Selasa, 16 Oktober 2012

muhammad arif fathurrahman kpi 1E tugas 6

Nama                                    : Muhammad Arif fathurrahman
NIM                                     : 1112051000154
Jurusan/ semseter                       : KPI 1/E
 
Protestant Ethick and The Spirit of Capitalism
Dalam buku max weber yang berjudul "Protestant Ethick and The Spirit of Capitalism" menjelaskan tentang bagaimana pengaruh agama dalam dunia dan menjadikan semangat bagi masyarakat protestan dan kapitalis. Dalam buku ini terdapat juga berbagai faham dan paradigma yang mendunia seperti positivistis, konstruktivistis, dan kritis. Dijelaskan juga bahwa calvinisme mendasari lahirnya faham-faham kapitalis dan etika protestan. Dalam bab pertama dijelaskan tentang masalah afiliasi agama dan stratifikasi sosial, bahasan ini mengenai adanya perbedaan pandangan dan prinsip antara penganut katolik dan protestan tentang masalah duniawi yang berakar pada hukum gereja yang penganut katolik menganggap bahwa menghukum  yang bidah dan mengampuni para pendosa dan itu berarti sesuatu yang bidah adalah pandangan protestan, karena mereka lebih mengedepankan bisnis daripada ajaran agama, serta mencampur dominasi dunia dengan bisnis. Menurut weber bahwa agama itu merupakan sumber pertentangan, khususnya katolik dan protestan.
Perbedaan pandangan juga terlihat dalam hal pendidikan, orang katolik lebih menyukai pelatihan-pelatihan dan bekerja di pemerintah dan lulusan pendidikan dari penganut katolik lebih sedikit dibanding protestan dan ini menyebabkan adanya stratifikasi sosial, sedangkan kaum protestan lebih menyukai bekerja pada bagian administrative perusahaan, dan para penganut katolik kalah bersaing dalam dunia kerja, karena hal ini terlihat dari banyaknya pemuda protestan yang memiliki skill dalam industri-industri modern.
Orang-orang katolik terkesan asketis dalam mencapai cita-cita hidupnya sehingga membuat penagnutnya mengabaikan kehidupan dunia sedangkan kaum protestan lebih berfaham materialistis dan mengedepankan sekulirasasi dalam cita-cita dan pandangan hidupnya, yang artinya mencampur kepentingan agama dengan dunia.
Pada bagian selanjutnya dijelaskan bagaimana semangat kapitalisme dan merupakan suatu prinsip yang dianut oleh protestan dan katolik. Kaum protestan lebih menyukai makan enak dan mereka berpandangan utilitarianisme yang artinya baik bagi banyak orang dan memiliki alasan pembenaran yang kuat, sedangkan prinsip katolik mereka lebih menyukai tidur yang nyaman, menurut kaum protestan jika manusia bermalas-malasan dia bukan hanya kehilangan waktu namun juga kehilangan berbagai keuntungan yang mungkin dia dapatkan pada hari itu karena uang tersebut dapat diputar menjadi berlipat keuntungan.
Faktor lain yang dapat memberi keuntungan adalah kejujuran manusia karena kejujuran akan membawa manusia pada suatu keuntungan yang menimbulkan kepercayaan dari orang lain, orang akan lebih terbuka dalam memberikan bantuan pada orang yang jujur dan tepat waktu.
Kapitalisme selalu mendapat perlawanan dari tradisionalisme yang merupakan sikap mutlak manusia dan kapitalisme mencoba merubah pola pikir tersebut dengan menurunkan teori ekonominya yaitu dengan menurunkan upah maka akan diperoleh pekerjaan yang meningkat ini merupakan suatu bentuk paradigma kritis.
Kapitalistik merupakan perjuangan untuk mendapatkan keuntungan yang bebas dari batasan-batasan yang ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan, bagi kaum kapitalis agama hanya sebagai alat untuk menarik mereka dari kerja kehidupan dunia dan tentu akan membuat gelisah tentang kehidupan akhirat, tujuan utama kapitalisme adalah keuntungan sosial dan material.
Bahasan selanjutnya adalah konsep luther mengenai panggilan, panggilan merupakan kewajiban setiap individu di dunia untuk melakukan tugas atau kewajiban sesuai dengan tingkat kedudukannya, dalam hal ini katolik memiliki suatu musuh yang nyata yaitu katolik, dalam anggapannya bahwa kapitalisme merupakan kreasi dari reformasi, yang dimaksud dari reformasi disini adalah perubahan system ekonomi yang berkembang.
Lutheranistis tidak lepas dari tradisionalistis, hal ini merupakan prinsip dasar protestan yang lebih materialis dan berpegang pada duniawi. Faktor yang mempengaruhi konsep keagamaan dari segi duniawi yaitu calvinisme, pietisme, metodisme, dan sekte-sekte yang tumbuh dari kaum baktis.
Calvinisme merupakan faham yang berpandangan bahwa tuhan tidak hidup atau ada bagi manusia tetapi manusialah yang hidup atau demi tuhan dan dunia ada untuk melayani kemuliaan tuhan, serta tuhan menghendaki adanya pencapaian sosial dalam dunia. Dan itu berarti calvinisme berpendapat dahwa kesuksesan dunia mewakili kesuksesan seseorang di akhirat.
Pietisme merupakan pandangan yang berbeda dari calvinisme yang menganggap bahwa manusia bekerja untuk keselamatan dan kesejahteraan kehidupan di dunia, dan bukan untuk kehidupan di akhirat, dan pietisme memisahkan antara kepentingan dunia dengan akhirat menjadi sebuah ketaatan pada ilahi.
Metodisme merupakan kombinasi antara jenis keagamaan yang emosional tetapi asketis dengan sikap apatis yang meningkat atau sikap penolakkan terhadap dasar-dasar dogmatis dari askese calvinistis, makna yang emosional disini berarti bahwa para penganut metodisme harus memiliki rasa menyesal terhadap dosa-dosa mereka dan berharap untuk mendapatkan pengampunan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini