Selasa, 23 April 2013

pejuang ekologi_Nurul Vivi dan Resa Purnama

Benih Kehidupan
Menyembuhkan planet bumi ini mulai orang demi orang. Selama pecinta lingkungan belum berhasil mengubah sikap orang, perilaku tidak akan berubah. Tetapi, jika perilaku tidak kita ubah, masalah lingkungan akan makin bertambah terus. Catherine Sneed mulai dari bawah. Sneed menjabat penasehat orang hukuman dipenjara kota San Fransisco dan ia membawa orang hukuman ke sebuah ladang yang ditelantarkan orang dan menghasilkan panen harapan.
            Sekarang, sepuluh tahun kemudian, upaya Sneed itu dinamakan Proyek Kebun, yang terdiri atas kebun yantg pertama dikembangkan dan beberapa kebun lagi diwilayah-wilayah kumuh San Fransisco yang paling keras. Kebun itu menghasilkan 25.000 kilogram hasil panen organic setiap tahun: tomat, bawang ptih, lobak, wortel, kentan, bawang perei, collar green, mustard green, kubis, dan daun selada seperti romaine, Bibb, dan lamb's ear, serta murbai, raspberry, apple, jeruk, rempah-rempah, dan bunga aneka ragam. Bahan makanan dari kebun penjara ini dibagikan kepada ribuan orang yang tidak [punya tempat tinngal, orang-orang lanjut usia, dan penderita AIDS. Orang hukuman "masuk penjara karena mereka menyakiti orang lain, "kata Sneed. "sekarang mereka mem[punyai kesempatan membantu. Ini bagian dari upaya memulihkan kesehatan jiwa dan raga". Orang hukuman yang berhasil menjadi pekebun yang baik dipenjara mendapat kesempatan pertama untuk bekerja sebagai pekerja upahan dikebun milik pemerintah kota bila dia telah keluar dari penjara. Disitu, hasil kebun dijual pada restoran-restoran terbai di San Fansisco. Dari kegiatan ini bekas orang hukuman dapat belajar tentang menjalankan usaha sah.
           
Kebun kota menawarkan pada bekas penghuni penjara lingkungan yang positif untuk tempat berteduh bila mereka keluar dari penjara. Mereka perlu belajar bekerja, dan selalu ada saja pekerjaan di kebun kota. Banyak dari bekas orang hukuman yang mengatakan hidup mereka banyak berubah karena kebun itu. Pekerja kebun yang baru sering enggan langsung pulang bila akhir waktu kerja telah tiba. Karena harga diri yang mereka peroleh dari proyek itu dan dukungan rekan-rekannya agar tidak kembali ke dunia hitam dan sadar dan jauh dari penjara, banyak yang tetap datamg ke kebun kota walupun dana untuk membayar upah mereka telah habis. Mengumpulkn dana, ini salah satu kegiatan yang harus terus menerus dijalankan Sneed, tetapi selama ini ia tetap membayar para pekerjanya, sekitar US$80 sepekan.
            Catherine Sneed dibesarkan dalam lingkungan yang keras. Ia lari dari keluarganya di New Jersey yang hidup susah dengan empat belas orang anak. Tetapi berkat semangatnya yang luar biasa besar ia kemudian menjadi pembimbing orang hukuman di penjara kota San Fransisco. Ia kecewa sekali melihat orang hukuman yang dibimbingnya setelah keluar penjara tidak tahu kemana hendak pergi kecuali kembali ke lingkunagn lama yang menjerumuskan mereka. "ketika mereka keluar, saya dapat membantu sekedrnya, member pakainan, atau mungkin pekerjaan," kata Sneed. "Saya dapat mencari informasi tentang apa yang dilakukan mucikari pada anak asunya. Tetapi saya sama sekali tidak punya dampak pada kehidupan mereka. Ketika mereka kembali ke dunia bebas, mereka diinjak-injak seperti semut."
            Kemudian, pada tahun 1984, Sneed kena sakit ginjal yang berbahaya. Ia harus menjalani chemoterapi selama dua bulan dan tinggal dirumah sakit selama empat bulan. Semua orang mengira ia akan mati. Ketika dirumah sakit, "seorang kawan membawakannya buku The Grapes of Wrath karangan John Steinbeck. Buku itu benar-benar menggunggah hati saya. Inilah orang-orang rekan kerja saya!Kuat, berdiri diatas kaki sendiri, orang-orang yang berusaha keras tetapi tidak menemukan jalan keluar. Dalam buku itu, kunci bagi keluarga-keluarga itu untuk keluar dari kemiskinan mereka adalah tanah, dan mengolah tanah itu. Saya pikir, ini dapat kami lakukan dipenjara – kami dapat mencoba berulang-ulang!" Di dalam penjara itu ada sebuah kebun, yang sengaja dibangun pada tahun 1930an. Kebun itu sudah bertahun-tahun terlantar. Orang hukukman tidak tahu cara mengolah tanah itu. Kebun itu menjadi tempat sampah.
            Dan pada akhirnya, setelah kebun itu diberdayakan kembali oleh Sneed dengan bersama orang-orang hukuman, kebunnya pun tumbuh subur dan penyakitnya hilang dengan sendirinya. Walau pun demikian, pikirannya tidak bisa lepas dari penyakitnya itu, dan inilah yang mendorongnya untuk bekerja seakan-akan tidk ada hari esok. "jika kita gagal menanamkan harapan ke dalam dada orang-orang hukuman ini, mereka akan mati. Kita bukan sekedar main kebun-kebunan disini; kita menyelamatkan jiwa."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini