cara,sistem, dan pola dinamika modernisme. Para manusia modern menganggap dapat mengendalikan alam dan memiliki kekuasaan untuk mengeksploitasi alam untuk pemenuhan kebutuhannya.

 

2,a)Dalam fisika baru capra,ia menjelaskan bahwa kita harus melihat secara penuh tentang pandangan terhadap alam semesta. Capra bahkan juga menekankan agar perlunya untuk meninggalkan tentang fisika klasik. Pada tindak lanjut,capra memasukan konsep panteisme dan mistisme Timur sebagai paradigma Sains. yaitu memandang seluruh keberadaan sebagai keberadaan tunggal, yang menyatu dan tidak perlu dan tidak bisa diperbedakan lagi. Bahkan dalam teori quatum atomnya ia menganggap semua terhubung dan saling bergantung satu dengan lainnya. Ia mengatakan sebagai berikut:

Quantum theory forces us to see the universe not as collection of physical object, but rather as a complicated web of relations between the various parts of a unified whole.[3]

 

Dan ia melanjutkan:

 

This, however, is the way in which Eastern mystics have experienced the world, and some of them have expressed their experience in words which is almost identical with those used by atomic physicist.[4]

 

Dengan penjelasan tersebut capra mengembalikan pemikiran bahwa alam bukanlah benda mati dan setara dengan manusia, bahkan sebuah kayu pun adalah benda hidup dan saling berhubungan dengan yang lainnya. Sehingga untuk sesama makhluk hidup yang setara kita harus saling menghormati dan dilarang untuk menyakiti.

2,b)            Pendekatan yang capra ingin dianggap solusi oleh para ilmuwan karena pendekatan ini lebih mensetarakan manusia dengan yang lainnya membawa kepada kebahagiaan dan kesejahteraan di bandingkan pemikiran cartes-newtonian.

Dalam pendekatan ini juga menjelaskan bahwa alam bukanlah sebagai ciptaan tuhan/allah melainkan bagian dari tuhan/allah. Dan alam ini dianggap berhubungan dengan manusia dan saling ketergantungan dimana setiap hal buruk terjadi terhadap alam maka manusia juga turut bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

 

3.      Kekacauan Ekologis yang sekarang benar-benar terjadi yaitu yang terjadi di daerah PIK(Pantai Indah Kapuk) yang di pelopori oleh Perusahaan besar Agung Sedayu yang dimana lahan-lahan tersebut yang seharusnya adalah hutan mangrove kini berubah menjadi kawasan elit yang tanahnya berharga puluhan bahkan ratusan juta per meternya. Hal ini mengakibatkan di Ibu kota kekurangan lahan terbuka hijau yang dimana seharusnya lahan tersebut untuk mangrove bukan untuk kawasan perumahan atau bahkan lahan bisnis.

Secara akademisi ada beberapa hal yang dapat di jadikan solusi

(1)   ini meminta pemerintah penataan ulang kembali lahan-lahan yang seharusnya di jadikan lahan terbuka hijau

(2)   lalu menindak tegas para pebisnis yang telah  melanggar aturan/ketentuan yang sudah pemerintah jalankan

(3)   Meningkatkan kapasitas kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggung jawab

(4)   Apabila sudah banyak hutan mangrove yang di robohkan maka harus adanya penanaman ulang

(5)   Lalu yang terakhir monitoring dan evaluasi tentang apakah hutan manggrove tersebut sudah sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi

 

4.      Dalam pendidikan (Formal & non Formal) menurut saya sangat berperan aktif dalam penanganan masalah-masalah ekologi di karenakan apabila sudah adanya pendidikan tentang ekologi maka manusia akan lebih menghargai makhluk hidup(Alam) yang ada.

 

Sedangkan untuk strateginya sendiri saya berpendapat sebagai berikut:

(1)   Setelah mereka mengerti atau sudah di berikan pendidikan tentang ekologi, saya harus menyatukan persepsi tentang ekologi itu sendiri.

(2)   Membuat Program atau mendukung program ekologi yang berkelanjutan untuk pengelolaan sumber daya maupun kelestariannya.

(3)   Menggunakan Penggunaan sumber daya atau program secara efisien dan tidak membahayakan lingkungan sekitar.

(4)   Membuat atau mengembangkan teknologi maju yang ramah lingkungan untuk mendukung program

(5)   Lalu yang terakhir melakukan Monitoring dan Evaluasi secara berkala tentang program ekologi tersebut



[1] Heriyanto, Husein. 2003. Paradigma Holistik: Dialog Filsafat, Sains, dan Kehidupan Menurut Shadra dan Whitehead. Jakarta: Teraju. Hlm.34

[2] Ibid. Hlm.40

[3] Capra, Fritjof. Tao of Physics, London: Flamingo, 1991. Hlm.150

[4] Ibid, Hlm.150

Rabu, 13 April 2016

Rizky Arif Santoso & Abidin_Dampak Keberadaan Pondok Pesantren Daar el-Hikam pada Masyarakat dan Lingkungannya

NAMA PEMBUAT TUGAS :

1.      RIZKY ARIF SANTOSO

2.      ABIDIN

 

DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DAAR EL-HIKAM BAGI MASYARAKAT DAN LINGKUNGANNYA

 

A.    Alur Sejarah (Timeline)

Sebelum berdirinya pondok pesantren Daar el Hikam ini, tempat ini dahulunya adalah terdapat beberapa petak rumah kontrakan yang cukup ramai dan padat. Rumah kontrakan ini sudah berdiri sejak tahun 1970an. Rumah kontrakan ini dimiliki oleh seorang  KH. Sulaiman yaitu kakek dari istri KH. Bahruddin. Selama tahun 1970 bangunan kontrakan itu berdiri, banyak sudah yang menempati rumah kontrakan tersebut. ini dikarenakan sewa rumah kontrakan yang cukup murah pada saat itu. Banyak penghuni kontrakan yang memanfatkan lahan kontrakan yang kosong itu dengan bebas untuk membuat ternak, tanaman hias, tumbuhan dan yang lainnya tanpa sepenghetauan dan seizin pemilik rumah kontrakan.

Setelah sudah sekian lama rumah kontrakan itu berdiri dan banyak yang memanfaatkan lahan yang kosong tanpa sepenghetahuan sang pemilik dan tanpa izin juga maka, kakek dari istri KH. Baharuddin yaitu KH Sulaiman memberikan wasiat kepada beliau untuk segera membangun sebuah pondok pesantren ditempat rumah kontrakan itu berdiri. KH. Sulaiman memutuskan untuk membangun sebuah pondok pesantren karena beliau ingin menabung pahala jariyah untuk kehidupan dirinya dan keluarganya di akhirat kelak.  Beliau juga membangun pesantren untuk membagikan ilmunya kepada orang banyak yang telah beliau pelajari selama masa hidupnya. 

Pondok Pesantren Daar el Hikam ini terletak di RT 04 RW01 kelurahan Pondok Ranji  Kecamatan Ciputat Timur Kota Tanggerang Selatan Provinsi Banten. Luas tanah yang akan dibangun untuk pondok pesantren yaitu 5000 meter2. Sesuai dengan luas tanah yang ada pada beberapa petak rumah kontrakan tersebut.

Barulah kemudian Pada awal tahun 1997, pembangunan pondok pesantren akan dimulai. Banyak masyarakat yang kurang setuju terutama masyarakat yang tinggal di rumah kontrakan dengan dibangunnya pondok pesantren karena mereka sudah lama menetap di kontrakan tersebut selam berpuluh puluh tahun lamanya disamping harga sewa rumah kontrakan tersebut yang tergolong lebih murah dari tempat sewa rumah kontrakan yang lainnya.

 Akhirnya dengan penuh kesabaran serta dengan komunikasi yang baik dibantu juga dengan ketua RT dan RW setempat dan juga dengan masyarakat sekitar dan dengan Istiqomah, pondok pesantren Daar el hikam pun resmi  dibang

Berikut table Timeline History Pondok Pesantren Daar El-Hikam :

No

Waktu

Peristiwa

1

Tahun 1970

Masih berupa sebuah rumah kontrakan

2

Tahun 1997

Pembangunan pondok pesantren dimulai

3

Tahun 1997

Banyak yang menentang pembangunan pesantren

4

Tahun 2002

Pondok pesantren telah  selesai dibangun

5

Tahun 2002

Pesantren dinamakan Daar el-hikam As-Sulaimany

6

Tahun 2007

Pergantian nama pesantren menjadi Daar El-Hikam

 Hubungan Kausalitas (Sebab-Akibat) :

No.

Sebab

Akibat

1.

Biaya sewa kontrakan lebih murah dan memiliki lahan yang luas

Banyak (calon) penghuni menetap sewa di kontrakan H. Sulaiman

2.

Permintaan dan wasiat H. Sulaiman untuk mendirikan pondok

KH. Bahrudin mengganti fungsi kontrakan dan mendirikan pondok

3.

Mengalihfungsikan kontrakan menjadi pondok secara tak langsung menghilangkan tempat tinggal penghuni nya

Banyak yang menentang pembangunan pondok baik penghuni maupun masyarakat luar karena penghuninya sudah merasa nyaman dan betah sejah 27 tahun silam

4.

Mendapat dukungan dari RT, RW dan forum Organisasi Islam

Pondok pesantren rampung dan selesai dibangun

5.

Nama pesantren berasal dari Almarhum H. Sulaiman

Pondok bernama Daar Eh-Hikam As-Sulaimany

6.

Mayoritas pengurusnya tinggal diluar pondok bukan berdomisili di dalam pondok. Berharap agar orientasi santri menjadi insan yang bijak

Perubahan nama menjadi Pondok Daar El-Hikam

  

B.     Diagram Venn

 

 

 

Berbagai kegiatan islami yang berada di area lingkungan Pondok Pesantren Daar el-Hikam baik yang diadakan pihak pemilik pesantren yaiti KH. Bahruddin, S.Ag maupun yang diprogramkan oleh para pengurus pesantren tentu memiliki dampak yang baik bagi masyarakat.

Keberadaan pesantren Daar el-Hikam ini memberi keuntungan tersendiri bagi Ibu Tuti pemilik usaha warteg ini. Selain konsumen yang berasal dari tetangga ataupun orang yang bepergian jauh, namun ternyata Ibu Tuti si pemilikusaha warteg ini memiliki langganan tetap yaitu para santri Pondok Pesantren Daar el-Hikam.

Menurut pengakuannya, setiap pagi para santri sarapan pagi sebelum berangkat kuliah. Tidak hanya pagi, siang bahkan malam pun para santri tetap setia membeli sebungkus makanan atau terkadang makan ditempat warteg ibu Tuti. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Ibu Tuti, disamping masakan buatannya habis terjual, juga memberikan keuntungan dalam hal ekonomi. Pendapatan ekonominya diakuinya lebih meningkat dibanding sebelum keberadaan pondok pesantren tersebut.

Dampak yang berpengaruh dari keberadaan pondok ini ailah masyarakat umum (setempat) yang bisa mendengarkan syiar dakwah dari Masjid Pondok Daar El-Hikam, bahkan berkontribusi aktif dalam kegiatan Islami. Masyarakat setempat mengakui keberadaan pondok pesantren didekat lingkungan masyarakat memberi nilai-nilai rohani dan kehidupan yang religi.

Selain itu, dampak yang bisa terasa oleh keberadaan pondok pesantren tersebut ialah Majlis Ta'lim khususnya Majlis Ta'lim kaum ibu, karena Majlis ta'lim yang dimiliki masyarakat memanfaatkan fasilitas masjid pondok dalam kegiatan syiar dan pengkajian agama. Majlis ta'lim milik masyarakat ini sering dan mudah berelasi serta saling kerjasama dengan pondok daar El-hikam.

Dampak lain yang bisa dirasakan masyarakat yakni, lulusan atau alumnus Pondok Pesantren Daar el-Hikam sudah berhasil mempraktikan ilmunya ketika di pondok kepada masyarakat disekitarnya, hal ini merupakan wujud bakti bagi santri bisa kembali ke masyarakat dengan perubahan yang lebih baik. Seperti santri alumni Daar el-Hikam yang bernama ananda Khaliq, ia sekarang menjadi tokoh agama dikampung halamannya,

Berbeda halnya dengan ananda Syaiful Amri yang menjadi pegawai salah satu Bank Syari'ah di Jakarta. Ilmu yang ia peroleh walau ia dapatkan di perkuliahan, namun budaya pesantren yang ia rasakan membantunya untuk menambah ilmu agama khususnya perihal Mu'amalat membantunya mencerahkan pikirannya mengenai keuangan berbasis syari'ah hingga ia menjadi pegawai suatu Bank Syari'ah di ibukota.Selain itu, ada juga alumni pondok pesantren Daar el-Hikam yang bernama ananda Burhan yang menjadi guru TPA, ananda Muhammad Syafri yang menjadi guru les Bahasa Inggris, ananda Haryanto dan ananda Ubaidillah yang menjadi guru SMP di suatu sekolah. Masih banyak lagi alumni-alumni yang sukses dan berhasil membaktikan dirinya ke masyarakat dan mereka juga masih menyambungkan tali silaturrahim ke pondok pesantren Daar el-Hikam.

jamillah (1113054000040)_Mir'atun Nisa (1113054000038)_Peran Formala dalam kehidupan sekitar dan masyarat

FORUM MAHASISWA LAMONGAN (FORMALA) JAKARTA
           
FORMALA (Forum Mahasiswa Lamongan) Jakarta adalah organisasi kedaerahan (Primordial) yang mulai dirintis pada tahun 1993 sebagai suatu wadah yang diproyeksikan sebagai media mahasiswa Lamongan yang ada di Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan berbagai proses kreatifitas dan ajang melakukan peran-peran intelktual dan sosial-kemasyarakatan.
Pada perkembangan berikutnya, tepatnya tanggal 4 Juni Tahun 1994 dibentuklah organisasi yang bernama FORUM MAHASISWA LAMONGAN (FORMALA) Jakarta secara resmi sebagai wadah silaturrahim dan perjuangan bersama di perantauan Ibu Kota Indonesia, dan tanggal inilah yang akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir FORMALA.
Sejak awal berdirinya FORMALA telah mengalami beberapa kali regenerasi Kepengurusan, Yakni; Tahun 1993-1996 dipimpin oleh Cak Ahsin Abdul Wahab dan Cak Amin Jauhari, Tahun 1996-1998 diketuai oleh Cak Nur Ahmad, Tahun 1998-2001 diketuai oleh Cak Khoirul Yazid, Tahun 2001-2002 diketuai oleh Cak Ali Ghozi, Tahun 2002-2004 diketuai oleh Cak Muhibbudin dan Tahun 2004-2007 ini diketuai oleh Sahabat Anam Anshori.
Tujuan dibentuknya FORMALA adalah agar dapat menjadi wadah yang mampu mengkoordinasikan seluruh mahasiswa Lamongan yang ada di Jabodetabek untuk menggembangkan diri bersama serta tidak lupa kepada daerah dimana ia dilahirkan. Oleh karena itu, seluruh kader muda Lamongan yang terkoordinasi dalam wadah FORMALA ini, diharapkan akan menjadi anak-anak daerah yang memiliki wawasan luas, kaya akan pengalaman serta mempunyai komitmen yang tinggi dalam perjuangan untuk membangun dan mengembangkan daerah Lamongan.
            Untuk mewujudkan harapan besar dan mulia tersebut, setidak-tidaknya membutuhkan sebuah semangat kebersamaan serta kesadaran kolektif sebagai komunitas rantau yang harus selalu berangkul dan saling bahu-membantu untuk berkembang bersama.Tanpa hal tersebut, niscaya mustahil kita mampu untuk menjadi sebuah kekuatan yang memiliki potensi sebagai aset intelektual dan sumber daya manusia unggul bagi daerah Lamongan nantinya.
 
 
No
Kejadian
Tahun
1
Pesantren Kilat 
"THE POWER OF RAMADHAN"
01 - 02 Agustus  2012
(Untuk Tingkat SMP/Sederajat)
2
Pesantren Kilat 
"THE POWER OF RAMADHAN"
04 – 05 Agustus 2012
(Untuk Tingkat SMA/sederajat)
3
Mengajar ngaji Anak-anak di daerah Masjid Kampung sawah dari jam 3 sampai jam 5
2014 (Bulan Ramadhan)
4
Bakti Sosial di Tanah Abang
18 April 2015
5
Bakti Sosial di Kota Tua
15 September 2015
6
Menyediakan Catering Untuk Makan Saur
2015 (Bulan Ramadhan)
 
Alasan mengapa pada tugas kali ini kami memilih membahas mengenai Forum Mahasiswa lamongan (FORMAlA) dikarenakan menurut saya organisasi ini cukup berdampak kepada lingkungan dan ekologi manusia. hal tersebut dapat di buktikan dari kegiatan Kerja Bakti bagi para anggota beserta masyarakat mengadakan kerja bakti bersama di daerah secret FORMALA 1 Bulan sekali sehingga berdampak pada terjaganya got-got dan sampah yang ada. Namun Memang belum ada kelanjutan dari sampah / barang bekas yang ada setelah bergotong royongakan di apakan. Baru hannya sekedar dalam hal menjaga lingkungan agar tetap bersih dan rapih.
Sedangkan peran FORMALA dalam kehidupam bermasyarakat nya ialah pengadaan kegiatan mengajar ngaji yang dilakukan oleh anggota FORMALA terhadap anak-anak di sekitar. Serta keikut sertaan mahasiswa atau anggota FORMALA dalam penyediaan catering sehingga mahasiswa terkait mendapatkan kegiatan dan uang tambahan selama bulan Ramadhan tahun lalu. Dan adanya kegiatan-kegiatan baksos yang dilakuan secara bergilir pada tiap tahun nya.
 

Suryo W. & Aditya A._Peran Lembaga Terhadap Masyarakat Sekitar_Tugas ke-5

Nama               : Suryo Widodo

                          Aditya Awaludin

 

 

 

Sejarah pembangunan dan modal awal pondok pesantren Nurul Hijrah(TimeLine)

 

 

Sebelumnya kami pernah membahas tentang pesantren ini namun kami mencoba untuk memperdalamnya.Awal berdiri pesantren ini sebenarnya adalah wasiat dari seorang kakak pendiri pesantren ini. Beliau meninggal dan memberikan pesan kepada adiknya yaitu kyai haji abu hanifa toyib  untuk membuat pesantren. Akhirnya pada tahun 1999 mulai lah dibuat sebuah pesantren dengan konsep pesantren salaf. dan sejak itu K.H. Abu Hanifa Toyyib mulai membangun pesantren ini, pesantren ini terbangun secara bertahap, modal awal pesantren ini dari K.H Abu Toyyib, Pesantren ini mulai  berdiri dan diresmikan  pada tanggal 5 oktober tahun 2000. Perkembangan pesantren ini semakin berkembang dari tahun ke tahun. Awal dari pesantren ini berdiri konsepnya masih pesantren salaf, namun sekarang sudah menjadi pesantren modern. Seiring dengan berjalannya waktu lambat laun makin banyak donatur yang membantu perluasan pembangunan pesantren ini mulai dari mantan gubernur DKI Jakarta fauzi bowo, sampai penyayi dangdut H. Rhoma Irama.  Selain itu pembangunan pesantren ini tidak hanya kyai dan para donatur saja  yang berjasa dalam pembangunan pesantren, masyrakat sekitar pondok pesantren juga menyumbangkan dana dan tenaga untuk pembangunan pesantren tersebut.

Menurut kurniawan,  salah satu guru/pengabdi di pesantren tersebut, di pondok pesantren Nurul Hijrah ini memakai konsep pembelajaran pesantren modern,dengan mengaitkan ilmu pengetahuan lainnya didalam kegiatan belajar mengajar, tidak hanya pelajaran agama saja. serta menambahkan ekstra kulikuler atau ekskul, untuk menambah wawasan siswa pondok pesantren tersebut. Namun dalam pesantren ini tidak meninggalkan unsur salaf dalam dalam pembelajaran agamanya. Karena Kyai Abu Hanifa Toyyib sendiri adalah alumni pesantren Gontor sehingga pembawaan dan pengajaran agamanya lebih condong ke arah pesantren Gontor.

 

Tabel TimeLine pondok pesantren Nurul Hijrah

No.

Waktu ( Tahun)

Peristiwa

1

1999

Awal mula Pembuatan Ponpes Nurul Hijrah

2

2000

Peresmian Pesantren

3

2007-2010

Perluasan/ Penambahan bangunan Ponpes

4

-

Pergantian konsep belajar menjadi Ponpes Modern

 

Hubungan kasualitas ( Sebab-Akibat) :

No.

Sebab

Akibat

1

Permintaan dan wasiat dari kakak K.H abu hanifa toyib  

K.H abu hanifa toyib  berkewajiban untuk mendirikan Pesantren

2

Permintaan izin dari warga sekitar untuk mendirikan pondok pesantren

Banyak warga sekitar saat pembangunan ponpes membantu dalam bentuk uang maupun tenaga

3

Penambahan Modal dari pemerintahan dan bang H.Rhoma

Perluasan dan penambahan bangunan Ponpes Agar fasilitas menjadi lebih lengkap dan lebih nyaman di gunakan oleh para santri

4

Perubahan konsep Belajar

Bahan Ajaran jadi lebih fresh karena apa yang di ajarkan menjadi lebih update dan tidak tertinggal oleh zaman

 

 

 

Pengaruh Pondok Pesantren Nurul Hijrah Pada Ekologi Manusia di sekitar


Fauzia Nurul Khotimah, Vikron Fahreza_PMI 6_Tugas 5

1.      Sejarah dan profil Pondok Pesantren Daar el-Qolam

Pesantren Daar el-Qolam didirikan pada tanggal 20 Januari 1968 M/27 Ramadhan 1318 H oleh Drs. K.H. Ahmad Rifa'i Arief atas perintah ayahnya H. Qasad Mansyur. Kyai Rifa'i adalah alumnus Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur tahun 1966. Selepas pengabdiannya sebagai tenaga pengajar di pondok tersebut selama dua tahun, beliau kembali ke kampung halamannya untuk membantu ayahnya mengelola Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar.

Sejarah awal Daar el-Qolam adalah kisah tentang perjuangan, dedikasi dan kerja keras. Oleh Kyai Rifa'i, sebuah dapur tua dan tanah hadiah dari Hj. Pengki, dijadikan tempat belajar pertama. Hadiah tersebut diberikan seiring selesainya pembangunan masjid yang dikerjakan oleh ayahnya, H. Qosod Mansyur. Berbekal tanah tersebut Kyai Rifa'i mulai merintis cita-cita tentang sebuah lembaga pendidikan Islam modern untuk turut serta memajukan anak bangsa. 22 murid yang datang dari kalangan keluarga, karib kerabat serta masyarakat sekitar Gintung yang menjadi generasi awal santri di lembaga pendidikan ini dengan segala keterbatasan dan kekurangan.

Kyai Rifa'i memainkan semua peran pendidikan dan pengajaran. Ia sebagai pemimpin, guru, mentor dan sahabat para santrinya. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah santri yang mengenyam pendidikan di Daar el-Qolam terus bertambah dari tahun ke tahun. Buah dari dedikasi yang panjang, sikap istiqamah dan keikhlasan atas kepercayaan yang diberikan untuk mengasah generasi muda Muslim dengan kualitas pendidikan dan pengajaran yang baik. Selama lebih kurang 30 tahun pengabdiannya Kyai Rifai telah menghasilkan 4 institusi Pendidikan yaitu Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Pondok Pesantren La Tansa, Sekolah Tinggi Agama Islam dan Ekonomi La Tansa Mashira dan Pesantren Wisata La Lahwa yang kala itu belum rampung pembangunannya. Sepeninggalan Kyai Rifa'i pada 1997, estafeta kepemimpinan Daar el-Qolam dipercayakan kepada adik kandungnya K.H. Ahmad Syahiduddin bersama putra pertama Kyai Rifa'i, K.H. Adrian Mafatihullah Karim, MA dan adik perempuan beliau, Dra. Hj. Enah Huwaenah.

Dewasa ini Pondok Pesantren Daar el-Qolam telah berkembang pesat menaungi 4 institusi pendidikan yakni Daar el-Qolam 1, 2, 3 dan 4. Sebagai upaya kaderisasi kepemimpinan yang dimotori oleh Kyai Syahiduddin sebagai pengemban amanat pertama, maka Daar el-Qolam pada tahun 2009 diamanatkan kepemimpinannya kepada KH. Nahrul Ilmi Arief untuk memimpin Daar el-Qolam 1 & 4. Sedangkan Daar el-Qolam 2 kepada KH. Odi Rosihuddin dan Daar el-Qolam 3 kepada al-Ustadz Zahid Purna Wibawa.

 

 

 

 

2.      Pengaruh pondok pesantren Daar el-Qolam pada agenda ekologi masyarakat sekitar

 

 

A.    Keluarga pendiri pondok

Mereka adalah para pencetus yang melahirkan Ponpes Daar el-Qolam dimulai dari Kiyai H.Ahmad Rifa'I sampai dengan kepada para penerusnya. Mulai dari anaknya sampai seluruh keturunannya. Bisa dikatakan golongan ini merupakan pencetus lahirnya ponpes ini.

B.     Para ustadz dan ustadzah

Sebagaimana struktur pendidikan formal pada umumnya, para ustadz dan ustadzah perannya sama dengan guru yang terdapat di sekolah formal. Mereka diwajibkan melakukan kegiatan seperti santri pada umumnya, dan tentunya mencontohkan akhlakul karimah kepada para santri.

C.     Santriwan dan Santriwati

Mereka adalah kelompok yang paling berpengaruh bagi Ponpes Daar el-Qolam,  mereka adalah objek yang menjadi sasaran didikan sesuai dengan visi dan misi dari Ponpes Daar el-Qolam, mereka juga ikut andil dalam memajukan ponpes ini dengan cara berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik.

D.    Masyarakat sekitar Ponpes Daar el-Qolam

Mereka adalah kelompok yang ikut andil dalam berdirinya ponpes ini, karena santri yang pertama kali belajar di ponpes ini adalah masyarakat gintung yang notabene wilayah Daar el-Qolam berdiri, selain itu mereka pula yang dapat mengenyam pendidikan secara gratis di pondok ini dengan catatan memiliki anak yang mau belajar dan semangat dalam menuntut ilmu.

Cari Blog Ini