Kamis, 11 April 2013

Perspektif Teori Sosiologi untuk Komunikasi Massa_Meta Yunita Kusuma_tugas 1

Perspektif Teori Sosiologi untuk Komunikasi Massa_ Tugas 1

Nama   : Meta Yunita Kusuma
Kelas   : KPI 6 F
Nim     : 109051000152

1.      Pendahuluan
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari institusi. Oleh sebab itu institusi sosial utama adalah masyarakat.[1] Secara teori, pada satu sisi, konsep komuikasi massa mengandung pengertian sebagai suatu proses dimana institusi media massa memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas, namun pada sisi lain, komunikasi massa merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan di konsumsi oleh audience.[2]
2.      Media Studi
Metode studi yang digunakan dalam penulisan paper adalah studi pustaka. Metode studi pustaka adalah metode pengambilan data yang dilakukan dengan mengambil data dari buku-buku di perpustakaan. Penulis mendapatkan sumber data dari buku-buku mengenai sosiologi dan komunikasi massa. Pemaparan deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan membuat gambaran dan penjelasan tentang suatu keadaan secara objektif.
Contoh kasus adalah seperti tarian harlem shake yang saat ini sedang buming-bumingnya di dunia. Banyak masyarakat yang membuat video harlem shake dan mengupload nya ke youtube. Masyarakat Indonesia yang sangat antusias akan fenomena ini pun banyak yang meng-upload videonya ke youtube.
3.      Analisis
Dan dari contoh kasus yang diatas dapat kita lihat bahwa fenomena tarian Harlem shake telah merambah keseluruh masyarakat. Dari yang tua sampai anak-anak pun mengetahui gerakan harlem shake yang lebih bebas dan tidak terpaku paku pada gerakan yang serempak. Mereka mengetahui gerakan tersebut dari media-media yang mereka lihat, seperti youtube, TV, dan media-media lainnya yang tersedia.
Dalam sosiologi komunikasi, terdapat Teori Sistem yang dibuat oleh Niklas Luhmann.Luhmann menganggap bahwa sistem terbentuk dari proses komunikasi yang melibatkan makna. Bagi Luhmann, komunikasi yang membentuk sistem sosial merupakan gabungan dari tiga elemen, yaitu informasi (information), ungkapan (utterance), dan pengertian (understanding). Ketiga proses ini merupakan peran penting di dalam proses komunikasi dan pembentukkan makna. Konsep-konsep dasar teori sistem dibentuk kembali dengan paradigma otopoiesis. Otopoiesis merupakan penciptaan diri dengan merujuk kepada diri sendiri melalui pemanfaatan materi dalam lingkungannya.[3] Materi yang dimaksud dalam teori ini adalah media massa yang digunakan. Jadi, teori ini membahas tentang penciptaan diri menggunakan media massa yang ada dalam lingkungannya.
Daftar Pustaka:
Sumanto, Kamanto, Pengantar Sosiologi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta: 2004.
Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi, PT Kencana, Jakarta: 2006.


[1] Kamanto Sumanto, Pengantar Sosiologi, (Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,2004, Jakarta) hlm. xii
[2] Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (PT Kencana, Jakarta: 2006), hlm. 262

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini