Kamis, 11 April 2013

TEORI STRUKTURALIS_Meta Yunita Kusuma_tugas 2

TEORI STRUKTURALIS (PENDEKATAN INSTITUSiONAL) TUGAS 2
Nama : Meta Yunita Kusuma
KPI 6 G
109051000152

A. PENDAHULUAN
Teori Strukturalisme termasuk teori Sosiologi Modern dan juga Post Modern, karena dalam perkembangannya, teori ini terus dikembangkan dan menjadi teori Post Strukturalisme. Walaupun teori ini jelas memusatkan perhatiannya pada struktur, tetapi tidak sepenuhnya sama dengan struktur yang menjadi sasaran perhatian teoritisi Fungsionalisme Struktural. Perbedaanya pada tekanannya, yaitu Fungsionalisme Struktural memusatkan perhatiannya pada struktur sosial, sedangkan Teori Strukturalisme memusatkan pada struktur linguistik (Ritzer, 2004 : 603).
Strukturalisme termasuk dalam teori kebudayaan yang idealistik karena strukturalisme mengkaji pikiran-pikiran yang terjadi dalam diri manusia. Strukturalisme menganalisa proses berfikir manusia dari mulai konsep hingga munculnya simbol-simbol atau tanda-tanda  (termasuk didalmnya upacara-upacara, tanda-tanda kemiliteran dan sebagainya) sehingga membentuk sistem bahasa. Bahasa yang diungkapkan dalam percakapan sehari-hari juga mengenai proses kehidupan yang ada dalam kehidupan manusia, dianalisa berdasarkan strukturnya melalui petanda dan penanda, langue dan parole, sintagmatik dan paradikmatik serta diakronis dan sinkronis. Semua relaitas sosial dapat dianalisa berdasarkan analisa struktural yang tidak terlepas dari kebahasaan.[1]
B. METODE STUDI
Metode yang penulis gunakan pada penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode studi pustaka.Yakni penulis melakukan pencarian terhadap bahan bacaan relevan yang sesuai dengan judul materi tersebut.
C. ANALISIS
Strukturalisme termasuk dalam teori kebudayaan yang idealistik karena strukturalisme mengkaji pikiran-pikiran yang terjadi dalam diri manusia. Strukturalisme menganalisa proses berfikir manusia dari mulai konsep hingga munculnya simbol-simbol atau tanda-tanda  (termasuk didalmnya upacara-upacara, tanda-tanda kemiliteran dan sebagainya) sehingga membentuk sistem bahasa. Contoh kasus dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh kasus:
            Dalam kata "tidak mau" orang Sunda mengatakannya "embung" sedangkan orang Jawa "emoh'. Tetapi dalam arti kata yang sama yaitu tidak mau.
Daftar Pustaka
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2011. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
           


[1] Sarwono, Sarlito Wirawan. 2011. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini